Bagaimana tidak hina setiap kali kita semua hendak merubah bagaiman dan hendak mau di bawa kemana PROFESI ini, yang sangat jauh dari induk organisasi kita yang berada di pusat Jakarta.
Dari sinilah kita berani membentuk organisasi PPNI KSA dimana yang berfungsi sebagai wadah dari profesi kita nantinya.
Niat baik tidak selaras dengan angan dan kemauan kita semua. Setelah tercapai pembentukan, kita dihadapkan dengan masalah rumit.
Ketua PPNI KSA tinggal di Indonesia hingga saat ini tidak kunjung juga di sahkan dan di lantik.
Kacau tak ada tempat untuk mengadu dan gaduh, janji janji tidak tinggal janji, tak pernah terealisasi. Banyak di antara kami tidak tinggal diam melobi sana sini, mulai dari mentri sampai kelasnya petinggi negeri.
Berita dan keadaan simpang siur, di group WA saling memberi semangat.! Selebihnya banyak yang mencaci, apa gunanya jika organisasi profesi hanya sekedar pamer.
Kami memilih bungkam, diam layaknya sang Singa hendak menerkam mangsa.
Ada juga yang memilih hengkang dari group, ada juga yang saking peduli dan care dengan Profesi ini hingga keluar masuk group padahal mereka sudah berada di Tanah Air Tercinta.
Tak masalah bagi saya dan admin, hanya kurang tepat saja, sampai sampai group PROFESI serasa group gosip, bisnis dan ngrumpi.
Tugas saya mereka dan mendata setiap perawat yang bekerja di KSA, baik yang lama dan yang baru, sampai sampai ada seseorang rekan sejawat, “kalau pengen tahu berapa jumlah diaspora perawat kita, minta saja datanya di KBRI Riyadh dan KJRI Jedah, beres dan tidak usah pusing pusing mendata kesana kemari”.
Sumpah rasanya tuh “mak jleb, ngena ulu hati". Loh ini kan profesi kita, kita yang mendata, apa susahnya toh, kok malah seperti ini.
Disini saya sedikit heran, kita satu nafas, satu seragam, satu keinginan, satu visi misi kok saling menghinakan.
Apa mereka tidak tau kalau status kita PPNI KSA hingga saat ini belum mendapat SK pengesahan dari PPNI pusat.
Apa mereka juga tidak tahu, kalau di KSA itu dilarang ada organisasi, paguyuban dan sejenisnya.
Berbeda sekali dengan PPNI Qatar yang sangat eksis di beberaapa even dan kegiatan di KBRI Qatar.
Saya sendiri menghadiri ketika pembentukan dan voting PPNI KSA hingga rampung dan saya juga mengikuti beberapa kali pertemuan, namun tidak kami expose ke media sosial mengingat KSA itu luas.
Ada yang kami hindari dan kami takuti ketika hendak mengekspose ke Media Sosial.
Pastinya dari pengurus yang berada di luar dan dalam Riyadh pastilah timbul pertanyaan “PPNI KSA mengadakan pertemuan dana, sewa istirahatan sampai biaya konsumsi siapa yang menanggung, jangan jangan dari uang Khas PPNI KSA”.
Jika ada pertanyaan di atas, maka kami jawab dengan bangga seluruh biaya dari rapat, sewa istirahatan sampai konsumsi adalah uang pribadi dari kami. Tidak ada sumbangan dana dari manapun, kami mengandalkan gaji yang kami dapat.
Mengingat kami PPNI KSA masih mata dalam tanda kutip belum mendapatkan LEGALISASI dari PPNI pusat.
Kami tau cara mempertahankan kepatuhan kami ketika kami masih menunggu di LEGALISASI jangan sampai merepotkan pendanaan kepada anggota kami, mengingat kita belum bisa dan minim berkontribusi bagi anggota PPNI KSA.
Mari sejenak kita berfikir, kita berdiri di bumi belahan mana, bersatu padu membangun persatuan kita sendiri lebih baik, sekarang boleh jadi kita di atas awan tidak memerlukan bantuan, tapi ingat suatu saat kita membutuhkan pengayoman dan dari organisasi kita sendiri.
Dan ketika nanti kita mendapatkan LEGALISASI kami dan kita semua mari berkontribusi untuk organisasi.
Berdiri di kaki sendiri lebih terpuji!
Riyadh, 15 Desember 2019
Komentar
Posting Komentar
askep45.com