Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2019

LEGALITAS : CERMIN DARI WAJAH

Kemarin Hari Jumat tanggal 20 Desember 2019 adalah hari paling bersejarah bagi kami dan kita semua PPNI KSA.  Dimana pada hari Jumat tersebut Ketua terpilih Bpk. Ade Koswara Menjabat ketua DPLN PPNI KSA. Selamat atas di lantiknya Bpk. Ade Koswara, semoga amanah dan bisa memperjuangkan hak-hak perawat yang bermigrasi di KSA.  Gembira tiada tara, ibarat kata PPNI KSA saat ini telah mempunyai Ruh dan Jiwa yang utuh.  Tentunya kegembiraan ini akan menjadi langkah panjang di kemudian hari. PR kepengurusan PPNI KSA tentunya akan bertambah dan pekerjaan tersebut telah menanti kami, mulai dari perpanjangan STR, menyetarakan CME ke SKP, pemantauan penyaluran tenaga kesehatan khusus perawat ke KSA, penyeleksian bagi yang punya NIRA, terhadap anggota baru di group umum WA serta group Khusus pengurus inti, pembuatan website PPNI KSA,  Mempunyai Visi, Misi, tekad serta legalitas yang sama dengan PPNI yang berada di tanah air. Saya berharap dengan Berdiri secara legalita

HINA DI PROFESI SENDIRI

Bagaimana tidak hina setiap kali kita semua hendak merubah bagaiman dan hendak mau di bawa kemana PROFESI ini, yang sangat jauh dari induk organisasi kita yang berada di pusat Jakarta. Dari sinilah kita berani membentuk organisasi PPNI KSA dimana yang berfungsi sebagai wadah dari profesi kita nantinya. Niat baik tidak selaras dengan angan dan kemauan kita semua. Setelah tercapai pembentukan, kita dihadapkan dengan masalah rumit.  Ketua PPNI KSA tinggal di Indonesia hingga saat ini tidak kunjung juga di sahkan dan di lantik.  Kacau tak ada tempat untuk mengadu dan gaduh, janji janji tidak tinggal janji, tak pernah terealisasi. Banyak di antara kami tidak tinggal diam melobi sana sini, mulai dari mentri sampai kelasnya petinggi negeri. Berita dan keadaan simpang siur, di group WA saling memberi semangat.! Selebihnya banyak yang mencaci, apa gunanya jika organisasi profesi hanya sekedar pamer.  Kami memilih bungkam, diam layaknya sang Sing

PERAWAT KITA “ANTARA ADA DAN TIADA”

 Sejak beberapa minggu ini jagat maya di hebohkan dengan agenda “kunjungan KEMENKES ke Markaz PPNI Pusat”.  Saya dan kita semua bergembira, ada harap-harap cemas akan kunjungan tersebut. Dalam hal ini, tentunya membawa kabar dan angin segar bagi profesi “KEPERAWATAN NASIONAL” bahwasanya kita di anggap ada dan bukan lagi bangsa lelembut, yang ada tapi tidak ada dan tidak dihiraukan selalu di anak tirikan.  Saya pribadi tidak tahu bagaimana sejarahnya perawat kita kurang di hargai di negeri sendiri. Berbeda dengan perawat tetangga sebelah “PILIPINA” yang bahasa serta diasporanya mencakup seluruh Dunia.!  Tidak tahu yang melatar belakangi perawat kita susah kiprahnya di negeri sendiri.! Kuliah mahal, apalagi DIII kejar tayang, kuliah, paraktik, persentasi, ujian, pindah lahan praktik loncat sana sini kalo boleh bilang kayak “BAJING LONCAT” kos kesana kemari.  Jika saja S1 selama 4 tahun kuliah, begitu lulus langsung menyandang Sarjana muda plus Ners, pasti say