Pepatah berbicara “Kalu sudah rizky tidak kemana”,!
Menurut Saya pribadi pepatah tersebut menggambarkan orang yang was-was serta kurang optimis, khawatir tidak akan kebagian rizky. Rizky itu banyak jenisnya dan macamnya, Rizky umur panjang, sehat dan yang paling pokok berbentuk finansial.
Rizky itu buat di cari, di gapai, dikejar dan di ciptakan, bukan untuk di nanati, seperti ungakapa di atas kalau Rizky tidak bakal kemana (Eits itu salah, kalau kita tidak kemana mana ya tidak bakal dapat Rizky).
Benar adanya Rizky itu sudah ada yang ngatur dan tidak akan tertukar serta tidak akan kemana.
Bersyukur atas apa yang telah di berikan (Qona’ah) itu sudah pasti, namun bersyukur tanpa berusaha menjadi lebih baik lagi itu “SALAH”.
Contoh yang paling sederhana saja masalah pekerjaan ketika kita bekerja menjadi karyawan selama bertahun tahun dengan gaji pas pasan, ketika ada orang menawari pekerjaan yang sama dengan gaji lebih tinggi, kita pilih yang mana.?
Bersyukur Qona’ah atau berubah memutuskan pilihan lain dan berQona’ah lagi atas sesuatu yang kita capai di tempat yang baru.?
Lebih indah dari pada berkhayal.!
Tidak jauh berbeda dengan ungakapa, “Irfan enak kerja di lur negeri gaji besar, bisa beli sawah, bisa buat kos kosan, kebun, rumah, duit te wes turah.! (Indonesia sudah kelebihan uang).!
Yang bilang demikian kurang piknik antara syirik dan iri, bekerja dengan profesi perawat itu pilihan, kita mau di gaji besar atau kecil sesuai hati nurani, kalau tidak mau cari kerjaan yang di gaji besar.!
Toh kita bekerja inginya gaji besar, dengan lulusan yang kita sandang sebagai perawat. Kalu di gaji kecil namun merasa cukup jalani saja tanpa Banyak omong ini dan itu, jangan sindir si A gaji besar dengan lulusan sama denganya.
Galau tidak mau di gaji kecil ya hengkang atau banting stir jadi pembisnis. Kalaupun di gaji kecil dan tidak sesuai dengan biaya waktu kuliah dahulu cari alternatif lain, kerja di Bank atau kabur ke luar negeri.
Gaji kecil atau bergaji lumayan jika bekerja di negeri sendiri lebih bersyukur tidak kehilangan waktu dan moment bahagia dengan family, ada kebahagiaan, kepuasan batin serta bisa setiap waktu makan, jajan aneka olahan khas Indonesia.
Nah kami yang bekerja di luar negeri jika kerja dengan gaji sama seperti di negeri sendiri ya “RUGI”.!
Kerja di luar negeri sangat besar pengorbanannya, jauh dari keluarga, Menanggung rindu kepada orang tua sanak keluarga.! Banyak kehilangan waktu seperti Ramadhan, Eid, mbecek teman tetangga ketika Nikahan (nyumbang/kondangan di pernikahan) dan Agustusan.
Belum lagi kita di tuntut untuk terus belajar dalam bahasa Asing, bekerja, belajar bahasa, mempersiapkan ujian negara yang kita datangi, belum lagi kekangan serta tuntutan hidup yang berbeda tak seperti kita mengenyam “TRASI”, “PECEL LELE KHAS LAMONGAN”, “SEGO PECEL” HARUM SEMERBAK AROMA KEMANGI dan MELATI”, serta ngirup “CUKO EMPEK EMPEK”.
Disini di luar negeri berbeda “BERUSAHA SENDIRI JIKA INGIN BERHASIL”. Campur tangan Tuhan yang menentukan.!
Kalaupun ada yang bilang “GAJI KAMI BESAR, ITU WAJAR”.! Kami banyak kehilangan waktu, untuk beli tiket saja satu tahun cuti dalam 40 hari Rp. 12.000.000,00 – 25.000.000,00 Round Trip. Tidak sama dengan penerbangan Round Trip Jakarta Palembang.
Lama penerbangan dari Riyadh ke Jakarta 9,10 jam, dengan harga tiket seperti di atas harga yang paling miring untuk econimy class.
Ada tiket yang harga murah maskapai Oman Air, Pilipin Air dan Srilanka Air. Dengan resiko Transite ke negara asal maskapai, ada yang 2 – 29 Jam.
Kalu saya jujur tidak mau transit, lebih nyaman yang langsung, sekali duduk tidur terbang langsung mendarat di Jakarta.
Pilihan setiap orang berbeda, toh tinggal kesanggupan dari finansial masing-masing, tergantung niat dan selera.
Yang bekerja di dalam negeri tak semunya dengan gaji kecil.! Yang bekerja di luar negeri tak semuanya bergaji besar yang jelas ada perbedaan antara gaji dan pengorbanan.
Siapa bilang kerja di dalam negeri tidak bisa menikmati hasil dan sukses.! Saiap yang berani menjamin kerja di luar negeri sukses.
Kita Bilang enak atau tidak, karena kita tidak menjalaninya, saya yakin kalau tau bagaimana prosesnya yang sangat sulit, barulah akan terdiam termangu.
Jangan pernah bilang juga BASIC kita kerja di luar negri dengan bahasa English, Jepang dan Arab.
Semua bisa di pelajari bahkan hal yang tak terpuji seperti mencopet dan mencuri.
Jangan pernah juga bilang, kita yang di luar negri banyak tabungan dan tiba tiba 5 tahun tidak nongol tanya kabar, secara cepat tiba tiba inbox atau SMS mau pinjam dana buat tambahan suntikan usaha.
Sok sok akrab tanya kabar, dan ternyata zonk, jika tidak di pinjami mengungkit masa lalu.
Jadilah pribadi yang santun, sampaikanlah dengan bahasa yang santun, waktu yang pas dan tepat.
Ahmad Irfankhan HS
Riyadh, 30 Juni 2019
Komentar
Posting Komentar
askep45.com