Banyak di antara kita khususnya pendatang seperti saya bertanya tentang kebiasaan dari kecil sampai besar apa yang mereka lakukan.!
Yang saya dapatkan ternyata mengagumkan dan beberapa kali terpelongo mirip kerbau yang di cucuk hidungnya.
Mereka keluarga laki laki dan perempuan walau dalam 1 keluarga, Laki laki terpisah tempatnya atau di istirahat (tempat berkumpul laki laki) begitu juga dengan perempuan.
Mereka bisa bertemu dan memandang wajah kakak atau adik perempuan tidak setiap hari, nah kalau sudah memasuki mas Baliqh akan di batasi antara adik kakak, sepupu paman dan bibik.
Ada juga beberapa keluarga memperbolehkan atau bercampur dalam satu rumah, namun sangat jarang.! Ketika sekolah dari TK sampai kuliah bersifat Homogen, tidak bercampur Bahur dengan perempuan, layaknya negara kita.
Kakak atau adik dari 1 anggota keluaraga menikah maka, anggaplah dan contoh saya punya kakak laki laki ketika kakak saya menikah, saya tidak bisa dan tidak di perbolehkan melihat wajah istri dari kakak saya, begitupun Nanati saya pas menikah. Yang boleh melihat dan memandang wajah istri saya adalah ibu dan kakak perempuan saya.
Ketika dari 1 anggota keluarga ada yang menikah, mereka akan gotong royong untuk meringankan Mahar atau pesta perkawinan.
Pernikahan di Saudi tidak murah seperti di Negara kita. Di Saudi jika mau menikah tidak punya biaya, keluarga yang membantu, jika tidak cukup juga, dari pihak pengantin pria pinjam uang ke Bank, yang mana bisa di cicil pembayarannya dari potongan Gaji perbulan.
Pesiapan menikah banyak, layaknya di Indonesia, tapi ada yang berbeda di sini. Dimana uang Mahar paling sedikit sekitar 25.000 SAR, ada juga yang 200.000 SAR. Belum lagi dari pihak pria sewa gedung pernikahan sekitar 10.000 – 40.000 SAR. Ini yang kelas biasa.! Belum lagi perlengkapan emas pakaian dll.
Untuk jamuan makanan paling murah 10.000 – 30.000 SAR, di satu tempat, nah mereka biasanya di dua tempat, pesta untuk di tempat pria dan wanita ada yang dalam satu waktu ada yang dua waktu.!
Hadiah untuk Orang tua mempelai wanita paling sedikit 10.000 SAR untuk Ibu dan untuk Bapak dari mempelai wanita juga sama 10.000 SAR.
Pengantin pria dan wanita di pajang di depan tamu undangan wanita saja. Itupun pihak pengantin pria dan wanita tidak bisa memandang tamu undangan, lantaran lampunya di matikan, jadi yang nyala lampunya Hanya tepat di atas dekor pengantin.
Kalaupun di pihak tamu undangan laki laki ya hanya pengantin laki yang di pajang, alias tamu undangan laki laki tidak bisa memandang seperi apa mempelai wanita.
Trend di Saudi setelah nikah harus ada bulan Madu, dan bulan madunya biasnya ke negara Eropa, Amerika, Asia dan Afrika, salah satunya negara kita menjadi tempat favorit mereka ketika berlibur seperti Jakarta, Bandung, Puncak Bogor, Bali dan Lombok.
Belum lagi harus punya hunian baik sewa atau menetap sama orang tua, harus punya pekerjaan, mobil dll. Menikah di Saudi bagi mereka haruslah yang mempunyai pekerjaan serta kemampuan di atas rata rata, diatas rata rata biaya menikah dan seterusnya.
Dan di sini tidak ada setelah nikah bebas main ke tetangga kumpul kumpul layaknya ibu ibu di negara kita, ngegosip didepan rumah cerita sana sini. Mereka tinggal betah ndak betah haruslah di rumah.
Itu yang saya tahu.! Banyak juga yang bekerja di kantor, rumah sakit, hotel, bandara dll. Tak sedikit juga yang menjadi ibu rumah tangga. Ibu rumah tangga di Saudi tak sama dengan kita, yang mampu berberes rumah sampai pekerjaan lainya, ke sawah ladang dan pasar.
Ahmad Irfankhan HS
Riyadh, 26 Juni 2019
Komentar
Posting Komentar
askep45.com