Oleh : Ahmad
Irfankhan HS
Part 1
Part 1
Setelah kedatangan saya dari Indonesia
tepatnya tanggal 22 july 2018 tahun lalu. Rasanya seperti hari pertama kerja di
Arab Saudi. Setelah tinggal dan bekerja di Arab saudi 3 tahun lebih, saya
mengambil cuti.
Cuti pertama saya tak lama 40 hari saja,
padahal saya mengajukan 3 bulan, dari klinik hanya di izinkan 40 hari, mereka
berdalih kalau saya libur 3 bulan, siapa yang menagani pasien Male.
Sebenarnya I Don’t care, yang jelas saya
menginginkan libur lebih lama bersama keluarga, hanya itu saja.! So secara 3
tahun lebih berpisah dengan keluarga.!
Ok lanjut.!
Setelah kembali bekerja 2 bulan, saya di
panggil oleh pimpinan klinik, melalaui sambungan telpon, padahal ruangan saya
sekitar Liman langkah dari ruangannya. Eit bukan lagu pacarku memang dekat lima
langkah dari rumah.
Kaget bukan kepalang, ketika pimpinan klinik
bilang dengan perlahan, “Ahmad, dari Ministry of Helath meminta kepada saya,
untuk menghentikan kamu bekerja di klinik ini”.! Kembali saya bertanya “Ada apa
Dr?” Jawabnya “dikarenakan surat pengalaman kerja mu, tidak bisa di verifikasi
oleh dataflow India”.
Dunia terasa berhenti berputar, kepala
jadi pusing, badan panas seketika, teling mendengung, langsung 5 L.
Mencoba untuk bertahan dan kuat di setiap
orang yang saya temui. Mulai dari pasien, teman seklinik, resepsionis dan
dokter.
Untungnya saya tidak sendirian, ada
manajer klinik namanya Dr. Ahmad Helmy yang setiap hari menanyakan serta
membantu saya untuk applay dokument baru. Setiap hari saya menghadap keruangan
beliau, dan setiap hari beliau kirim email atas nama saya.
Sekitar 2 minggu akhirnya Dr. Ahmad bosan,
dari data flow hanya di janjikan dan harus nunggu 48 jam. Hasilnya pun nihil.
Sembari lanjut applay dan bayar dokumen
baru ke dataflow, secara perlahan saya beri tahu kelaurga di rumah. Melalau
pendekatan serta meminta doa kepada seluruh keluaraga dan terutama Ibu.
Pada saat yang tepat saya memberanikan
diri memberi kabar kepada Ibu serta kakak yang ada di Lampung, bahwa saya
sedang menghadapi masalah. Masalahnya sangat seriuz dan hanya ada dua pilihan: pilihan
pertama di Depoartasi dari KSA, pilihan yang kedua Ujian Lagi di (SCFHS) SAUDI
COMMISSION FOR HEALTH SPECIALTIES. Saya siap menghadapi keduanya, jikalau hal
tersebut menimpa saya.
Dari klinik bersih keras masih
mempertahankan saya untuk bekerja sembari menunggu berita dari dataflow India
dan SCFHS.
Saya dan klinik sudah was was.! Mereka
tidak mau saya pulang ke Indonesia. Pihak klinik meyakinkan saya, “insyallah
semuanya selesai Ahmad, don’t worry about that”. Saya bertanya “bagaimana jika saya kena sidak
dadakan dari Ministry of Health?” Sidak di KSA lebih sopan santun tidak seperti
sidaknya Zumy Zola sang Gubernur Riau, yang membawa wartawan.!
Kalaupun saya kena sidak dari pihak klinik
yang akan membayar dendany, mereka bilang demikian kepada saya. Alahmdulilah
sedikit lega, Dendanyapun tidak sedikit, sekitar 15-35 ribu Real.
Yang namanya berkasus sampai kapanpun
tetap mengusik pikiran.!
Waktu yang di berikan Ministry of Helath 6
bulan terhitung dari bulan 1 September 2018 sampai 07 Februari 2019. Tepat pada
Januari saya sangat terusik dengan kasus ini, hingga akhirnya saya tumbang dan
di infus di klinik.
Pada akhir bulan Januari, saya menghubungi
pihak dataflow India, menginfokan dalam proses. Sunggu luar biasa dalam proses
sampai 5 bulan lebih.
Saya tidak puas dengan info tersebut dan
saya menanyakannya lagi, jawabannya masih sama yaitu masih dalam proses.
Setiap hari terhitung dari awal kasus
saya, HP tidak saya matikan, selalu cek email dan email.
Kalaupun saya bekerja, selalu nongkrong di
depan komputer klinik duduk berjejer dengan resepsionis klinik. Sampai bosan dan
kehabisan kata kata.!
Belum lagi My English kurang begitu fasih
dan apik.! Terpaksa jika ada Chat dan email yang membalas bukan saya yaitu Mbk
Sri, teman seklinik sekaligus merangkap kepala perawat di klinik.
Setiap kali Chat sama dataflow kalau ndak
telat balas, ya sama jawabannya.! Harus ekstra sabar, menghadapi merek.!
Menunggu dan terus menunggu setiap hari.
BERSAMBUNG …
Riyadh, 20 Maret 2019
Riyadh, 20 Maret 2019
Komentar
Posting Komentar
askep45.com