Langsung ke konten utama

The Legend of Cobek


 Oleh: Ahmad Irfankhan HS

Lidah Indonesia kalau ndak latah dan doyan pedas buka Indonesia katanya. Banyak yang doyan pedas, tapi tak semua orang Indonesia doyan pedas. Contoh teman saya Namanya Wahid Nur Hidayat, asal dari Kulon Progo DIY. Dia anti pati dengan yang namanya cabe, Mask mie instan saja serbuk cabenya di buang.

Lain lagi dengan Andika Prastiyono, Meta Widiarti dan Yunita Styanigrum paling suka dan doyan masakan pedas, kalau boleh komen jika makan masakan tanpa cabe seperti bangun tidur lampu menyala terang dan tanpa cuci muka.!

Hal yang paling unik dari individu Indonesia, dia manapun mereka berada sangat cepat adaptasinya. Di lembah, Pegunungan, Rawa, Lautan dan gurun Sahara sekalipun hampir tidak ada kendala asal ada “COBEK”.!

Yang paling susah penyamaan lidah, makanan bisa mempengaruhi laju percepatan adaptasi.

Dulu ketika baru sehari sampai 1 bulan di Saudi Arabia rasanya sangat tidak enak dan tak menentu, laksana tersesat di hutan belantara tanpa sungai. Yang paling kentara dan galau ketika makan, makan roti, keju, laban loh ya bukan lakban (sejenis susu rasanya asam lebih kental dari susu murni dan lebih encer dari yogurt) pokonya masih keturunan dan bersaudara dekat dengan susu, nasi kabsa, daging, telur dan fulak, rasanya asing bagi lidah saya.

Menghayal ingin makan; Sambel 4 serangkai (cabe, bawang putih, garam dan micin/terasi bagi orang Palembang) kalau orang Jawa Sambel orek, ikan asin, tempe goreng, Sambel kencur mentah, sama ikan betok goreng, nasi hangat atau Sambel kencur santan plus jantung pisang bakar.!

Yang sangat disayangkan ketika ada cabe, garam, mecin, bawang putih dan trasi, tidak bisa buat Sambel. Lantaran belum punya cobek.! Seperti kebiasaan di rumah, ambil piring pengganti cobek, semua bahan Sambel masuk kedalam piring, ulegkanya gagang pisau, sendok terkadang sendok sayur. Tak ada rotan akarpun jadi, yang penting rasa pedas mendekati rasa khas sambal rumahan dan rindupun terobati.

Mengkhayal tak berkesudahan, padahal di depan mata dan bisa di capai dengan tangan roti.! Lidah Jawa lidah Indonesia, makanan selezat Pitzza (number uno in the world), akan kalah dengan ikan asin peda goreng, bakar atau di masak liwet.

Spageti tak ada apa apanya di bandingkan dengan lezatnya jengkol, Sambel trasi lalapan.!

Apa karena saya orang Indonesia, begitu suka dengan makanan yang khas seperti makan berpiring cobek batu.! Rahasia masakan enak berawal dari cobek, ibarat kata, peralatan dapur yang tahan ancur, dan termasyhur adalah cobek.!

Cobek bak legenda di dalam rumah tangga, seperti mitos bagi kalangan Jawa Kuno “makan dengan mengunakan cobek, konon katanya akan di sayang mertua”, mitos tersebut sampai sekarang masih saja keluyuran di dalam keluarga Jawa.

Yang membuat mertua sayang atau tidaknya itu bukan dari makan dengan cobek, melainkan dari keramahan, kepekaan, kecakapan memenuhi kebutuhan sang istri, bukan karena cobek.! Coba saja tinggal bersama mertua, belum dapat kerja,! Abis ludes di lalap mertua.

Apalagi orangnya seperti saya, tidak tahu cara bercocok tanam, ke sawah atau keladang pengang cangkul, ngarit pari, tandur, matun, mupuk dan sulam padi.! Bakal kelar hidupku. Yang jelas butuh waktu untuk adaptasi serta memantaskan diri.!

Berbeda dengan cobek, cobek bisa beradaptasi dimanapun, ya namanya saja cobek benda mati tidak punya hati.

Ada cerita di balik cobek.!

Waktu berpisah dengan teman sekamar dan saya pindah ke another branch, otomatis semuanya baru, akomodasi pun begitu, saya tidak punya cobek, mau beli cobek, uang di kirim ke Indonesia buat pengobatan Bpk. Tiap waktu kepikiran keluarga di Indonesia, sampai berbulan bulan makan tidak enak lantaran memikirkan bpk di rumah.

Ditambah lagi masak apapaun tanpa cobek tidak berasa sedap, boro boro mau beli blender, lah cobek saja yang harganya 50 rela tidak ke beli. Masak bumbunya selalau dan serba di iris cincang halus, kalau tidak di goreng ya di rebus/kukus. Terasa enak tapi tidak nikmat ketika ada cobek.

Alhamdulilah ketika kerja saya di beri tips pasien sebesar 50 SAR, namanya Mr. Migran (bukan pengidap penyakit migren/itu yang sakit kepala), sepulang kerja langsung saya belikan cobek, di warung Indonesia belakang klinik saya, hal pertama yang saya lakukan yaitu; segera pulang, merendam cobek dan menyiapkan bahan sambal trasi, goreng tempe, sayur bening bayam, ikan asin goreng nasinya anget. Ya Allah nikmatnya tiada tara. 2 masalah teratasi.!

Makan terasa nikmat dan lezat akhirnya punya cobek, walu di tanah rantau. Berbagi cerita walau hanya berkisar dapur dan cobek, dari pada menyebar berita HOAX laksana berita berita menyongsong pesta Demikrasi.

Salam sejawat dan merawat .!

Riyadh, 13 Januari 2019




Komentar

Postingan populer dari blog ini

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) OCCLUSIVE DRESSING

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) OCCLUSIVE DRESSING Pengertian :      Teknik perawatan lukadengan cara menutup lukan dan memberi cairan, nutrisi dan antiseptik dengan drip selama 24 jam terus menerus Tujuan : 1.       Untuk mencegah infeksi 2.       Mempertahankan kelembaban 3.       Merangsan pertumbuhan jaringan baru 4.       Mengurangi nyeri 5.       Mengurangi terjadinya jaringan parut Indikasi : 1.       Ulkus varikosus 2.       Ulkus strasis 3.       Ulkus kronis Perosedur pelaksanaan A.     Tahap pra interkasi 1.       Persiapan alat a.        Kain kasa steril b.       Verban gulung c.        Larutan untuk drip yang terdiri dari : Nacl 0,9%, 325 cc, glukosa 40%, 125 cc dan betadin10%, 50cc d.       Trofodermin cream e.        Antibiotika tropical f.        Ganti verban set g.       Infus set h.       Pengalas i.         Sarung tangan j.         Gunting k.       Bengkok l.         Hipavix atau plester m.     Pelastik penutup ( tipis, putih dan transparan ) n.       Standar

STANADAR OPRASIONAL PROSEDUR ( SOP ) Menyusui

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Menyusui A.    Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994). B.    Tujuan C.    Persiapan ASI Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan : 1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak menumpuk. 2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi. 3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi. D.    Prosedur Kerja 1.     Cuci tangan bersih dengan sabun. 2.     Atur posisi bayi. a.     Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi. b.     Lengan ibu pada belakang bahu bayi, tidak pada dasar kepala, leher tidak menengadah. c.     Hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, sedangkan

A STORY FROM INDONESIAN NURSE IN SAUDI ARABIA

We are just a group of nurses who are unable to face competition in their own country!   W e decided to reached Saudi Arabia with big dreams . I came here together with friends who unable to survive in the past. I have a story about sadness, care with communities that I lived and some friends survived with salary that I can not explain more. Sad.     Sadness is not the end of our story. We support each other that life must go on. I believe what Allah SWT says in the Qur’an, there is simplicity after trouble. We are a group of nurses, who always write our experiences and trips on social media and share to others. It called a story and our achievements not only be used as motivation but also spirit in the future.   Our fate was not as beautiful, what we have writ ing about our skills are not as good as what we have done. T he house flat where we live is not as beautiful as the house bird's , our dining flat there are no family photos, no relatives after work enjoyi