Langsung ke konten utama

RAMADHAN ON THE WAY


Sejak kemarin hari Kamis siang pukul 11:47 menit waktu Saudi berangkat dari kediaman di kota Riyadh menuju Madinah Al Munawarah tempat tinggal Rasulullah SAW.

Niat ingsun umroh dan ziarah makam Rasulullah. Apapaun yang terjadi saya siap menjalani.

Perjalanan kami mulai dengan jemaah umroh dari jam 15:30 sart menuju kota Madinah.

Seperti biasa, dimanapun orang Indonesia tinggal, disitu pula ada saja individu yang molor dan tidak tepat waktu (ngaret persis kayak koloran celana).

Kami bertiga dari rumah, saya berpisah duduk ketika di dalam bus.

Rencana umroh hanya bertiga saja, waktu itu saya mengunakan travel umroh Al Marwah Tours, pemiliknya orang dari Lombok Bpk Komar namanya.

Setidaknya saya sudah 1 kali mengunakan jasa travel ini. Yang pertama ketika musim haji tahun 2017 tahun lalu.

Untuk yang ke 2 kalinya pada tahun 2018 Ramadhan Kemarin. Mereka pintar sekali mengait hati para pelangnya, siapa saja yang mengunakan travel ini maka yang kedua kalinya atau seterusnya di berikan discount.

Hal itulah yang membuat saya memilih untuk setia.!

Ketika saya berkumpul di masjid Al Rajhi Lama, kami bertemu sahabat, Mas Alif, Ajeng Jenius, Rita Lestari, Ayu dan tidak ketinggalan, mas Shulthon selaku pembimbing saya ketika Haji dan umroh.

Saya tidak pernah memanggil ustaz Shulthon, sapaan saya mas Shulthon, itu karena saya orang Jawa.!

Perjalanan kami mulai, dengan duduk masing masing di kursi bus, dan tidak tau apa sebabnya. Saya duduk bersanding dengan seorang yang berusia kepala 40, namanya Rudy.! Asli orang Palembang sepanjang perjalanan berbicara bahasa Palembang.

Seperti biasa, jika perjalanan jauh, saya selalu melihat ke kanan dan kiri menikmati perjalanan, Padang pasir gersang serta bukit bukit pasir yang berwarna kuning batu bata.

Perjalanan malam hari, sekitar samapai di Al Majmah datang hidangan Legendaris yaitu Dadar Gulung Padang Pasir. Wah senangnya bukan kepalang.

Perjalanan tetap berlanjut, hingga sampailah di kota Madinah Al Munawarah. Kota tujuan pertama.

Sekitar pukul 02:30 dini hari kami tiba di pelataran pintu masuk Masjid Nabawi. Kamipun langsung sahur, di pinggir jalan, makanan sahur dari panitia umroh tersebut. Nasi kotak dibagikan, nyaris saya tidak kebagian, karena berebut dengan jamah lain.

Hal biasa terjadi di sekitar Kota Madinah, hampir tiap waktu banyak yang bersedekah nasi kotak di pelataran masjid. Nah panitia pelaksan umroh kami, banyak yang menyangka itu nasi Sodaqoh, padahal itu nasi buat rombongan umroh bus saya.

Celakanya ada. Ketika saya keluar dari mobil tidak membawa air minum, semua air minum di dalam bus dan parkirnya jauh, sedangkan toko toko sudah tutup karena mendekati waktu Imsak. Saya minta air minum pada teman, karena nasi yang saya makan nyangkut di leher.

Waktu tersisa sekitar 2 menit mendekati adzan subuh, saya dan Cak Ikhsan Berlarian ke dalam masjid Nabawi untuk minum, (nasi nyangkut di leher, berlari cari air minum, sedangkan pintu masuk gerbang masjid sampai pada galon air Zam-Zam lumayan jauh). Ketika minum belum selesai adzan subuh berkumandang. Saya lanjutkan minum serta, bergegas menuju tempat whudu.!

Selesai berwudhu, langsung masuk di dalam masjid, niatnya ingin sekali sholat di sekata kubah hijau atau Roudoh, (roudoh salah satu tempat mustajab untuk berdoa) tapi apalah daya tidak bisa dan jauh di belakang samping.

Selesai sholat subuh, langsung bergegas menuju pintu masuk makam ROSULLULAH Nabi Muhammad SAW, beserta sahabat sahabatnya serta mimbar Rosulullah.

Suasananya hampir tidak memungkinkan, saya ikut Ngantri dan berdesak desakan guna berdoa, mengucap salam atas Kanjeng Rosul. Bibir berdoa, hati menagis dan air mata bercucuran deras.

Pertama kalainya saya melihat makam Rosulullah pembawa agama yang sampai saat ini saya anut.

Setelah selesai, saya keluar menyempatkan diri VC bersama keluaraga di Indonesia. Seperti biasa nagis karena bisa ziarah ke makam Rosulullah dan bisa VC bersama keluarga.

Lalu berlanjut menuju Jannatul Baqi (kompleks Makam di luar Masjid Nabawi). Ada banyak tulisan himbauan serta larangan ketika memasuki kompleks pemakaman, adab serta aturan yang boleh di lakukan. Mencegah kesyirikan.!

Tak ada tanaman bunga atau pohon Kamboja kuburan, tak ada aroma minyak melati (fambo, putri duyung atau bunga 7 rupa) tak ada keramik atau bangunan makam (kijing). Semua makam polos berwarna merah kecoklatan hanya tumpukan batu.!

Matahari semakin terik.! Saatnya berkumpul di pelataran masjid Nabawi. Satu persatu datang dan berkumpul. Tepat jam 8 kami berlanjut menuju bus.

Melanjutkan perjalanan MADINAH MAKKAH.!

Bersambung. 

Ahmad IRfankhan HS 

19 November 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) OCCLUSIVE DRESSING

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) OCCLUSIVE DRESSING Pengertian :      Teknik perawatan lukadengan cara menutup lukan dan memberi cairan, nutrisi dan antiseptik dengan drip selama 24 jam terus menerus Tujuan : 1.       Untuk mencegah infeksi 2.       Mempertahankan kelembaban 3.       Merangsan pertumbuhan jaringan baru 4.       Mengurangi nyeri 5.       Mengurangi terjadinya jaringan parut Indikasi : 1.       Ulkus varikosus 2.       Ulkus strasis 3.       Ulkus kronis Perosedur pelaksanaan A.     Tahap pra interkasi 1.       Persiapan alat a.        Kain kasa steril b.       Verban gulung c.        Larutan untuk drip yang terdiri dari : Nacl 0,9%, 325 cc, glukosa 40%, 125 cc dan betadin10%, 50cc d.       Trofodermin cream e.        Antibiotika tropical f.        Ganti verban set g.       Infus set h.       Pengalas i.         Sarung tangan j.         Gunting k.       Bengkok l.         Hipavix atau plester m.     Pelastik penutup ( tipis, putih dan transparan ) n.       Standar

STANADAR OPRASIONAL PROSEDUR ( SOP ) Menyusui

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Menyusui A.    Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994). B.    Tujuan C.    Persiapan ASI Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan : 1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak menumpuk. 2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi. 3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi. D.    Prosedur Kerja 1.     Cuci tangan bersih dengan sabun. 2.     Atur posisi bayi. a.     Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi. b.     Lengan ibu pada belakang bahu bayi, tidak pada dasar kepala, leher tidak menengadah. c.     Hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, sedangkan

A STORY FROM INDONESIAN NURSE IN SAUDI ARABIA

We are just a group of nurses who are unable to face competition in their own country!   W e decided to reached Saudi Arabia with big dreams . I came here together with friends who unable to survive in the past. I have a story about sadness, care with communities that I lived and some friends survived with salary that I can not explain more. Sad.     Sadness is not the end of our story. We support each other that life must go on. I believe what Allah SWT says in the Qur’an, there is simplicity after trouble. We are a group of nurses, who always write our experiences and trips on social media and share to others. It called a story and our achievements not only be used as motivation but also spirit in the future.   Our fate was not as beautiful, what we have writ ing about our skills are not as good as what we have done. T he house flat where we live is not as beautiful as the house bird's , our dining flat there are no family photos, no relatives after work enjoyi