Langsung ke konten utama

YULIANTO DAN HAMZAH

YULIANTO DAN HAMZAH

Kala itu saya masih mahasiswa.! Tepatnya 8 tahun yang lalau. Menjadi mahasiswa semester pertama. Pertama bertemu dan pertama kalinya juga di bullyng sama kakak tingkat. Katanya untuk membentuk kepribadian supaya tangguh.?

Ah Don’t Care About Ospek apalah. Saya menjadi korban bersama dia (Yulianto). Tidak kenal acuh itulah sifat asli ketika belum kenal dan memahami karakter masing-masing.

Hanya hitungan beberapa hari saja.! Saya langsung jatuh cinta dengan Dia. Baru ngaku setelah sekian lama. Jadi malau saya.!

Saya merasa akrab dan suka, karena wajah dan sifatnya sama seperti salah satu My best Friend waktu di MTs 18 RU Pasir Sakti Lampung Timur, namanya Hidir Ali Hamzah Nasution entah dimana di sekarang saya tidak tau bahkan kabarnya. Sudah berkali kali saya mencari tahu, bertanya dengan sahabat saya di Lampung. Di sosial media pun saya tidak menemukannya.

Begitu akarabny saya dengan Hamzah seperti adik sendiri. Saya tidak tahu mengapa saya bisa dekat dan akrab. Padahal dia bukan bintang kelas atau sosok murid yang patuh. Dia seorang yang keras kepala namun baik hati.!

Sampai suatu saat saya dan Hamzah bertengkar lantaran saya di tegur beberapa kalai oleh guru dan Kepala Sekolah. Waktu itu saya menjadi Ketua OSIS. Ya itu saya la lakukan karena saya sayang dengan sahabat saya. Saya selalu membela dika dia dinyatakan salah atau tidak mengerjakan tugas. Dia pun malau serta memilih untuk diam tidak bertanya dan menghindar jika berteman saya.

Hingga beberapa minggu saya tidak bertegur sapa. Jika menyapa dia, serasa menyapa TEMBOK SEKOLAHAN. Bisu tanpa kata. Saya menyerah dan menulis surat dan saya letakkan di dalam laci bahwa saya ingin berbicara 4 mata dan dia tidak bersedia.

Singkat cerita saya, sudahlah kalau tidak mau. Padah hari berikutnya saya pindah sekolah ke Palembang dan menyatakan diri keluar. Tanpa sepengetahuan dia. Teman teman saya kasih tau jika dia tidak tanya mengapa saya tidak sekolah, jangan di beri tahu kalau saya pindah ke Palembang.

Setiap hari sekolah dia menjemput dan mengantar saya pulang dari dan pulang. Padahal rumahnya jauh di daerah Pasar Semarang jarak kisaran 12 km dari sekolah. Sedangkan rumah saya dan sekolah berkisar 2 km. Otomatisa jika mau kerumah saya melewati sekolah. Itu di lakukan setiap hari pada tahun 2003.

Salam rindu buat Hamzah 1 di Lampung, aku tunggu kabar dan keberadaanmu.

 

Reviw ke cerita awal.!

Nama lengkapnya pendek sekali Yulianto itu saja. Tidak pakai nama panjang karena namanya hanya 8 huruf. Tampilannya keren, baik sopan, sikapnya ke Bapak bapak aan. Kami punya sifat yang mirip, dibesarkan di tengah tengah banyak kakak wanita.

Beda langi dan bumi Antara saya dan Yulianto. Saya orang miskin tak punya, orang tua memperjuangkan saya supaya bisa kuliah dengan mencari ikan di tambak udang dan sungai, setelah dapat ikan, akan diproses menjadi ikan asin, siap jual dan hasilnya buat kuliah saya.

Berbeda dengan Yulianto saya memanggil dengan sebutan saya yaitu LEE. Lee anak orang kaya dan mampu. Ketika kuliah sudah membawa mobil. Tu kan keren banget, ganteng pula orangnya, serta bahasa kromo ingil sangat luwes dan anteng. Sandang, pangan dan papan BRANDED. Lee banyak teman mulai pemuda sampai cewek kampus sebelah di buat klepekan, tajir seperti itu.

Nah gue.! Bayar kos sama bayar kuliah, sering telat. Kebetulan satu rumah dengan Lee dari 4 cowok (saya, wahyu, Lee dan andika) serta ke 7 perempuan (mifta, Maia, Ika, Nindi, Siti dan ….. dari sekian banyak mereka ya saya yang tidak punya sepeda motor. Jalan ke kampus sekitar 1 km jalan kaki kalau tidak ya nebeng kayak ngompreng, yang saya rasakan panas dan kehujanan serta rasa malu karena selalu NEBENG. Serasa tidak punya wibawa dan tidak punya harga diri.

Seumur hidup tidak akan lupa atas jasa mereka yang sudah memberi goncangan ketika dulu belajar bersama. Apa jadi ya jika Nanati bertemu dan menjadi cerita anak cucu kita.

Tak ada yang tak baik dari Lee dan teman teman yang lainya. Lee kerap kalai membeli oleh oleh dari rumahnya Gunung Kidul Handayani. Lee juga sering memberi traktiran atau membelikan jajanan ketika kuliah di kantin depan kampus Pak Amir.

Sifat sederhananya selalau saya ingat sampai saat ini tak akan lupa ketika kita Nanati meniti perjalanan hidup masing masing.

Tak seperti dahulu, ketika tidur dan ke kamar mandi minta di antar dan di tunggu di depan pintu WC sambil memanggil saya “Fan Irfan tungoni sampek rampung, untuk memastikan saya tidak pergi dari depan pintu WC setiap 5 detik sekali, memanggil dan saya sambil memukul pintu, Iyo nehhh tak tunggu, wong kok wedian pol”. Sambil mengumam lantaran tidur di bangunkan hanya untuk menemani ke kamar mandi.

Banyak kenangan ketika menjadi mahasiswa. Jangan pernah lupa dengan persahabatan kita.

Disaat itu juga uluran doa semoga perjalanan ibadahmu Lee di terima Allah. Maaf saya tidak bisa Menemuimu di Makkah atau Madinah, karena sesuatu hal yang tidak bisa di wakilkan. Saya hanya bisa berdoa belum bisa membalas kebaikanmu dulu ketiak jaman kuliah di jogja.

Saya tahu dan paham akan angan dan keinginanmu supaya bisa bertemu sujud bersama di pelataran KABAH.

Keinginanku sama bisa berjabat tangan di tempat yang paling Mulia di Bumi Dan Akirat.

Sekarang kita sama sama merasakan terik dan dinginya angin Negara Arab Saudi, tapi tidak bisa bersama di dalam ibadahmu sobatku.

Semoga ibadah dan doamu di dengar dan di ijabahi oleh Allah dan semoga kita tergolong orang orang beriman. Amin.! Salam hangat buat keluargamu di Makkah tak lupa salam buat mas Danang Penyelamat Ketika Di Tilang Di Bunder GK.

Semoga perjalananmu selamat sampai tanah Air. Salam buat mbk Ratna dan Nduk Devi.

Ahmad Irfankhan HS

Riyadh Kingdom of Saudi Arabia

21 Oktober 2017

12:57 mlm waktu Saudi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) OCCLUSIVE DRESSING

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) OCCLUSIVE DRESSING Pengertian :      Teknik perawatan lukadengan cara menutup lukan dan memberi cairan, nutrisi dan antiseptik dengan drip selama 24 jam terus menerus Tujuan : 1.       Untuk mencegah infeksi 2.       Mempertahankan kelembaban 3.       Merangsan pertumbuhan jaringan baru 4.       Mengurangi nyeri 5.       Mengurangi terjadinya jaringan parut Indikasi : 1.       Ulkus varikosus 2.       Ulkus strasis 3.       Ulkus kronis Perosedur pelaksanaan A.     Tahap pra interkasi 1.       Persiapan alat a.        Kain kasa steril b.       Verban gulung c.        Larutan untuk drip yang terdiri dari : Nacl 0,9%, 325 cc, glukosa 40%, 125 cc dan betadin10%, 50cc d.       Trofodermin cream e.        Antibiotika tropical f.        Ganti verban set g.       Infus set h.       Pengalas i.         Sarung tangan j.         Gunting k.       Bengkok l.         Hipavix atau plester m.     Pelastik penutup ( tipis, putih dan transparan ) n.       Standar

A STORY FROM INDONESIAN NURSE IN SAUDI ARABIA

We are just a group of nurses who are unable to face competition in their own country!   W e decided to reached Saudi Arabia with big dreams . I came here together with friends who unable to survive in the past. I have a story about sadness, care with communities that I lived and some friends survived with salary that I can not explain more. Sad.     Sadness is not the end of our story. We support each other that life must go on. I believe what Allah SWT says in the Qur’an, there is simplicity after trouble. We are a group of nurses, who always write our experiences and trips on social media and share to others. It called a story and our achievements not only be used as motivation but also spirit in the future.   Our fate was not as beautiful, what we have writ ing about our skills are not as good as what we have done. T he house flat where we live is not as beautiful as the house bird's , our dining flat there are no family photos, no relatives after work enjoyi

STANADAR OPRASIONAL PROSEDUR ( SOP ) Menyusui

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Menyusui A.    Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994). B.    Tujuan C.    Persiapan ASI Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan : 1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak menumpuk. 2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi. 3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi. D.    Prosedur Kerja 1.     Cuci tangan bersih dengan sabun. 2.     Atur posisi bayi. a.     Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi. b.     Lengan ibu pada belakang bahu bayi, tidak pada dasar kepala, leher tidak menengadah. c.     Hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, sedangkan