
TINJAUAN
KASUS
A. Pengkajian
Hari/tanggal : Senin 16 Juli 2012
Jam :
07:35 WIB
Temapat :
Ruang Bougenvil 4 IRNA I RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta
Oleh :
Ahmad Irfankhan Hamim Sutopo
Metode :
Wawancara, Observasi, Pemeriksaan Fisik dan Studi Dokumentasi
Sumber data :
Pasien, Keluarga Pasien, Perawat, Status pasien dan Dokter
1.
Identitas
a.
Pasien
1)
Nama
pasien : Ny “S”
2)
Tempat
tanggal lahir : Sleman, 31
Desember 1970
3)
Jenis
kelamin : Perempuan
4)
Agama
: Islam
5)
Pendidikan
: SD
6)
Pekerjaan :
Ibu Rumah Tangga
7)
Suku
/ bangsa : Jawa
Indonesia
a)
Alamat
: Kenaruhan
RT05/18 Dono Kerto Turi
Sleman
8)
Diagnosa
medis : Congestive Heart Failure ( CHF )
9)
No CM
: 01592155
10) Tanggal masuk RS : 11 Juli 2012 23:47 WIB
b.
Penanggung
jawab/keluarga
1)
Nama : Tn “S”
2)
Umur : 45 Tahun
3)
Pendidikan
: Tidak Lulus SD
4)
Pekerjaan
: Buruh
5)
Alamat
: Kenaruhan
RT05/18 Dono Kerto Turi
Sleman
6)
Hubungan
dengan pasien : Suami
7)
Status
perkawinan : Menikah
B. Riwayat
Kesehatan
1.
Kesehatan
Pasien
a)
Keluhan
Utama Saat Pengkajian
Saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan nyeri (
seperti dipukul benda tumpul ), ditangan kiri pasien, sekala 3 ( 0-5 ), nyeri
hilang timbul, nyeri kambuh terutama pada malam hari dan pagi hari tiap kali
nyeri dirasakan selama 5 menit.
2.
Riwayat
kesehatan sekarang
Enam bulan sebelum masuk rumah sakit,
pasien mengeluh sesak napas, kaki bengkak kanan dan kiri, lalu pasien dan
keluarga membawa berobat di RS Panti Nugroho, Turi Sleman, dirawat selama 2
hari di ruang ICU, lalu pasien pindah kebangsal. Pasien mengatakan selama
dirawat mendapatkan terapi Digoxin ruti 1x1tiap minum. Obat yang menyebabkan
banyak kencing dan berwarna biru.
Empat hari sebelum masuk rumah sakit,
pasien sesak nafas memberat, terutama sesak nafas saat beraktivitas, Orthopnea sesak napas saat berbaring ( OP ) tidur terasa nyaman saat
mengunakan 3-4 bantal, Paroksimal
Noctural Dypsnea kesulitan bernapas saat malam hari ( PND ), kedua kaki
bengkak, perut membesar, nyeri dada. Lalu keluarga membawa pasien ke RSUP Dr
Sardjito, dan disarankan untuk mondok di ICCU, RSUP Dr Sardjito. Selama mondok
2 hari diruang ICCU RSUP Dr Sardjito pasien mendapatkan terapi Lasix 1 Ampul (
20 mg/8 jam/IV ), Simarck 1x2 mg, Aspark 1x, pada perawatan hari ke-2 pasien
mendapatkan terapi Unfection hepari (
UFH ) bolus. Dan telah dilakukan Echocardiografi, setelah kondisi membaik,
pasien pindah. Ke Unit Bangsal penyakit dalam ruang Bougenvil 4, IRNA 1. Pada
tanggal 11 Juli 2012 pasiem masuk ke bangsal Bougenvil 4 dengan keluhan yang
sama yaitu sesak nafas, pasien mengeluh kedua kakinya bengkak.
3.
Riwayat
Kesehatan
Sebelum pasien di rawat di RSUP Dr
Sardjito, pasien pernah di rawat di RSUD Sleman selama 5 hari (3 bulan yang
lalu), di nyatakan sembuh dan pulang, lalu kambuh lagi dan memberat. Setelah
kambuh lagi pasien mondok 2 hari di RS Panti Nugroho, cangkringan Sleman,
membaik dan pulang. Lalu pasien kambuh lagi dan keluarga membawa pasien ke RSUP
Dr Sardjito.
4.
Riwayat
Kesehatan Keluarga
a.
Genogram
Gambar 3.1.
Genogram keluarga pasien
Sumber: data primer pasien 2012
b.
Riwayat
kesehatan keluarga
Pasien mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang
sakit serupa dengan pasien. Pasien mengatakan dahulu pasien pernah sakit dan di
rawat di rumah sakit dengan keluhan yang sama.
C. Kesehatan
Fungsional
1.
Pola
Manajemen Kesehatan-Persepsi Kesehatan Terhadap Kesehatan
Pasien dan keluarga mengatakan bila ada
anggota keluarga yang sakit atau mengalami masalah pada kesehatan, keluarga
langsung memeriksakanya kepuskesmas dan apabila tidak ada perubahan keluarga
memeriksakan ke rumah sakit.
2.
Pola
Metabolik-Nutrisi
Pasien dan keluarga mengatakan saat sebelum
sakit makan 3 kali sehari, dengan selera makan cukup baik (bila makan selalu
habis). Dengan makanan pokok nasi, lauk pauk, adapun lauk pauk yang sering
terhidang seperti : tempe, tahu, ikan, daging dan telur, serta sayur-sayuran
serta buah-buahan (salak). Pasien mengatakan saat sebelum sakit pasien minum
5-6 gelas air putih dan teh manis, serta terkadang minum minuman kemasan yang
ia beli.
Pasien mengatakan saat sakit dan dirawat
dirumah sakit pasien makan 3 kali sehari dari diet yang di sediakan rumah
sakit. Pasien mengatakan dari diet yang disediakan rumah sakit, selalu habis di
makan walau terkadang makannya tidak langsung habis. Pasien mengatakan minum
2-3 gelas perhari dari minuman yang di berikan atau di sediakan dari rumah
sakit. Diet yang di sediakan di rumah sakit, the manis, air putih serta minuman
tambahan susu rendah garam dan rendah kolestrol.
3.
Pola Eliminasi
Pasien mengatakan saat sebelum sakit BAB 1
kali sehari, biasanya pada pagi hari, dengan konsistensi berwarna kekuningan
khas feses, bau khas feses, lembek, tidak keras. Tidak bercampur darah atau
tidak ada kelainan saat BAB. Pasien mengatakan tidak pernah mengunakan obat
pencahar. Pasien mengatakan BAK saat sebelum sakit 4-6 kali dalam sehari dengan
konsistensi cair terkadang berwarna kuning jernih, tidak ada kelainan ataupun
sakit saat berkemih. Pasien mengatakan tidak pernah menggunakan obat dioretik (
untuk memperlancarkan b.a.k)
Pasien
mengatakan selama sakit pasien belum b.a.b mulai tanggal 11 Juli-16 juli 2012.
Saat dilakukan pengkajian pasien belum b.a.b. Pasien mengatakan b.a.k lancar
melalui Dhower Catheter (DC) sejak
tanggal 11 juli 2012.
4.
Pola Aktivitas-Latihan
Pasien mengatakan sebelum sakit semua
aktivitas sehari-hari dilakukan secara mandiri dan biasanya di lakukan tanpa
bantuan. Pasien mengatakan saat melakukan aktivitas juga tidak cepat lelah.
Pasien mengatakan saat selama sakit aktivitas semua dibantu oleh keluarga dan
perawat yang jaga pada saat itujuga selama sakit pasien merasa mudah lelah,
pasien tampak berbaring semifowlwe dan pasien tampak berbaring ditempat tidur.
Tabel. 3.1. tabel skala ketergantungan
Skala ketergantungan dalam beraktivitas sehari-hari
tanggal 11-19 juli 2012
AKTIVITAS
|
KETERANGAN
|
||||
0
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|
Bathing
|
|
ü
|
|
|
|
Toileting
|
|
|
|
|
ü
|
Eating
|
ü
|
|
|
|
|
Moving
|
|
ü
|
|
|
|
Ambulating
|
|
ü
|
|
|
|
Walking
|
|
|
|
|
ü
|
Sumber : data primer pasien, 2012
Keterangan :
0
:
Mandiri/ tidak tergantung apapun
1
: Dibantu
dengan alat
2
:
Dibantu oranglain
3
:
Dibantu alat dan orang lain
4
:
Tergantung total
5.
Pola Istirahat-
Tidur
Pasien mengatakan sebelum sakit biasanya
tidur malam pukul 21:00 – 05:00 WIB. Saat menjelang tidur tidak ada aktivitas
yang lain kecuali nonton TV bersama keluarganya. Saat tidur tidak mengalami
kesulitan ataupun harus ada hal-hal yang harus dilakukan. Pasien juga
mengatakan tidak pernah mengkonsumsi obat tidur. Pasien mengatakan pada siang
hari tidur hanya sekitar 1-2 jam biasnya tidur setelah lelah bekerja dari
ladang salak. Saat sakit pasien mengatakan tidak mengalami ganguan saat tidur.
Saat dirawat biasanya tidur muali pukul 21:30 – 05:45 WIB
6.
Pola Hubungan
Peran
Pasien mengatakan sebelum sakit, hubungan
pasien, keluarga dan tetangga tidak ada masalah dan baik-baik saja. Pasien
mengatakan saat sakit. Hubungan peran antara pasien, perawat, ahli gizi, dokter
serta pasien lainya baik-baik saja.
7.
Pola Toleransi
Terhadap Stress Koping
Pasien mengatakan jika ada masalah dalam
rumah tangga ataupun masalah dalam hal kesehatan selalu dibicarakan dengan
anggota keluarganya terutama suami, anak serta orang tuanya.
8.
Pola
Kognitif dan Persepsi
Pasieng mengatakan tidak punya masalah
kognitif dan masalah persepsi yang mengganggu kesehtanya.
9.
Pola
konsep diri dan persepsi diri
a.
Gambaran
Diri
Pasien mengatakan dapat menerima keadaan yang saat ini
terjadi padanya, serta menyadari bahwa sekarang menjadi pasien yang sedang
sakit serta harus di rawat secara intensif di rumah sakit.
b.
Harga
Diri
Pasien mengatakan walaupun dengan keadaanya seperti
sekarang ini pasien tidak merasa malu dengan orang lain atau dengan pasien lain
serta tenaga kesehatan yang sedang merawatnya. Pasien mengatakan dengan
keadanya seperti sekarang ini pasien merasa lebih di perhatikan walaupun dengan keadaan sakit
dan di rawat di rumah sakit.
c.
Peran
Diri
Pasien mengatakan sadar bahwa dirinya adalah seorang ibu
rumah tanggaserta menjadi seorang ibu dari ke-2 anaknya, menjadi menatu, serta
menjadi nenek. Pasien mengatakan sadar bahwa saat ini sedang sakit dan dirawat
dirumah sakit.
d.
Ideal
Diri
Pasien mengataka ingin segera cepat sembuh, ingin cepat
pulang kerumahnya, dan menjalani kehidupan seperti saat sebelum sakit, serta
ingi cepat berkumpul dengan keluaranya di rumah.
e.
Identitas
Diri
Pasien mampu mengatahui dan mampu menyebutkan identitas
dirinya dengan benar, serta tidak ada kata-kata yang menunjukan disorentasi.
10.
Pola Reproduksi
dan Seksualitas
Pasien mengatakan bahwa dirinya adalah
seorang perempuan serta mengalai menstruasi, pernah mengalami proses kehamilan
melahirkan, mempunyai 2 anak, dan belum monopouse.
11.
Pola Keyakinan
Nilai
Pasien mengatakan selalu berdoa kepada
Allah SWT dan memohon agar cepat sembuh.
D. Pemeriksaan
Fisik
1.
Keadaan
Umum
Kesadaran :
compos mentis
Status Gizi :
TB : 155 CM
BB 49 kg

(TB)2 : (1,55)

2,4025
:
20 Normal
Tanda Vital : TD :
130/90 mmHg
Suhu :
36,5o C
Nadi :
76X/Menit
RR :
25X/Menit
2.
Pemeriksaan
secara sistematik (Cephalo- Caudal)
a.
Kulit
Kulit tampak sawo matang kehitam-hitaman,
tidak pucat, turgor kulit baik, intergritas kulit baik, lembab, tidak terdapat
kelainan kulit, tidak terdapat lesi ataupun jaringan parut, kulit tampak
berseih.
b.
Kepala
Bentuk kepala Mesocephal, tampak kulit
kepala kotor, tidak ada bekas luka, warna rambut kehitaman, tumbuh merata, tidak ada kelainan bentuk, tidak ada udem
pada area wajah, tidak ada kelainan bentuk pada wajah pasien.
c.
Mata
Bentuk mata simetris, tidak ada kelainan
bentuk, mata, keadaan mata bersih, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak
anemis, tidak menggunakan alat bantu untuk melihat (kaca mata), bulu mata
tumbuh merata, alis tidak ada kelainan bentuk, tidak mengunakan memakai bedak.
Tidak ada bekas luka ataupun jaringan parut.
d.
Telinga
Telinga kanan dan kiri berbentuk simetris,
tidak ada kelainan bentuk, telinga tampak bersih, dari kedua telinga tidak ada
cairan yang keluar, tidak ada pus. Tidak terdapat bekas luka ataupun jaringan
parut, fungsi pendengaran baik (saat dilakukan tes dengan ketukan).
e.
Hidung
Tampak hidung simetris, tidak ada kelainan
bentuk, hidung bersih, fungsi penciuman baik ( tes membau obat ), tidak ada
cairan yang keluar dari hidung. Tidak terdapat bekas luka ataupun jaringan
parut. Dihidung pasien terpasang oksigen 2 liter/menit, sejak tanggal 11 Juli
2012.
f.
Mulut
Bentuk mulut tampak simetris, tidak ada
kelainan bentuk, bibir tampak simetris, tidak terdapat stomatitis pada area
bibir, tidak terdapat bekas luka atupun jaringan parut. Mukosa bibir kemerahan
tidak anemis dan lembab.
g.
Leher
Pergerakan leher bebas, ekstensi, fleksi,
tidak ada kelainan bentuk, tidak ada bekas luka dan jaringan parut, tidak ada
perbesaran kelenjar tiroid, tampak ada perbesaran vena jungularis sebesar (1cm)
dibagian leher kiri dan kanan.
h.
Tengkuk
Pasien mengatakan tidak ada kaku kuduk,
sakit saat digerakan.
i.
Dada
1)
Inpeksi
Ekspansi dada tampak simetris, tidak ada ketingalan gerak
saat bernafas, tidak ada kelainan bentuk, tidak terdapat lessi ataupun jaringan
parut, bentuk dada normochest, itus
cordis tidak tampak, kulit sawo matang kitadk ada kelainan kulit.
2)
Palpasi
Saat dilakukan palpasi tidak ada nyeri, tidak ada massa
ataupun benjolan, taktil fremitus ada gerakan seimbang dan simetris serta tidak
terjadi ketinggalan gerak.
3)
Perkusi
terdengar suara paru sonor resonan
4)
Auskultasi
Terdengar suara nafas atau paru vesikuler bunyi jantung
lub dub S1 S2 dan S3 atau terdengar suara tambahan.
j.
Payudara
1)
Inspeksi
Payudara tidak ada benjolan, bentuk simetris antara kanan
dan kiri, tidak ada kelainan bentuk. Tidak ada bekas luka atupun jaringan
parut.
2)
Palpasi
3)
Tidak
ada nyeri tekan, tidak terdapat massa di area payudara.
k.
Punggung
Bentuk punggung simetris tidak ada kelainan bentuk, tidak
ada kifosis dan lordosis, tidak ada bekas luka dan tidak ada jaringan parut.
l.
Abdomen
1)
Inpeksi
Bentuk abdomen tampak simetris, tidak ada bekas luka
tidak ada jaringan perut, tidak ada benjolan, tampak perut buncit (udara,
massa) seperti hamil. Warna kulit sawomatang, tidak pucat. Pasien mengatakan
perutnya terasa penuh dan terasa sebah.
2)
Auskultasi
Terdengar suara peristaltik usus 12X/menit (normal
18-20X/menit)
3)
Perkusi
Suara terdengar hipertimpani, karena perut kembung.
4)
Palpasi
5)
Tidak
ada nyeri pada ke-4 kuadarant tidak ada perbesaran organ. Pada kuadran 4
diabdomen pasien teraba massa.
6)
Anus
dan Rectum
Tidak ada hemoroid, pasien mengatakan biasanya
dibersihkan ketika pasien mandi dan b.a.b, membersihkanya dengan air.
m.
Genitalia
Diarea vagina tidak ada kelainan bentuk, tidak ada caira
atu pus yang keluar dari vagina, atau bau yang menyengat pada vagian, mons pubis
di tumbuhi rambut pubis merata serta bersih, terpasang dower cateter ( DC )
sejak tanggal 11 Juli 2012.
n.
Ekstrimitas
1)
Atas
Angota gerak atas lengkap, jari-jari tangan
lengkap, tidak terdapat udem pada kedua tangan, jari-jari dari kedua tangan
lengkap 10 jari. Serta tidak ada bekas luka atau jaringan parut. Fungsi kedua
tangan serta gerakan tidak ada gangguan. Ditangan kiri tampak bekasi kebiruan
dan bekas tusukan pengambilan darah serta bekas infus, di tangan kanan terdapat
IV line ukuran 21, sejak tanggal 16 Juli 2012, balutan tampak bersih. Pasien
tampak meringis menahan sakit dan sesekali tampak mengelus-elus tangan kirinya yang
nyeri.
2)
Bawah
Pada ekstermitas bawah, anggota gerak
lengkap, tidak ada kelainan bentuk ataupun dis fungsi dari ekstermitas, ke-2
kaki lengkap mempunyai jari-jari 10 setta tidak ada bekas luka, dan ada bekas
jaringan parut pasca jatu dahulu. Pada kedua kaki tidak ada udem.
E. Pemeriksaan
Penunjang
1. Laboratorium
Tabel. 3.2. Pemeriksaan darah rutin. Tanggal pemeriksaan,
11 Juli 2012.
No
|
Jenis pemeriksaan
|
Hasil
|
Satuan
|
Normal
|
Interpretasi
|
1
|
Albumin
|
3,51
|
g/dL
|
3,1-50
|
Tinggi
|
2
|
SGOT/AST
|
38
|
u/L
|
15-37
|
Tinggi
|
3
|
SGPT/ALT
|
17
|
u/L
|
8-35
|
Normal
|
4
|
BUN
|
12
|
mg/dL
|
7-20
|
Normal
|
5
|
Creatin
|
0,97
|
mg/dL
|
0,6-1,3
|
Normal
|
6
|
GDS
|
102
|
mg/dL
|
74-106
|
Normal
|
7
|
Natrium/sodium
|
138
|
mmol/L
|
136-145
|
Normal
|
8
|
Kalium/potasium
|
3,8
|
mmol/L
|
3,5-5,1
|
Normal
|
9
|
Cloride
|
96
|
mmol/L
|
98,00-107,00
|
Rendah
|
Sumber : status pasien, 11 Juli 2012
2.
Radiologi
Pemeriksaan EKG
tanggal 12 Juli 2012
Trauma jangsional, HR:35Xmenit, posisi vertikal. PR: Axis
RAD, jangsional STEMI QRS A:15 RAD ami, lateral, pirer wife Dedo ami
antroseftal Bigest multypel vel.
F. Terapi
Yang Diberikan
Terapi yang di dapat oleh pasien :
Injeksi Lasix (diuretik) 20 mili gram/IV
line/8 jam waktu pemberian jam 08:00 WIB pagi, jam 16:00 WIB dan jam 00:00 WIB.
Injeksi Lalu pada tanggal 17 mendapat
lasinx 20 mili gram/IV line/12 jam, waktu pemberian pukul 08:00 WIB pagi dan
pukul 20:00 WIB
Obat oral Laksadin (pencahar) 1X2 sendok
makan waktu pemberian jam 23:00 WIB
Obat oral simarck (trombolitik) 1X2 Mili gram waktu pemberian jam 22:00 WIB
Obat oral aspar K (elrktrolit) 1X1 tablet
08:00 WIB.
G. Analisa
Data
Tabel 3.3 analisa data
No
|
Analisa data
|
Penyebab
|
Masalah
|
1
|
DS :
Pasien mengatakan jika aktivitas mudah lelah (terlalu
banyak gerak)
DO :
˗
Pasien tampak
beraktivitas di tempat tidur
˗
TD : 130/90
mmHg
˗
Nadi : 76x/menit
˗
RR : 25x/menit
˗
Injeksi Lasix
20 mili gram/IV/8 jam
|
Perubahan kontraktilitas
|
Penurunan curah jantung
|
2
|
DS :
-
Pasien
mengatakan sesak nafas
DO :
-
Pasien
terpasang oksigen 2 liter/menit
-
Pasien tampak
berbaring semifowler
-
RR : 25x/menit
-
Nadi : 76x/menit
-
Pasien tampak
terbaring di tempat tidur
|
Penurunan energi atau kelelahan
|
Pola napas tidak efektis
|
3
|
DS :
-
Pasien
mengatakan mandi 1x sehari pada pagi hari
DO :
-
Rambut pasien
tampak kotor
-
Aktivitas
tampak ditempat tidur
-
Aktivitas di
bantu keluarga dan perawat
-
Bathing :
dibantu dengan alat, skala 1 (0-4)
-
Toileting :
tergantung total, skala 4 (0-4)
-
Eating :
mandiri/tidak tergantung apapun, skala 0 (0-4)
-
Moving :
dibantu dengan lat, skala 1 (0-4)
-
Ambulating :
dibantu dengan alat, skala 1 (0-4)
-
Walking :
tergantung total, skala 4 (0-4)
|
Ketidak seimbangan suplai dan kebutuhan oksigen
|
Intoleransi aktivitas
|
4
|
DS :
-
Pasien mengataka
belum b.a.b dari tanggal 11 Juli 2012
-
Pasien
mengatakan perutnya terasa penuh
-
Pasien
mengatakan perutnya sebah
DO :
-
Perut pasien
tampak buncit
-
Saat di lakukan
palpasi perut pasien di kuadrant 4 teraba keras dan massa
|
Aktivitas fisik tidak adekuat
|
konstipasi
|
5
|
DS :
-
Pasien
mengatakan nyeri pada tangan sebelah kiri.
-
Nyeri sekala 3
(0-5)
-
Nyeri hilang
timbul
-
Nyeri timbul
pada malam hari dan pagi hari
-
Durasi nyeri
kurang lebih 5 ment
DO :
-
Pasien tampak
meringis menahan sakit sesekali mengelus-elus tangan kirinya yang sakit
|
Agen ijuri biologis
|
Nyeri akut
|
6
|
DS :
-
Pasien
mengatakan terpasang kateter sejak tanggal 11 Juli 2012
DO :
-
Pasien tampak
terpasang dowe cateter ( DC )
-
Tampak terpasng
IV line sejak tanggal 16 Juli 2012
|
Tindakan invasif ( pemasangan infus da dower cateter )
|
Resiko infeksi
|
I.
Diangnosa ( Prioritas )
1.
Penurunan
curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas ditandai dengan :
DS
:
Pasien mengatakan jika aktivitas mudah
lelah
DO :
§ Pasien tampak beraktivitas di tempat tidur
§ TD : 130/90 mmHg
§ Nadi : 76x/menit
§ RR : 25x/menit
§ Injeksi Lasix 20 mili gram/IV line/8 jam
2.
Pola
nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan energi atau kelelahan ditandai
dengan :
DS :
§ Pasien mengatakan sesak nafas
DO :
§ Pasien terpasang oksigen 2 liter/menit
§ Pasien tampak berbaring semifowler
§ RR : 25x/menit
§ Nadi : 76x/menit
§ Pasien tampak terbaring di tempat tidur
3.
Intoleransi
aktivutas berhubungan dengan ketidak seimbangan suplai oksigen ditandai dengan
:
DS :
§ Pasien mengatakan mandi 1x sehari pada pagi
hari
DO :
§ Rambut pasien tampak kotor
§ Aktivitas tampak ditempat tidur
§ Aktivitas di bantu keluarga dan perawat
§ Bathing : dibantu dengan alat
§ Toileting : tergantung total
§ Eating : mandiri/tidak tergantung apapun
§ Moving : dibantu dengan lat
§ Ambulating : dibantu dengan alat
§ Wolking : tergantung total
4.
Konstipasi
berhubungan dengan aktivitas fisik tidak adekuat ditandai dengan :
DS :
§ Pasien mengataka belum b.a.b dari tanggal
11 -16 Juli 2012
§ Pasien mengatakan perutnya terasa penuh
§ Pasien mengatakan perutnya sebah
DO :
§ Perut pasien tampak buncit
§ Saat di lakukan palpasi perut pasien di
kuadrant 4 teraba keras dan massa
§ Laksadin 1X2 sendok makan
5.
Nyeri
akut berhubungan dengan agen injuri biologis ditandai dengan :
DS :
§ Pasien mengatakan nyeri pada tangan sebelah
kiri.
§ Sekala sekala 3 (0-5)
§ Nyeri hilang timbul
§ Nyeri timbul pada malam hari dan pagi hari
§ Durasi nyeri kurang lebih 5 ment
DO :
§ Pasien tampak meringis menahan sakit
sesekali mengelus-elus tangan kirinya yang sakit
6.
Resiko
infeksi berhubungan dengan tindakan infasiv ( pemasangan infus dan dhower catheter
) ditandai dengan :
DS :
§ Pasien mengatakan terpasang kateter sejak
tanggal 11 Juli 2012
DO :
§ Pasien tampak terpasang dhowe catheter ( DC
)
§ Tampak terpasng IV line sejak tanggal 16
Juli 2012
Komentar
Posting Komentar
askep45.com