Langsung ke konten utama

BAB I PENDAHULUAN


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Masalah kesehatan dengan gangguan system kardiovaskuler termasuk didalammya Congestive heart Failure (CHF)  masih menduduki peringkat yang tinggi, menurut data WHO dilaporkan bahwa sekitar 3000 penduduk Amerika menderita CHF. American Heart Association (AHA) tahun 2004 melaporkan 5,2 juta penduduk Amerika menderita gagal jantung, asuransi kesehatan Medicare USA paling banyak mengeluarkan biaya untuk diagnosis dan pengobatan gagal jantung dan diperkirakan lebih dari 15 juta kasus baru gagal jantung setiap tahunnya di seluruh dunia. (Cokat, 2008 dalam Necel, 2009).Walaupun angka yang pasti belum ada untuk seluruh Indonesia, tetapi dengan bertambah majunya fasilitas kesehatan dan pengobatan dapat diperkirakan jumlah penderita gagal jantung akan bertambah setiap tahunnya. (Sitompul, 2004) 
Congestive Heart Failure (CHF) muncul ketika malfungsi mekanik, dimana kontraktilitas tidak terlalu cukup mampu menyemprotkan darah akibat terlalu sarat beban, ini merupakan masalah gagal memompa. (Charlene dkk, 2001)
1
Gagal jantung adalah keadaan patofisiologik dimana jantung sebagai pompa tidak mampu memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan,  akan oksigen dan nutrisi. Istilah gagal jantung kongestif paling sering di gunakan  kalau terjadi gagal jantung sisi kiri dan sisi kanan. Congestive Heart Failure (CHF) ini dapat menjadi kronik apabila disertai dengan penyakit-penyakit lain seperti hipertensi, penyakit jantung katup, kardiomiopati, penyakit jantung koroner, dan lain-lain.
Menurut data yang diperoleh dari buku regristrasi di Ruang Bugenvil 4 IRNA  I RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, dari bulan Maret 2012 sampai 19 Juli 2012 jumlah penderita Congestive Heart Failure (CHF) sebanyak 45 orang dari 53 pasien dengan ganguan kardiovaskuler 84,91%) Ini menunjukkan bahwa angka kejadian Congestive Heart Failure (CHF) cukup tinggi jika tidak segera ditangani dari penderita Congestive Heart Failure (CHF) dapat menyebabkan kematian. Masalah keperawatan yang bisa muncul pada kasus Congestive Heart Failure (CHF)
Peran perawat berdasarkan prosentasi dari kejadian pada penyalit Congestive Heart Failure (CHF) maka perawat mempunyai perana dalam melakukan asuhan keperawatan kepada pasien Congestive Heart Failure (CHF), yang meliputi peran promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Dalam upaya promotif perawat berperan memberikan pendidikan kesehatan meliputi pengertian, penyebab, tanda gejala, penatalaksanaan medis, komplikasi sehingga dapat mencegah terjadinya komplikasi. Dalam upaya preventif perawat memberikan pendidikan kesehatan mengenai cara-cara pencegahan dan perawatanuntuk meminimalkan terjadinya komplikasi serta mendapatkan penanganan yang tepat dan akurat. Peran perawat dalam upaya kuratif yaitu memberikan tindakan keperawatan sesuai dengan maslah dan respon pasien terhadap penyakit yang ia derita seperti mengelola intake dan output cairan.  Sedangkan peran perawat sebagi rehabilitatif adalah meberikan pengobatan kepada pasien yang sudah terkena penyaki agar tidak terjadi komplikasi yang diinginkan. Pada penderita penyakit Congestive Heart Failure (CHF) jika tidak segera mendapatkan penanganan bisa menjadi serius/kronis dan bisa menyebabkan kematian.
Berdasarkan latar belakang dari insidensinya yang sangat tinggi pada gangguan kardiovaskuler, maka penulis tertarik untuk melakukan asuhan keperawatan pada pasien Congestive Heart Failure (CHF) di Yogyakarta tahun 2012. 
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada Karya Tulis Ilmiah ini adalah “Bagaimana Melaksanaan Asuhan Keperawatan Pada pasien Ny “S” dengan Congestive Heart Failure (CHF) di Ruang Bougenville 4 IRNA 1 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Dengan sub rumusan masalah :
1.      Bagaimana melaksanakan pengkajian keperawatan pada klien Ny “S” dengan Congestive Heart Failure (CHF) di Ruang Bougenville 4 IRNA 1 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
2.      Bagaimana merumuskan diagnosa keperawatan pada klien Ny “S” dengan Congestive Heart Failure (CHF) di Ruang Bougenville 4 IRNA 1 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
3.      Bagaimana merencanakan tindakan keperawatan pada klien Ny “S” dengan Congestive Heart Failure (CHF) di Ruang Bougenville 4 IRNA 1 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
4.      Bagaimana melaksanakan tindakan keperawatan pada klien Ny “S” dengan Congestive Heart Failure (CHF) di Ruang Bougenville 4 IRNA 1 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
5.      Bagaimana melaksanakan evaluasi keperawatan pada klien Ny “S” dengan Congestive Heart Failure (CHF) di Ruang Bougenville 4 IRNA 1 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
6.      Bagaimana mendokumentasikan asuhan keperawatan pada klien Ny “S” dengan Congestive Heart Failure (CHF) di Ruang Bougenville 4 IRNA 1 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
7.      Bagaimana mengidentifikasi faktor pendukung dan faktor penghambat dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada klien Ny “S” dengan Congestive Heart Failure (CHF) di Ruang Bougenville 4 IRNA 1  RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
C.    Ruang Lingkup
        Laporan asuhan keperawatan pada klien Congestive Heart Failure (CHF) termasuk  mata ajaran Keperawatan Medikal Bedah, khususnya pada sistem kardivaskuler, dengan waktu pelaksanaan 3x24 jam dimulai dari tanggal 16 Juli 2012 pukul 07.30 WIB sampai 19 Juli 2012 pukul 08:00 WIB. Asuhan  keperawatan ini diberikan kepada pasien Ny.”S” dengan diagnosa medis Congestive Heart Failure (CHF)  menggunakan metode ilmiah yang meliputi : pengkajian, perumusan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi keperawatan serta pendokumentasian yang dilakukan di Ruang Bugenvil 4 IRNA I RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
D.    Tujuan Penulis
Pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini mempunyai tujuan :
1.         Tujuan Umum
Penulis mendapat pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada klien Ny “S” dengan Congestive Heart Failure (CHF) di Ruang Bougenville 4 IRNA 1  RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
2.         Tujuan Khusus
Penulis mendapatkan pengalaman nyata dalam :
a.         Melaksanakan pengkajian pada klien Ny “S” dengan Congestive Heart Failure (CHF) di Ruang Bougenville 4 IRNA 1  RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
b.        Merumuskan diagnosa keperawatan pada klien Ny “S” dengan Congestive Heart Failure (CHF) di Ruang Bougenville 4 IRNA 1  RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
c.         Merencanakan tindakan keperawatan pada klien Ny “S” dengan Congestive Heart Failure (CHF) di Ruang Bougenville 4 IRNA 1  RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
d.        Melaksanakan tindakan keperawatan pada klien Ny “S” dengan Congestive Heart Failure (CHF) di Ruang Bougenville 4 IRNA 1  RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
e.         Melaksanakan evaluasi keperawatan pada klien Ny “S” dengan Congestive Heart Failure (CHF) di Ruang Bougenville 4 IRNA 1  RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
f.         Mendokumentasikan asuhan keperawatan pada klien Ny “S” dengan Congestive Heart Failure (CHF) di Ruang Bougenville 4 IRNA 1  RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
g.        Mengidentifikasi faktor pendukung dan faktor penghambat dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada klien Ny “S” dengan Congestive Heart Failure (CHF) di Ruang Bougenville 4 IRNA 1  RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. 
E.     Manfaat
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yaitu :
1.         Bagi Penulis
Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam menerapkan proses keperawatan dan memafaatkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama menempuh pendidikan di Akademi Keperawatan “YKY” Yogyakarta terutama dalam menerapkan asuhan keperawatan dengan Congestive Heart Failure (CHF) Institusi Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta.
2.         Bagi Rumah Sakit
Diharapkan dapat sebagai tambahan pengetahuan dan tambahan referensi khususnya tentang kasus asuhan keperawatan dengan Congestive Heart Failure (CHF)  di Ruang Bougenville 4 IRNA 1  RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
3.         Bagi Institusi Pendidikan
Institusi Pendidikan Akademi Keperawatan “YKY” Yogyakarta. Diharapkan dapat dijadikan tambahan wawasan dan pengetahuan bagaimana asuhan keperawatan dengan Congestive Heart Failure (CHF)  khususnya bagi pembaca di perpustakaan Akademi Keperawatan “YKY” Yogyakarta.
4.         Profesi Keperawatan
Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagaimana asuhan keperawatan dengan Congestive Heart Failure (CHF) 
F.     Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah metode deskriptif yang menggambarkan suatu masalah dan cara menyelesaikan masalah dalam bentuk asuhan keperawatan dengan mengguanakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian, analisa data, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pendokumentasian. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data skunder dan teknik pengumpulan data penulis menggunakan 2 metode pengumpulan data sebagai berikut :
1.         Data Primer
Adalah data yang diperoleh secara langsung dari klien dan keluarga. Untuk pengumpulan data primer dapat menggunakan teknik :
a.         Wawancara
Wawancara adalah menanyakan atau tanya jawab  langsung mengenai masalah yang dihadapi pasien dengan tujuan agar memperoleh data tentang kesehatan pasien, serta untuk menjalin hubungan antara perawat dan pasien. Data yang diperoleh dari wawancara pada pasien Congestive Heart Failure (CHF) menunjukan keluhan sesak napas, keadaan aktivitas, istirahat dan pola nutrisi pasien.
b.        Observasi
Adalah metode yang digunakan dengan cara pengumpulan informasi melalui indra penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan dan alat perasa, adanya edema pada kaki, perut, sesak napas dll.
c.         Pemeriksaan Fisik
Metode ini dilakukan untuk mengetahui keadaan umum pasien dan kondisi fisik pasien dengan cara melakukan pemeriksaan secara langsung kepada pasien. Tindakan yang dilakukan yaitu inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Pada pasien dengan Congestive Heart Failure (CHF) ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan  yakni :
1)        Inspeksi
Melihat keadaan kulit di bagian perut, kedua tangan dan kedua kaki, untuk mengetahui ada tidaknya udem pada area tersebut.
2)        Palpasi
Merupakan teknik pemeriksaan yang menggunakan indra peraba apakah ada atu tidaknya udem pada tubuh pasien.
3)        Perkusi
Pemeriksaan ini dengan cara mengetuk-ngetukan jari tangan, pemeriksan ini fokus pada sonor suara pada jaringan normal. Pekak suara pada jaringan padat, redup suara pada jaringan yang lebig padat dan hipersonor atau typani suara pada daerah yang mempunyai rongga. Pemeriksan ini berfokus pada abdomen dan dada untuk mengetaui apakah ada penumpukan cairan pada area tersebut.
4)        Auskultasi
Pemeriksaan ini mengunakan alat yaitu stotoskop untuk memeriksa dan mendengarkan sura jantung, paru dan abdomen. Untuk mengetahui adanya peneimpukan cairan atu tidak.
2.         Data Sekunder
Adalah data yang diperoleh dari sumber lain diluar pasien, yaitu meliputi :
a.         Wawancara
Wawancara merupakan metode dengan menanyakan dan tanya jawab yang dilakukan langsung bersama keluarga pasien maupun petugas kesehatan lain tentang riwayat kesehaatan keluarga dan alasan masuk dan tentang asuhan keperawataan yang dilakukan pada pasien.
b.        Studi dokumentasi (catatan medis)
Metode ini dilakukan untuk memperoleh data tentang riwayat penyakit pasien perkembangan kesehatan klien, program pengobatan, hasil pemeriksaan kesehatan penunjang selama dirawat dan pengobatan serta perawatan selanjutnya yang  akan dilakukan.
c.         Studi kepustakaan
Metode ini diperoleh dari catatan-catatan atau buku-buku yang berhubungan dengan penyakit Congestive Heart Failure (CHF) dan perawatannya sehingga dapat memperkuat data-data yang ada dan mendukung dalam pelaksanaan asuhan keperawatan kepada pasien dengan Congestive Heart Failure (CHF). 
G.    Sistematika Penulisan
            Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 BAB yaitu :
BAB I             : PENDAHULUAN, terbagi atas :
        Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan penulisan, manfaat, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
           BAB II             : TINJAUAN PUSTAKA, terbagi atas :
Berisi gambaran umum mengenai Congestive Heart Failure (CHF) dan gambaran umum asuhan keperawatan pada pasien Congestive Heart Failure (CHF)
BAB III          : TINJAUAN KASUS, terbagi atas :
Meliputi pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, rencana tindakan, pelaksanaan, evaluasi hasil tindakan, 
BAB IV          : PEMBAHASAN KASUS
Membandingkan dan membahas antara teori yang ada di BAB II dengan kasus yang terjadi di BAB III serta mengidentifikasi faktor penghambat dan faktor pendukung yang ada.
BAB V            : PENUTUP
BAB terakhir yang berisi kesimpulan dan saran dari karya tulis   ini. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari pelaksanaan asuhan keperawatan dan pembahasan. Saran merupakan alternatif penyelesaian masalah yang realistis dan operasional.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Komentar

Postingan populer dari blog ini

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) OCCLUSIVE DRESSING

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) OCCLUSIVE DRESSING Pengertian :      Teknik perawatan lukadengan cara menutup lukan dan memberi cairan, nutrisi dan antiseptik dengan drip selama 24 jam terus menerus Tujuan : 1.       Untuk mencegah infeksi 2.       Mempertahankan kelembaban 3.       Merangsan pertumbuhan jaringan baru 4.       Mengurangi nyeri 5.       Mengurangi terjadinya jaringan parut Indikasi : 1.       Ulkus varikosus 2.       Ulkus strasis 3.       Ulkus kronis Perosedur pelaksanaan A.     Tahap pra interkasi 1.       Persiapan alat a.        Kain kasa steril b.       Verban gulung c.        Larutan untuk drip yang terdiri dari : Nacl 0,9%, 325 cc, glukosa 40%, 125 cc dan betadin10%, 50cc d.       Trofodermin cream e.        Antibiotika tropical f.        Ganti verban set g.       Infus set h.       Pengalas i.         Sarung tangan j.         Gunting k.       Bengkok l.         Hipavix atau plester m.     Pelastik penutup ( tipis, putih dan transparan ) n.       Standar

A STORY FROM INDONESIAN NURSE IN SAUDI ARABIA

We are just a group of nurses who are unable to face competition in their own country!   W e decided to reached Saudi Arabia with big dreams . I came here together with friends who unable to survive in the past. I have a story about sadness, care with communities that I lived and some friends survived with salary that I can not explain more. Sad.     Sadness is not the end of our story. We support each other that life must go on. I believe what Allah SWT says in the Qur’an, there is simplicity after trouble. We are a group of nurses, who always write our experiences and trips on social media and share to others. It called a story and our achievements not only be used as motivation but also spirit in the future.   Our fate was not as beautiful, what we have writ ing about our skills are not as good as what we have done. T he house flat where we live is not as beautiful as the house bird's , our dining flat there are no family photos, no relatives after work enjoyi

STANADAR OPRASIONAL PROSEDUR ( SOP ) Menyusui

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Menyusui A.    Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994). B.    Tujuan C.    Persiapan ASI Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan : 1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak menumpuk. 2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi. 3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi. D.    Prosedur Kerja 1.     Cuci tangan bersih dengan sabun. 2.     Atur posisi bayi. a.     Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi. b.     Lengan ibu pada belakang bahu bayi, tidak pada dasar kepala, leher tidak menengadah. c.     Hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, sedangkan