Langsung ke konten utama

Siklamat


Siklamat adalah salah satu jenis pemanis buatan yang cukup populer di Indonesia. Siklamat pertama kali ditemukan oleh ilmuwan Michael Sveda dan Ludwig Audrieth dari University of Illinois pada tahun 1937. Pemanis buatan jenis siklamat merupakan garam natrium dari asam siklamat. Siklamat mempunyai sifat sangat mudah larut dalam air dan mempunyai tingkat kemanisan 30 kali dari gula. Rumus molekul siklamat adalah C6H11NHSO3Na. Rasa manis siklamat masih dapat dirasakan pada tingkat pengenceran 1 : 10 ( dalam liter ). Nama lain siklamat dalam perdagangan dikenal dengan sebutan antara lain: Assugrin, Sucaril dan Sucrosa   (Indriasari, 2008).
      Pemanis buatan dapat menimbulkan efek negatif bagi kesehatan manusia. Efek negatif  tidak langsung seketika terjadi pada manusia  tetapi membutuhkan waktu lama karena terus berakumulasi di dalam tubuh manusia. Efek negatif  tersebut antara lain:  dapat merangsang pertumbuhan kanker kandung kemih, alergi, bingung, diare, hipertensi, impotensi, iritasi, insomnia, kehilangan daya ingat, migrain dan sakit kepala. Selain itu efek negatif pemanis buatan bagi anak-anak adalah merangsang keterbelakangan mental; hal ini terjadi karena otak masih dalam tahap perkembangan dan proses terakumulasi pemanis buatan pada jaringan syaraf (Indoforum, 2008).

     TEKNIK MENYUSUN ATAU MENGEMBANGKAN PARAGRAF:
1.Teknik Horisontal:
   Penyusunan kalimat untuk membentuk satu paragaraf.
   Cara:
a.   Deduktif.
b.   Induktif.
c.   Memulai dengan pendapat atau pernyataan yang berasal dari orang lain atau pendapat sendiri.
d.   Membandingkan, menyamakan atau mempertentangkan.
e.   Membuat pembatasan.
f.     Memaparkan contoh atau ilustrasi.
g.   Menyambung.
Mengambil ide atau satu kata yang akan digunakan untuk menyusun kalimat berikutnya.
h.   Mengembangkan berdasarkan rincian-rincian, proses,kejadian, aktivitas, tindakan, cara kerja dan sebagainya.

2.   TEKNIK VERTIKAL
Penyusunan paragraf satu dengan paragraf yang lain ( pergantian paragaraf ).
Syarat pergantian paragraf:
a.   Terjadi pergantian gagasan atau ide.
b.   Menjelaskan teori atau pendapat ( pandangan ) lain.
c.   Menjelaskan tempat.
d.   Menonjolkan waktu.
e.   Menjelaskan argumen.
f.     Menjelaskan sebab atau akibat.
g.   Menjelaskan uraian sebelumnya.
h.   Membandingkan.
i.     Mengkritik atau mendukung pendapat.
j.     Merinci sebab, proses atau penjelasan.
k.    Mengambil kesimpulan atau memadukan uraian sebelumnya.

KARYA TULIS ILMIAH ( KTI )

Karya Tulis Ilmiah:
Hasil pemikiran ilmiah peserta didik jenjang pendidikan tinggi dengan disiplin ilmu tertentu yang disusun secara sistematis, benar, logis, utuh, bertanggung jawab dan menggunakan bahasa sesuai kaidah yang telah ditentukan.

Syarat-syarat Karya Tulis Ilmiah:
1.Komunikatif
2.Bernalar
3.Logis
4.Ekonomis
5.Berdasarkan landasan teori yang kuat
6.Relevan dengan disiplin ilmu yang dibahas
7.Mempunyai sumber penopang mutakhir
8.Bertanggung jawab

Proses Penyusunan Karya Tulis Ilmiah:
1.Merencanakan
2.Menetapkan masalah yang akan ditulis
3.Membatasi masalah dengan menentukan ruang lingkup
4.Mengkaji karya tulis ilmiah yang pernah ada dan berkaitan dengan karya tulis yang  
   akan disusun
5.Membuat kerangka ( garis besar )
6.Mengumpulkan sumber ( referensi )
7.Menyusun konsep
8.Mengidentifikasi, menyeleksi  dan menganalisis kata atau  kalimat yang digunakan
9.Memeriksa dan menilai
10.Menyusun konsep akhir
11.Mengetik dan menggandakan
12.Menyampaikan dalam forum ilmiah

Jenis-jenis Karya Tulis Ilmiah:
1.Paper
2.Makalah
3.Modul
4.Diktat
5.Laporan Penelitian
6.Skripsi
7.Tesis
8.Disertasi
9.Buku
Jenis karya tulis ilmiah yang lain dengan media yang berbeda adalah:
1.Kritik
2.Timbangan Buku ( Resensi Buku )
3.Tulisan Ilmiah Populer


Komentar

Postingan populer dari blog ini

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) OCCLUSIVE DRESSING

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) OCCLUSIVE DRESSING Pengertian :      Teknik perawatan lukadengan cara menutup lukan dan memberi cairan, nutrisi dan antiseptik dengan drip selama 24 jam terus menerus Tujuan : 1.       Untuk mencegah infeksi 2.       Mempertahankan kelembaban 3.       Merangsan pertumbuhan jaringan baru 4.       Mengurangi nyeri 5.       Mengurangi terjadinya jaringan parut Indikasi : 1.       Ulkus varikosus 2.       Ulkus strasis 3.       Ulkus kronis Perosedur pelaksanaan A.     Tahap pra interkasi 1.       Persiapan alat a.        Kain kasa steril b.       Verban gulung c.        Larutan untuk drip yang terdiri dari : Nacl 0,9%, 325 cc, glukosa 40%, 125 cc dan betadin10%, 50cc d.       Trofodermin cream e.        Antibiotika tropical f.        Ganti verban set g.       Infus set h.       Pengalas i.         Sarung tangan j.         Gunting k.       Bengkok l.         Hipavix atau plester m.     Pelastik penutup ( tipis, putih dan transparan ) n.       Standar

A STORY FROM INDONESIAN NURSE IN SAUDI ARABIA

We are just a group of nurses who are unable to face competition in their own country!   W e decided to reached Saudi Arabia with big dreams . I came here together with friends who unable to survive in the past. I have a story about sadness, care with communities that I lived and some friends survived with salary that I can not explain more. Sad.     Sadness is not the end of our story. We support each other that life must go on. I believe what Allah SWT says in the Qur’an, there is simplicity after trouble. We are a group of nurses, who always write our experiences and trips on social media and share to others. It called a story and our achievements not only be used as motivation but also spirit in the future.   Our fate was not as beautiful, what we have writ ing about our skills are not as good as what we have done. T he house flat where we live is not as beautiful as the house bird's , our dining flat there are no family photos, no relatives after work enjoyi

STANADAR OPRASIONAL PROSEDUR ( SOP ) Menyusui

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Menyusui A.    Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994). B.    Tujuan C.    Persiapan ASI Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan : 1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak menumpuk. 2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi. 3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi. D.    Prosedur Kerja 1.     Cuci tangan bersih dengan sabun. 2.     Atur posisi bayi. a.     Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi. b.     Lengan ibu pada belakang bahu bayi, tidak pada dasar kepala, leher tidak menengadah. c.     Hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, sedangkan