Langsung ke konten utama

KOMTER

TEKNIK KOMUNIKASI SAAT PENGKAJIAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN, ELEKTROLIT, DAN DARAH







Disusun Oleh :
1. Abdul Rochim (1408002)
2. Dewa Ayu Destarina (1408012)
3. Ihwanudin Wahid Rohadi (1408022)
4. Nosia Indri Astuti (1408032)
5. Samsul Bahri (1408042)


YAYASAN KEPERAWATAN YOGYAKARTA
AKADEMI KEPERAWATAN “YKY”
YOGYAKARTA
2008/2009

TEKNIK-TEKNIK YANG DIGUNAKAN DALAM WAWANCARA :

a. Teknik mencari masalah
Teknik wawancara mencari masalah yaitu mengidentifikasikan masalah potensial klien, dan pengumpulan data selanjutnya difokuskan pada masalah tersebut
b. Teknik pemecahan masalah
Teknik wawancara pemecahan masalah difokuskan pada pengumpulan data yang lebih mendalam pada masalah spesifik yang diidentifikasikan oleh klien atau perawat (ivey 1988)
c. Teknik pertanyaan langsung
Teknik wawancara pertanyaan lansung adalah format terstruktur yang membutuhkan jawaban satu atau dua kata dan sering kali digunanakan untuk mengklarifikasi informasi sebelumnya atau memberikan informasi tambahan (ivey 1988)
d. Teknik pertanyan terbuka
Teknik wawancara pertanyaan terbuka ditunjukan untuk medapatkan respon lebih dari satu atau dua kata ;medode ini menguatkan hubungan perawat atau klien karena teknik ini menunjukan bahwa perawat ingin meluang waktu untuk mendengarkan pikiran klien.



1. Tahap Pra Interaksi
a. Analisa diri perawat
b. Verifikasi order

2. Tahap Orientasi
a. Memberi salam
“ Selamat pagi Ibu?”
b. Perkenalan diri perawat
“Perkenalkan saya perawat Ayu yang bertugas pada pagi hari ini”.
c. Menanyakan nama klien dan nama pangilannya, berjabat tangan bila perlu.
“Ini benar dengan Ibu Sriningsih? Maaf , biasa dipanggil Ibu siapa ya?”
d. Menjelasakan pada klien bahwa perawat akan melakukan wawancara sehubungan dengan pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit, dan darah.
“ Ibu, pada hari ini saya akan memberikan beberapa pertanyaan sehubungan dengan pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit, dan darah ibu. Tidak lama Bu hanya sekitar 10-15 menit”.
e. Tanyakan apakah klien bersediah untuk di wawancara.
“Apakah Ibu bersedia untuk diwawancara?’’
f. Yakinkan pasien bahwa semua hal yang klien sampaikan pada perawat akan di rahasiakan kecuali untuk keperluan pengobatan.
“ Ibu tidak usah kawatir, semua informasi yang ibu berikan akan kami jaga kerahasiannya kecuali untuk keperluan medis”.



3. Tahap kerja
a. Jelaskan maksud dan tujuan sehubungan dengan pemenuhan kebutuhan cairan, elektroli,t dan darah.
“Ibu tindakan ini dilakukan untuk mengetahui jumlah pemasukan dan pengeluaran yang menyangkut kebutuhan cairan, elektrolit, dan darah. Sehingga kami dapat menentukan tindakan pengobatan selanjutnya dengan tepat buat Ibu”.
b. Berikan kesempatan klien untuk bertanya.
“Apakah Ibu ada pertanyaan?’’
c. Mulailah bertanya mengenai kebiasaan klien sehubungan dengan pemenuhan kebutuhan cairan elektrolit, dan darah dan gunakan istilah ( mudah di mengerti klien ). Misal :
1. “Berapa gelas Ibu minum dalam sehari ?”
2. “Berapa kali Ibu berkemih dalam sehari ?”
3. “Jenis makanan apa yang sering Ibu komsumsi ?”
4. “Apakah Ibu sering pusing apa bila melakukan aktifitas tertentu?”
d. Lakukan pengkajian terhadap hasil wawancara.
e. Sampaikan dan beri informasi mengenai hasil wawancara kepada klien

5. Tahap terminasi
a. Tanyakan apakah klien mempuyai pertanyaan.
“Apakah ada pertanyaan Ibu?”
b. Beri tahu klien bahwa wawancara teleh selesai.
“Ibu wawancaranya sudah selesai”.
c. Tanyakan perasaan klien setelah di lakukan tindakan.
“Bagaimana perasaan Ibu setelah dilakukan wawancara ini?”
d. Sampaikan kepada klien, apabila ada keluhan maka klien dapat memanggil perawat di ruang jaga atau memencet bel di sebelah kanan tempat tidur klien.
“Ibu bila ada keluhan bisa memanggil saya atau perawat lain diruang jaga atau memencet bel di sebelah kanan tempat tidur Ibu”.
e. Ucapakan terima kasih atas kerja sama yang dilakaukan klien.
“Terimakasih Ibu atas kerjasamanya”.
f. Ucapkan salam penutup.
“Selamat pagi Ibu”.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) OCCLUSIVE DRESSING

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) OCCLUSIVE DRESSING Pengertian :      Teknik perawatan lukadengan cara menutup lukan dan memberi cairan, nutrisi dan antiseptik dengan drip selama 24 jam terus menerus Tujuan : 1.       Untuk mencegah infeksi 2.       Mempertahankan kelembaban 3.       Merangsan pertumbuhan jaringan baru 4.       Mengurangi nyeri 5.       Mengurangi terjadinya jaringan parut Indikasi : 1.       Ulkus varikosus 2.       Ulkus strasis 3.       Ulkus kronis Perosedur pelaksanaan A.     Tahap pra interkasi 1.       Persiapan alat a.        Kain kasa steril b.       Verban gulung c.        Larutan untuk drip yang terdiri dari : Nacl 0,9%, 325 cc, glukosa 40%, 125 cc dan betadin10%, 50cc d.       Trofodermin cream e.        Antibiotika tropical f.        Ganti verban set g.       Infus set h.       Pengalas i.         Sarung tangan j.         Gunting k.       Bengkok l.         Hipavix atau plester m.     Pelastik penutup ( tipis, putih dan transparan ) n.       Standar

STANADAR OPRASIONAL PROSEDUR ( SOP ) Menyusui

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Menyusui A.    Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994). B.    Tujuan C.    Persiapan ASI Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan : 1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak menumpuk. 2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi. 3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi. D.    Prosedur Kerja 1.     Cuci tangan bersih dengan sabun. 2.     Atur posisi bayi. a.     Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi. b.     Lengan ibu pada belakang bahu bayi, tidak pada dasar kepala, leher tidak menengadah. c.     Hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, sedangkan

A STORY FROM INDONESIAN NURSE IN SAUDI ARABIA

We are just a group of nurses who are unable to face competition in their own country!   W e decided to reached Saudi Arabia with big dreams . I came here together with friends who unable to survive in the past. I have a story about sadness, care with communities that I lived and some friends survived with salary that I can not explain more. Sad.     Sadness is not the end of our story. We support each other that life must go on. I believe what Allah SWT says in the Qur’an, there is simplicity after trouble. We are a group of nurses, who always write our experiences and trips on social media and share to others. It called a story and our achievements not only be used as motivation but also spirit in the future.   Our fate was not as beautiful, what we have writ ing about our skills are not as good as what we have done. T he house flat where we live is not as beautiful as the house bird's , our dining flat there are no family photos, no relatives after work enjoyi