Langsung ke konten utama

Askep ISK

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.”A”
DENGAN DIAGNOSA MEDIS VOMITUS DAN FEBRIS HARI KE 2
DI BANGSAL ANGGREK, RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL.
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Ajar Keperawatan Anak I pada Semester IV







Disusun oleh:
Ambar Kurniasari PO7120108002
Liana Apriyani P07120108019
Hanum Akhirina PO7120108016
I Komang Tenter PO7120108017
II REGULER


KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES YOGYAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
2010
LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Keperawatan Pada An.”A” dengan dx vomitus dan febris Hari ke 2, telah disetujui dan disahkan oleh pembimbing pada tanggal :

Hari :
Tanggal : Juni 2010







Pembimbing Lapangan Pembimbing Akademik




( ) ( )










BAB II
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Hari/tanggal : Selasa, 15 Juni 2010
Waktu : 13.00 WIB
Oleh : Ambar Kurniasari, Liana Apriyani, Hanum
Akhirina, I Komang Tenter
Sumber Data : Klien, keluarga klien dan status klien
Metode : Wawancara, pemeriksaan fisik, observasi
Tempat : Ruang 6 bangsal Anggrek RSUD
Panembahan Senopati Bantul

1. Identitas Klien
Nama : An “A”
Umur : 7 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SD
Alamat : Bungsing Gowasari Pajangan Bantul
Tanggal masuk RS : 14 Juni 2010 / jam: 17.45 WIB
No. RM : 410470

2. Identitas keluarga
Nama : Bp”M”
Umur : 28 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Hubungan dengan pasien : ayah klien
Pekerjaan : buruh
Alamat : Bungsing Gowasari Pajangan Bantul
3. Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama
Klien mengatakan badannya terasa lemas dan bibirnya terasa perih. Ibu klien mengatakan klien setiap makan hanya menghabiskan sedikit kurang lebih 8 sendok makan setiap makan, sejak tanggal 13 Juni klien belum bisa BAB.
b. Riwayat penyakit sekarang
Ibu klien mengatakan sehari sebelum masuk RS yaitu tanggal 13 Juni 2010, klien demam dan muntah sebanyak 10 kali, tanggal 14 Juni 2010 klien dibawa ke RS Panembahan Senopati Bantul dan dianjurkan rawat inap, klien dipasang infuse sejak tanggal 14 juni 2010, belum BAB selama sakit sejak tanggal 14 Juni. Klien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah. Ibu klien mengatakan klien merasa nyeri saat batuk dengan durasi stiap nyeri 10 menit. Klien mengatakan nyeri tidak melebar hanya di daerah perut bagian dawah. Skala nyeri 4.
c. Riwayat penyakit dahulu
Ibu klien mengatakan anaknya pernah dirawat di puskesmas selam 3 hari sewaktu berumur 4 tahun karena terserang penyakit DHF, selain itu klien tidak sakit jantung, hepatitis, asma, diabetes militus dan hipertensi.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu klien mengatakan keluarganya tidak ada yang menderita sakit berat dan tidak ada yang pernah dirawat di rumah sakit dan keluarganya tidak ada yang sakit jantung, hipertensi, asam, diabetes militus.




e. Genogram









Keterangan :
= laki-laki I = Garis Keturunan anak
= perempuan -- = Garis Pernikahan
= klien (An.”A”) = Tinggal satu rumah

f. Riwayat Imunisasi
Ibu klien mengatakan waktu bayi sampai balita, klien telah mendapatkan imunisasi lengkap dari puskesmas.
g. Pertumbuhan dan Perkembangan
Ibu klien mengatakan anaknya bisa jalan pada usia 9bulan, klien tidak mengalami gangguan pertumbuhan, klien tumbuh dengan normal, mampu mengikuti pelajaran yang diberikan di sekolah dengan baik, menggunakan bahasa jawa setiap harinya, hubungan klien dengan teman-temannya baik, klien sering bermain bersama dengan teman-temannya, suka main motor-motoran, mampu menulis, menghitung, penjumlahan dan pengurangan, dan suka melipat kertas dan menggambar.
h. Riwayat Alergi
Ibu klien mengatakan anaknya tidak mempunyai riwayat alergi apapun.

4. Pengkajian Saat Ini
a. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Ibu klien mengatakan akan menempuh berbagai cara agar anaknya dapat segera sembuh dan akan selalu menjaga anaknya agar tidak terjadi kejadiaan seperti ini lagi.
b. Pola nutrisi
1) Sebelum sakit
Intake makanan : Ibu klien mengatakan pola makan klien tidak ada masalah yaitu 3 kali sehari dan selalu habis 1 porsi sedang.
Intake minuman : Klien minum kurang lebih 1000 cc perhari, klien terbiasa minum hanya 3-4 gelas per hari, yaitu satu gelas susu pada pagi hari dan 2 sampai 3 gelas air putih jika haus.
2) Selama sakit
Intake makanan : Ibu klien mengatakan klien hanya makan sedikit-sedikit tapi sering dan jika tidak disuapi tidak mau makan, susah untuk makan, setiap makan klien hanya menghabiskan kurang lebih 8 sendok makan, suka makan cemilan yang kering.
Intake minuman : Selama dirawat klien minum 200cc perhari. Ibu klien mengatakan klie menolak jika diberi minum dan jika diberi susu hanya menghabiskan setengah gelas.


c. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : BAK 4 - 5 kali sehari 1000cc, BAB 1 kali sehari.
Selama Sakit : Ibu klien mengatakan klien pada hari ini tanggal 15 Juni 2010 baru BAK 2 kali (300cc) dan selama dirawat di rumah sakit sejak tanggal 14 Juni 2010 hingga 15 Juni 2010 klien belum BAB.
d. Pola aktivitas dan latihan
Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan sebelum sakit klien mampu makan sendiri, minum sendiri, berpakaian sendiri, klien mampu mandi sendiri
Selama sakit
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan / minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Mobilitas di tempat tidur 
Berpindah 
Ambulasi / ROM 
Oksigenasi 

Keterangan :
0 = mandiri 3 = dibantu orang lain dan alat
1 = alat bantu 4 = tergantung total
2 = dibantu orang lain

e. Pola tidur dan istirahat
Sebelum dan selama sakit, Ibu klien mengatakan anak tidak mengalami kesulitan tidur, klien tidur 7 jam pada malam hari.
f. Pola Oksigenasi
Sebelum sakit dan selama sakit klien tidak mengalami sesak nafas, tidak manggunakan alat bantu nafas, klien bernafas spontan.
g. Pola Kebersihan Diri
Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan sebelum sakit klien mandi dikamar mandi sendiri, gosok gigi sendiri, keramas, dan berpakaian sendiri tanpa bantuan orang lain.
Selama sakit
Ibu klien mengatakan selama dirawat di rumah sakit, mandi di atas tempat tidur menggunakan air hangat, washlap dan baskom pada pagi dan sore hari, pakaian klien tidak pernah diganti karena klien terpasang infus sehingga tidak bisa melepasnya. Rambut kotor, kulit lembab karena berkeringat, kuku tangan dan kaki hitam dan panjang. Dari tubuh klien tercium bau badan yang kurang sedap
h. Pola persepsual
Ibu klien mengatakan klien tidak ada gangguan dalam penglihatan, pendengaran, pengecap dan sensasi.
i. Pola persepsi diri
1) Identitas Diri : Klien berpenampilan selayaknya anak laki-
laki.
2) Harga Diri : Klien merasa tidak bisa bebas bermain
dengan teman-temannya karena harus
dirawat di rumah sakit.
3) Ideal Diri : Klien mengatakan ingin cepat pulang dan
infusnya segera dilepas.
4) Gambaran Diri : tidak terkaji
5) Peran Diri : Klien mengatakan selama sakit tidak
dapat bersekolah seperti biasanya.
j. Pola peran dan hubungan
Klien termasuk anak pendiam dan terkesan pemalu. Ibu klien mengatakan bahwa anaknya memang pemalu dan setiap bertemu orang baru selalu diam saja dan terkadang tersenyum, tapi bila sudah akrab, klien merupakan anak yang periang. Saat dilakukan pengkajian klien tampak menundukkan kepala.

5. Pengkajian Fisik
a. Tanda-tanda vital
KU : lemah
TD : -
S : 36,60C
N : 112 x / menit
R : 30 x / menit
Kesadaran : composmentis
b. Status gizi
TB : 113cm
BB :18 Kg
IMT : 14,18 kg/m2
LLA : 16 cm
LK : 51 cm
LP : 57 cm
c. Cephalocaudal :
1) Kepala
a) Bentuk
Mesocepal, tidak ada lesi.
b) Pertumbuhan rambut
Rambut hitam, lurus, pendek, persebaran rambut merata.
c) Mata
Konjungtiva anemis, tidak ada sekret, sklera putih, pupil isokor, tidak ada edema palebra
d) Telinga
Bentuk telinga simetris, tidak ada kelainan bentuk, tidak terdapat serumen di telinga kanan dan kiri, daun telinga terlihat bersih.
e) Hidung
Tidak ada kelainan bentuk, bersih, tidak terdapat lesi dan tidak terdapat secret.
f) Mulut dan tenggorokan
Mukosa mulut lembab, gigi masih lengkap, gigi tampak kotor., bibir tampak kering dan pecah-pecah, terdapat sariawan di mulut bagian bawah.
2) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada peningkatan JVP
3) Dada
Inspeksi : Tidak ada lesi, tidak ada benjolan,
dada simetris
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Tidak ada hipersonan
Auskultasi : Suara dada vesikuler
4) Abdomen
Inspeksi : Tidak ada lesi, perut buncit, tidak ada
benjolan
Auskultasi : Peristaltik usus 12x/menit
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan, teraba massa di kuadran III
Perkusi : tidak terkaji
5) Ekstremitas
a) Atas : Ekstremitas atas lengkap, tidak ada oedem, tidak ada kelainan bentuk. Tangan kanan klien terpasang infus sejak tanggal 14 Juni 2010, tidak terdapat tanda-tanda infeksi seperti kalor, rubor, dolor, tumor, dan fisiolasea.
b) Bawah : Ekstremitas bawah lengkap, simetris,
tidak ada edema, tidak ada kelainan
bentuk
6. Pemeriksaan penunjang dan program terapi yang telah dilakukan
1) Terapi Medis
a) Cairan Infus RL 5 tpm
b) Inj. Cefotaxim 100-200 mg/kg BB (3 x 750 mg)
c) Paracetamol syrup 10-20 mg/kg BB (1/2 cth k/p)
d) Inj. Primperon 1/3 amp k/p
e) Lacto B 2x1 sct
2) Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan Darah Lengkap
Tanggal : 14 Juni 2010
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Hb 10,9 gr% L: 13-14 P: 12-16
AL 13,1 Ribu/ul Dws: 4-10 anak: 9-12
AE 5,18 Juta/ul L: 4,5-5,5 P: 4,0-5,0
AT 282 Ribu/ul 150 – 450
HMT 34,5 % L: 42-52 P: 36-46
Jenis Leukosit
- Eosinofil
- Basofil
- Batang
- Segmen
- Limfosit
- Monosit
1
0
0
79
12
8
%
%
%
%
%
%
2 – 4
0 – 1
2 – 5
51 – 67
20 – 35
4 – 8
Golongan Darah O

b) Pemeriksaan Urine Lengkap
Tanggal: 14 Juni 2010
Pemeriksaan Hasil Hasil normal
Reduksi Negative Negative
Bilirubin Positif (+) Negative
Keton Positif (++) Negative
BJ >=1.030 1.015-025
Blood Trace (+/-) Negative
pH 6,0 4,8-7,4
Protein Positif (++) Negative
Urobilinogen 0-2 0,2 E.U/dl
Nitrit Negative Negative
Lekosit esterase Negative Negative
SEDIMEN
- Eritrosit
- Leukosit
- Sel epitel
0-3
0-2
Positif
0-1
1-6
Positif
KRISTAL
- Ca oksalat
- Asam Urat
- Amorf
Negative
Negative
Negative
Negative
Negative
Negative
SILINDER
- Eritrosit
- Leukosit
- Granula
- Bakteri
- Lain-lain
Negative
Negative
Negative
Negative
Negative
Negative
Negative
Negative
Negative
Negative

























ANALISA DATA
No DATA MASALAH PENYEBAB
1. DS :
 Klien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah
 Ibu klien mengatakan klien merasa nyeri saat batuk dengan durasi setiap nyeri 10 menit.
 Klien mengatakan nyeri tidak melebar hanya di daerah perut bagian dawah.
DO :
 Skala nyeri 4
 Bilirubin Positif (+)
 Keton Positif (++)
 BJ >=1.030
 Blood Trace (+/-)
 Protein Positif (++)
 Eritrosit 0-3 Nyeri akut Agen injury biologis
2.








DS:
 Selama dirawat klien minum 200 cc perhari.
 Ibu klien mengatakan klien pada hari ini tanggal 15 Juni 2010 baru BAK 2 kali
DO:
 Bibir klien tampak kering dan pecah-pecah
 Klien tampak lemah
 Kulit klien teraba kering
 S : 36,60C
 N : 112x/menit
 R :30x/menit
 Konjungtiva klien anemis
 IWL = 90 cc
 Klien BAK sebanyak 300 cc
Kurang volume cairan




Kehilangan volume cairan aktif






3. DS :
 Ibu klien mengatakan klien hanya makan sedikit-sedikit tapi sering dan jika tidak disuapi tidak mau makan
 Ibu klien mengatakan klien susah untuk makan, setiap makan klien hanya menghabiskan kurang lebih 8 sendok makan.
 Ibu klien mengatakan klien suka makan cemilan yang kering.
DO :
 BB klien : 18 Kg
 TB klien : 113cm
 IMT : 14,18 kg/m2 Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Intake makanan tidak adekuat
4. DS:
 Ibu klien mengatakan selama dirawat di rumah sakit sejak tanggal 14 Juni 2010 hingga 15 Juni 2010 klien belum BAB.
DO :
 Teraba massa di kuadran III.
 Peristaltik usus : 12x/mnt Konstipasi Distensi abdomen
5. DS:
 Ibu klien mengatakan tusukan infus sejak tanggal 14 Juni 2010.
DO :
 Tangan kanan klien terpasang infus sejak tanggal 14 Juni 2010.
 Tidak terdapat tanda-tanda infeksi seperti kalor, rubor, dolor, tumor, dan fisiolasea.pada area tusukan infus.
 Trombosit = 282 ribu/UL Resiko infeksi Prosedur invasif
6. DS :
 Ibu klien mengatakan selama dirawat di rumah sakit, mandi di atas tempat tidur menggunakan air hangat, washlap dan baskom pada pagi dan sore hari, pakaian klien tidak pernah diganti karena klien terpasang infus sehingga tidak bisa melepasnya.
DO :
 Rambut kotor, kulit lembab karena berkeringat, kuku tangan dan kaki hitam dan panjang.
 Gigi klien tampak kotor
 Dari tubuh klien tercium bau badan yang kurang sedap
Kurang perawatan diri mandi Kurang Pengetahuan
7. DS :
 Klien merasa tidak bisa bebas bermain dengan teman-temannya karena harus dirawat di rumah sakit.
 Klien mengatakan selama sakit tidak dapat bersekolah seperti biasanya.
 Ibu klien mengatakan bahwa anaknya memang pemalu dan setiap bertemu orang baru selalu diam saja dan terkadang tersenyum, tapi bila sudah akrab, klien merupakan anak yang periang.
DO :
 Klien termasuk anak pendiam dan terkesan pemalu.
 Saat dilakukan pengkajian klien tampak menundukkan kepala.
Resiko harga diri rendah situasional Perubahan peran sosial


1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologis di tandai dengan :
DS :
- Klien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah
- Ibu klien mengatakan klien merasa nyeri saat batuk dengan durasi stiap nyeri 10 menit.
- Klien mengatakan nyeri tidak melebar hanya di daerah perut bagian dawah.
DO :
- Skala nyeri 4
- Bilirubin Positif (+)
- Keton Positif (++)
- BJ >=1.030
- Blood Trace (+/-)
- Protein Positif (++)
- Eritrosit 0-3

2. Kurang volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan aktif ditandai dengan:
DS:
- Sejak masuk rumah sakit, ibu klien mengatakan klien minum paling banyak 1 gelas ukuran 200 cc pada hari Senin tanggal 14 Juni 2010, dan pada hari selasa tanggal 15 Juni, klien hanya minum setengah gelas susu atau sekitar 50 cc.
- Ibu klien mengatakan klien pada hari ini tanggal 15 Juni 2010 baru BAK 2 kali
DO:
- Bibir klien tampak kering dan pecah-pecah
- Klien tampak lemah
- Kulit klien teraba kering
- S : 36,60C
- N : 112x/menit
- R:30x/menit
- Konjungtiva klien anemis
- IWL = 90 cc
- Klien BAK sebanyak 300 cc

3. Konstipasi berhubungan dengan distensi abdomen di tandai dengan :
DS:
- Ibu klien mengatakan selama dirawat di rumah sakit sejak tanggal 14 Juni 2010 hingga 15 Juni 2010 klien belum BAB.
DO :
- Teraba massa di kuadran III.
- Peristaltik usus : 12x/mnt


4. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Intake makanan tidak adekuat di tandai dengan :
DS :
- Ibu klien mengatakan klien hanya makan sedikit-sedikit tapi sering dan jika tidak disuapi tidak mau makan
- Ibu klien mengatakan klien susah untuk makan, setiap makan klien hanya menghabiskan kurang lebih 8 sendok makan.
- Ibu klien mengatakan klien suka makan cemilan yang kering.
DO :
- BB klien : 18 Kg
- TB klien : 113cm
- IMT : 14,18 kg/m2

5. Resiko infeksi berhubungan dengan agen prosedur invasif di tandai dengan :
DS:
- Ibu klien mengatakan tusukan infus sejak tanggal 14 Juni 2010.
DO :
- Tangan kanan klien terpasang infus sejak tanggal 14 Juni 2010.
- Tidak terdapat tanda-tanda infeksi seperti kalor, rubor, dolor, tumor, dan fisiolasea.pada area tusukan infuse.
- Trombosit = 282 ribu/UL

6. Kurang perawatan diri mandi berhubungan dengan kurang pengetahuan di tandai dengan :
DS :
- Ibu klien mengatakan selama dirawat di rumah sakit, mandi di atas tempat tidur menggunakan air hangat, washlap dan baskom pada pagi dan sore hari, pakaian klien tidak pernah diganti karena klien terpasang infus sehingga tidak bisa melepasnya.
DO :
- Rambut kotor, kulit lembab karena berkeringat, kuku tangan dan kaki hitam dan panjang.
- Gigi klien tampak kotor
- Dari tubuh klien tercium bau badan yang kurang sedap

7. Resiko harga diri rendah situasional berhubungan dengan Perubahan peran sosial ditandai dengan:
DS :
- Klien merasa tidak bisa bebas bermain dengan teman-temannya karena harus dirawat di rumah sakit.
- Klien mengatakan selama sakit tidak dapat bersekolah seperti biasanya.
- Ibu klien mengatakan bahwa anaknya memang pemalu dan setiap bertemu orang baru selalu diam saja dan terkadang tersenyum, tapi bila sudah akrab, klien merupakan anak yang periang.
DO :
- Klien termasuk anak pendiam dan terkesan pemalu.
- Saat dilakukan pengkajian klien tampak menundukkan kepala.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) OCCLUSIVE DRESSING

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) OCCLUSIVE DRESSING Pengertian :      Teknik perawatan lukadengan cara menutup lukan dan memberi cairan, nutrisi dan antiseptik dengan drip selama 24 jam terus menerus Tujuan : 1.       Untuk mencegah infeksi 2.       Mempertahankan kelembaban 3.       Merangsan pertumbuhan jaringan baru 4.       Mengurangi nyeri 5.       Mengurangi terjadinya jaringan parut Indikasi : 1.       Ulkus varikosus 2.       Ulkus strasis 3.       Ulkus kronis Perosedur pelaksanaan A.     Tahap pra interkasi 1.       Persiapan alat a.        Kain kasa steril b.       Verban gulung c.        Larutan untuk drip yang terdiri dari : Nacl 0,9%, 325 cc, glukosa 40%, 125 cc dan betadin10%, 50cc d.       Trofodermin cream e.        Antibiotika tropical f.        Ganti verban set g.       Infus set h.       Pengalas i.         Sarung tangan j.         Gunting k.       Bengkok l.         Hipavix atau plester m.     Pelastik penutup ( tipis, putih dan transparan ) n.       Standar

STANADAR OPRASIONAL PROSEDUR ( SOP ) Menyusui

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Menyusui A.    Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994). B.    Tujuan C.    Persiapan ASI Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan : 1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak menumpuk. 2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi. 3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi. D.    Prosedur Kerja 1.     Cuci tangan bersih dengan sabun. 2.     Atur posisi bayi. a.     Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi. b.     Lengan ibu pada belakang bahu bayi, tidak pada dasar kepala, leher tidak menengadah. c.     Hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, sedangkan

A STORY FROM INDONESIAN NURSE IN SAUDI ARABIA

We are just a group of nurses who are unable to face competition in their own country!   W e decided to reached Saudi Arabia with big dreams . I came here together with friends who unable to survive in the past. I have a story about sadness, care with communities that I lived and some friends survived with salary that I can not explain more. Sad.     Sadness is not the end of our story. We support each other that life must go on. I believe what Allah SWT says in the Qur’an, there is simplicity after trouble. We are a group of nurses, who always write our experiences and trips on social media and share to others. It called a story and our achievements not only be used as motivation but also spirit in the future.   Our fate was not as beautiful, what we have writ ing about our skills are not as good as what we have done. T he house flat where we live is not as beautiful as the house bird's , our dining flat there are no family photos, no relatives after work enjoyi