SATUAN ACARA PENYULUHAN
DIARE
Materi
:
DIARE
Pokok Bahasan : Mengenal dan Mencegah Diare
Hari/ tanggal : Minggu, 13 April 2003
Waktu pertemuan : 45 menit
Tempat : RT 01 / RW 09
Sasaran : Warga RT 01 / RW 09 Dukuh Mejing Kidul.
I. Latar Belakang
Hasil wawancara dengan masyarakat ditambah dengan laporan dari tokoh masyarakat , menyatakan bahwa masih banyak warga yang belum menunjukan perilaku hidup sehat , misalnya BAB di sungai . Sebenarnya pemerintah telah mengadakan jambanisasi tetapi masih banyak warna yang mempunyai kebiasaan BAB di sungai 37 KK 14 %), BAB disungai selain itu resiko pencemaran air yang cukup tinggi, 39 KK (16) . Dampaknya dapat dilihat dengan angka kejadian resiko Jumlah kasus diare 3 bulan terakhir 7 orang (6%). Selain itu masyarakat belum tahu hubungan BAB di sembarang tempat dengan kesehatan, masyarakat menanyakan pentingnya BAB pada tempatnya. Langkah pertama untuk merubah perilaku kurang sehat dapat dilakukan dengan merubah pengetahuannya terlebih dahulu misalnya melalui penyuluhan.
II.Tujuan
1. Umum : Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan peserta mampu
Memahami cara perawatan dan pencegahan diare.
2. Khusus : Setelah mengikuti proses penyuluhan peserta diharapkan
dapat menjelaskan :
1. Pengertian Diare
2. Etiologi Diare
3. Patogenesis Diare
4. Faktor yang meningkatkan penyebaran kuman penyebab diare
5. Gambaran Klinis
6. Komplikasi
7. Cara menilai derajat dehidrasi
8. Cara Rehidrasi
III. Garis Besar Materi
1. Pengertian Diare
2. Etiologi Diare
3. Patogenesis Diare
4. Faktor yang meningkatkan penyebaran kuman penyebab diare
5. Gambaran Klinis
6. Komplikasi
7. Cara menilai derajat dehidrasi
8. Cara Rehidrasi
III. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
IV. MEDIA
• Leafleat
VI. PENGORGANISASIAN
Penanggung Jawab : Mardi Hartono, S. Kep dan Ketua RT 01/ RW 09
Sekretaris : Agusrianto, S.Kep
Penyaji : Nur Sa’adahWalidan, S.Kep
Moderator/MC : Mardi Hartono, S Kep
Perlengkapan : Rodianson Tuah, S.Kep
Konsumsi : Susi, S.Kep
Observer : Abdul Azis, S.Kep
VII. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Penyuluh Waktu Kegiatan Peserta
1 Pendahuluan
Memberi salam
Memberi pertanyaan apersepsi
Mengkomunikasikan pokok bahasan
Mengkomunikasikan tujuan 5’
Menjawab salam
Memberi salam
Menyimak
Menyimak
2 Kegiatan Inti
Memberikan penjelasan tentang Diare
Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya
Menjawab pertanyaan peserta 25’
Menyimak
Bertanya
Memperhatikan
3 Penutup
Menyimpulkan materi penyuluhan bersama peserta
Memberikan evaluasi secara lisan
Memberikan salam penutup 5’
Memperhatikan
menjawab
VIII. Referensi
Arif, et al, 1999. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi III, Jilid I, Media Aesculapius FK UI, Jakarta.
Depkes RI, 1988. Buku Pedoman Penatalaksanaan Penderita ISPA dan Diare Untuk Petugas Kesehatan, Jakarta.
Ngastiyah, 1997. Perawatan Anak Sakit, EGC, Jakarta
Lampiran
TUBERKULOSIS
A. Pengertian
Tuberkulosis adalah suatu infeksi menular dan berpotensi untuk menyebabkan kematian yang disebabkan oleh bakteri yang terbang di udara yaitu Mycobacterium tuberculosis.
B. Etiologi
Penyakit tuberkulosis disebabkan oleh bakteri micobakterium tuberkulosis.
C. Tanda dan gejala
Biasanya orang yang mengidap penyakit tuberkulosis menunjukkan gejala-gejala atau tanda-tanda sebagai berikut :
1. Batuk-batuk berdahak lebih dari 4 minggu
2. Batuk mengeluarkan darah atau pernah mengeluarkan darah
3. Dada terasa sakit / nyeri
4. Terasa sesak waktu bernafas
5. Suhu badan meningkat
6. Nafsu makan berkurang
7. Badan mengurus
D. Mengapa perlu diberantas
1. Sering menyebabkan kematian
Penyakit Tb merupakan masalah yang harus mendapat perhatian dalam bidang kesehatan karena 2-3 diantara 1000 orang ditemui dalam masyarakat menderita penyakit Tb menular dan kurang menyadari bahwa mereka terserang atau menderita Tb.
2. Menular
Ludah atau dahak mengandung hasil Tb merupakan bahaya besar bagi lingkungan, karena butir-butir air ludah mengandung kuman berterbangan di udara dan dapat terhisap orang yang sehat kemudian masuk ke paru-parunya, dan akhirnya orang tersebut menderita Tb.
3. Menurunkan daya kerja
Membuat cepat lelah, tidak bersemangat bekerja sehingga hasil tidak memuaskan.
4. Penyakit dapat diobati
Penyakit Tb disebabkan oleh suatu basil yang disebut basil TB. Penyakit Tb bukan penyakit keturunan, bukan akibat kutukan atau guna-guna
5. Obat tersedia di puskesmas
Obat untuk mengbati penyakit ini telah tersedia, akan tetapi masyarakat belum mengetahui bahwa penyakit tersebut dapat disembuhkan.
E. Pengobatan Penderita
Ada dua cara pemberian pengobatan penderita Tb.
• Pengobatan jangka panjang selama satu tahun
• Pengobatan jangka pendek selama 6-9 bulan.
Dengan cara teratur yaitu :
Untuk jangka panjang : 4 minggu pertama disuntik tiap hari, kemudian 48 minggu berikutnya 2x seminggu ke Puskesmas.
Jangka pendek : 4 minggu pertama makan obat tiap hari, kemudian 22 minggu berikutnya makan obat 2x seminggu.
F. Upaya Pencegahan Tb Paru
a. Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan suntikan BCG (imunisasi) kepada bayi umur antara 3 s/d 14 bulan
Langkah-langkah dalam rangka memberikan kegiatan imunisasi.
Menganjurkan orang tua bayi agar mau membawa bayinya untuk divaksinasi, serta membantu mengumpulkan bayi-bayi pada hari yang telah ditetapkan di Puskesmas atau ditempat lain.
Menyampaikan daftar bayi-bayi tersebut ke Puskesmas dan meminta petugas imunisasi. Untuk datang melakukan vaksinasi di desa.
b. Peningkatan gizi keluarga
Makan bergizi dapat meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga tubuh kita tidak mudah terkena penyakit.
Langkah-langkah dalam peningkatan gizi ini yaitu dengan anjuran :
Memanfaatkan perkarangan (berternak, kolam ikan, bercocok tanam).
Memakan hasil pemanfaatan perkarangan.
Menyediakan makanan yang bergizi untuk dimakan oleh keluarga.
Catatan :
Ludah (air kiur) dari mulut bukan contoh yang baik.
Penderita dianjurkan supaya membersihkan mulutnya (kumur-kumur dan lain-lain) sesudah mengeluarkan dahak.
c. Peningkatan kesehatan lingkungan
Kuman Tb akan mati kalau terkena sinar matahari, sabun. Langkah-langkah dalam peningkatan kesehatan lingkungan yaitu dengan anjuran :
Membuat dan mengusahakan rumah sedemikian rupa sehingga sinar matahari dan udara segar masuk dengan leluasa ke dalam rumah dengan jalan membuka pintu dan jendela terutama pada pagi hari.
Menghindari tidur dalam satu kamar dengan penderita terutama bagi anak-anak, selam 4 minggu pertama pengobatan.
Meludah di tempat khusus yang tertutup, seperti kaleng yang diisi dengan air sabun.
Meningkatkan kebersihan perorangan yaitu:
Mencuci tangan dengan sabun sehabis melayani penderita.
Menutup mulut waktu batuk atau bersin.
G. Cara Membantu Keteraturan Dan Kepatuhan Penderita Dalam Berobat
Penyakit Tb adalah penyakit menahun yang penyembuhannya memerlukan waktu cukup lama. Seringkali karena terlalu lama penderita tidak meneruskan pengobatan lagi kalau merasa badannya sudah lebih baik. Selain itu pengobatan harus dilakukan secara teratur sesuai dengan petunjuk Puskesmas, hingga dinyatakan sembuh.
Langkah-langkah antara lain :
Membujuk penderita mau berobat ke Puskesmas secara teratur.
Membantu dan mengawasi penderita apakah obat-obat betul dimakan olah penderita.
Lampiran
TUBERKULOSIS
H. Pengertian
Tuberkulosis adalah suatu infeksi menular dan berpotensi untuk menyebabkan kematian yang disebabkan oleh bakteri yang terbang di udara yaitu Mycobacterium tuberculosis.
I. Etiologi
Penyakit tuberkulosis disebabkan oleh bakteri micobakterium tuberkulosis.
J. Tanda dan gejala
Biasanya orang yang mengidap penyakit tuberkulosis menunjukkan gejala-gejala atau tanda-tanda sebagai berikut :
8. Batuk-batuk berdahak lebih dari 4 minggu
9. Batuk mengeluarkan darah atau pernah mengeluarkan darah
10. Dada terasa sakit / nyeri
11. Terasa sesak waktu bernafas
12. Suhu badan meningkat
13. Nafsu makan berkurang
14. Badan mengurus
K. Mengapa perlu diberantas
6. Sering menyebabkan kematian
Penyakit Tb merupakan masalah yang harus mendapat perhatian dalam bidang kesehatan karena 2-3 diantara 1000 orang ditemui dalam masyarakat menderita penyakit Tb menular dan kurang menyadari bahwa mereka terserang atau menderita Tb.
7. Menular
Ludah atau dahak mengandung hasil Tb merupakan bahaya besar bagi lingkungan, karena butir-butir air ludah mengandung kuman berterbangan di udara dan dapat terhisap orang yang sehat kemudian masuk ke paru-parunya, dan akhirnya orang tersebut menderita Tb.
8. Menurunkan daya kerja
Membuat cepat lelah, tidak bersemangat bekerja sehingga hasil tidak memuaskan.
9. Penyakit dapat diobati
Penyakit Tb disebabkan oleh suatu basil yang disebut basil TB. Penyakit Tb bukan penyakit keturunan, bukan akibat kutukan atau guna-guna
10. Obat tersedia di puskesmas
Obat untuk mengbati penyakit ini telah tersedia, akan tetapi masyarakat belum mengetahui bahwa penyakit tersebut dapat disembuhkan.
L. Pengobatan Penderita
Ada dua cara pemberian pengobatan penderita Tb.
• Pengobatan jangka panjang selama satu tahun
• Pengobatan jangka pendek selama 6-9 bulan.
Dengan cara teratur yaitu :
Untuk jangka panjang : 4 minggu pertama disuntik tiap hari, kemudian 48 minggu berikutnya 2x seminggu ke Puskesmas.
Jangka pendek : 4 minggu pertama makan obat tiap hari, kemudian 22 minggu berikutnya makan obat 2x seminggu.
M. Upaya Pencegahan Tb Paru
a. Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan suntikan BCG (imunisasi) kepada bayi umur antara 3 s/d 14 bulan
Langkah-langkah dalam rangka memberikan kegiatan imunisasi.
Menganjurkan orang tua bayi agar mau membawa bayinya untuk divaksinasi, serta membantu mengumpulkan bayi-bayi pada hari yang telah ditetapkan di Puskesmas atau ditempat lain.
Menyampaikan daftar bayi-bayi tersebut ke Puskesmas dan meminta petugas imunisasi. Untuk datang melakukan vaksinasi di desa.
b. Peningkatan gizi keluarga
Makan bergizi dapat meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga tubuh kita tidak mudah terkena penyakit.
Langkah-langkah dalam peningkatan gizi ini yaitu dengan anjuran :
Memanfaatkan perkarangan (berternak, kolam ikan, bercocok tanam).
Memakan hasil pemanfaatan perkarangan.
Menyediakan makanan yang bergizi untuk dimakan oleh keluarga.
Catatan :
Ludah (air kiur) dari mulut bukan contoh yang baik.
Penderita dianjurkan supaya membersihkan mulutnya (kumur-kumur dan lain-lain) sesudah mengeluarkan dahak.
c. Peningkatan kesehatan lingkungan
Kuman Tb akan mati kalau terkena sinar matahari, sabun. Langkah-langkah dalam peningkatan kesehatan lingkungan yaitu dengan anjuran :
Membuat dan mengusahakan rumah sedemikian rupa sehingga sinar matahari dan udara segar masuk dengan leluasa ke dalam rumah dengan jalan membuka pintu dan jendela terutama pada pagi hari.
Menghindari tidur dalam satu kamar dengan penderita terutama bagi anak-anak, selam 4 minggu pertama pengobatan.
Meludah di tempat khusus yang tertutup, seperti kaleng yang diisi dengan air sabun.
Meningkatkan kebersihan perorangan yaitu:
Mencuci tangan dengan sabun sehabis melayani penderita.
Menutup mulut waktu batuk atau bersin.
N. Cara Membantu Keteraturan Dan Kepatuhan Penderita Dalam Berobat
Penyakit Tb adalah penyakit menahun yang penyembuhannya memerlukan waktu cukup lama. Seringkali karena terlalu lama penderita tidak meneruskan pengobatan lagi kalau merasa badannya sudah lebih baik. Selain itu pengobatan harus dilakukan secara teratur sesuai dengan petunjuk Puskesmas, hingga dinyatakan sembuh.
Langkah-langkah antara lain :
Membujuk penderita mau berobat ke Puskesmas secara teratur.
Membantu dan mengawasi penderita apakah obat-obat betul dimakan olah penderita.
DIARE
Materi
:
DIARE
Pokok Bahasan : Mengenal dan Mencegah Diare
Hari/ tanggal : Minggu, 13 April 2003
Waktu pertemuan : 45 menit
Tempat : RT 01 / RW 09
Sasaran : Warga RT 01 / RW 09 Dukuh Mejing Kidul.
I. Latar Belakang
Hasil wawancara dengan masyarakat ditambah dengan laporan dari tokoh masyarakat , menyatakan bahwa masih banyak warga yang belum menunjukan perilaku hidup sehat , misalnya BAB di sungai . Sebenarnya pemerintah telah mengadakan jambanisasi tetapi masih banyak warna yang mempunyai kebiasaan BAB di sungai 37 KK 14 %), BAB disungai selain itu resiko pencemaran air yang cukup tinggi, 39 KK (16) . Dampaknya dapat dilihat dengan angka kejadian resiko Jumlah kasus diare 3 bulan terakhir 7 orang (6%). Selain itu masyarakat belum tahu hubungan BAB di sembarang tempat dengan kesehatan, masyarakat menanyakan pentingnya BAB pada tempatnya. Langkah pertama untuk merubah perilaku kurang sehat dapat dilakukan dengan merubah pengetahuannya terlebih dahulu misalnya melalui penyuluhan.
II.Tujuan
1. Umum : Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan peserta mampu
Memahami cara perawatan dan pencegahan diare.
2. Khusus : Setelah mengikuti proses penyuluhan peserta diharapkan
dapat menjelaskan :
1. Pengertian Diare
2. Etiologi Diare
3. Patogenesis Diare
4. Faktor yang meningkatkan penyebaran kuman penyebab diare
5. Gambaran Klinis
6. Komplikasi
7. Cara menilai derajat dehidrasi
8. Cara Rehidrasi
III. Garis Besar Materi
1. Pengertian Diare
2. Etiologi Diare
3. Patogenesis Diare
4. Faktor yang meningkatkan penyebaran kuman penyebab diare
5. Gambaran Klinis
6. Komplikasi
7. Cara menilai derajat dehidrasi
8. Cara Rehidrasi
III. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
IV. MEDIA
• Leafleat
VI. PENGORGANISASIAN
Penanggung Jawab : Mardi Hartono, S. Kep dan Ketua RT 01/ RW 09
Sekretaris : Agusrianto, S.Kep
Penyaji : Nur Sa’adahWalidan, S.Kep
Moderator/MC : Mardi Hartono, S Kep
Perlengkapan : Rodianson Tuah, S.Kep
Konsumsi : Susi, S.Kep
Observer : Abdul Azis, S.Kep
VII. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Penyuluh Waktu Kegiatan Peserta
1 Pendahuluan
Memberi salam
Memberi pertanyaan apersepsi
Mengkomunikasikan pokok bahasan
Mengkomunikasikan tujuan 5’
Menjawab salam
Memberi salam
Menyimak
Menyimak
2 Kegiatan Inti
Memberikan penjelasan tentang Diare
Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya
Menjawab pertanyaan peserta 25’
Menyimak
Bertanya
Memperhatikan
3 Penutup
Menyimpulkan materi penyuluhan bersama peserta
Memberikan evaluasi secara lisan
Memberikan salam penutup 5’
Memperhatikan
menjawab
VIII. Referensi
Arif, et al, 1999. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi III, Jilid I, Media Aesculapius FK UI, Jakarta.
Depkes RI, 1988. Buku Pedoman Penatalaksanaan Penderita ISPA dan Diare Untuk Petugas Kesehatan, Jakarta.
Ngastiyah, 1997. Perawatan Anak Sakit, EGC, Jakarta
Lampiran
TUBERKULOSIS
A. Pengertian
Tuberkulosis adalah suatu infeksi menular dan berpotensi untuk menyebabkan kematian yang disebabkan oleh bakteri yang terbang di udara yaitu Mycobacterium tuberculosis.
B. Etiologi
Penyakit tuberkulosis disebabkan oleh bakteri micobakterium tuberkulosis.
C. Tanda dan gejala
Biasanya orang yang mengidap penyakit tuberkulosis menunjukkan gejala-gejala atau tanda-tanda sebagai berikut :
1. Batuk-batuk berdahak lebih dari 4 minggu
2. Batuk mengeluarkan darah atau pernah mengeluarkan darah
3. Dada terasa sakit / nyeri
4. Terasa sesak waktu bernafas
5. Suhu badan meningkat
6. Nafsu makan berkurang
7. Badan mengurus
D. Mengapa perlu diberantas
1. Sering menyebabkan kematian
Penyakit Tb merupakan masalah yang harus mendapat perhatian dalam bidang kesehatan karena 2-3 diantara 1000 orang ditemui dalam masyarakat menderita penyakit Tb menular dan kurang menyadari bahwa mereka terserang atau menderita Tb.
2. Menular
Ludah atau dahak mengandung hasil Tb merupakan bahaya besar bagi lingkungan, karena butir-butir air ludah mengandung kuman berterbangan di udara dan dapat terhisap orang yang sehat kemudian masuk ke paru-parunya, dan akhirnya orang tersebut menderita Tb.
3. Menurunkan daya kerja
Membuat cepat lelah, tidak bersemangat bekerja sehingga hasil tidak memuaskan.
4. Penyakit dapat diobati
Penyakit Tb disebabkan oleh suatu basil yang disebut basil TB. Penyakit Tb bukan penyakit keturunan, bukan akibat kutukan atau guna-guna
5. Obat tersedia di puskesmas
Obat untuk mengbati penyakit ini telah tersedia, akan tetapi masyarakat belum mengetahui bahwa penyakit tersebut dapat disembuhkan.
E. Pengobatan Penderita
Ada dua cara pemberian pengobatan penderita Tb.
• Pengobatan jangka panjang selama satu tahun
• Pengobatan jangka pendek selama 6-9 bulan.
Dengan cara teratur yaitu :
Untuk jangka panjang : 4 minggu pertama disuntik tiap hari, kemudian 48 minggu berikutnya 2x seminggu ke Puskesmas.
Jangka pendek : 4 minggu pertama makan obat tiap hari, kemudian 22 minggu berikutnya makan obat 2x seminggu.
F. Upaya Pencegahan Tb Paru
a. Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan suntikan BCG (imunisasi) kepada bayi umur antara 3 s/d 14 bulan
Langkah-langkah dalam rangka memberikan kegiatan imunisasi.
Menganjurkan orang tua bayi agar mau membawa bayinya untuk divaksinasi, serta membantu mengumpulkan bayi-bayi pada hari yang telah ditetapkan di Puskesmas atau ditempat lain.
Menyampaikan daftar bayi-bayi tersebut ke Puskesmas dan meminta petugas imunisasi. Untuk datang melakukan vaksinasi di desa.
b. Peningkatan gizi keluarga
Makan bergizi dapat meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga tubuh kita tidak mudah terkena penyakit.
Langkah-langkah dalam peningkatan gizi ini yaitu dengan anjuran :
Memanfaatkan perkarangan (berternak, kolam ikan, bercocok tanam).
Memakan hasil pemanfaatan perkarangan.
Menyediakan makanan yang bergizi untuk dimakan oleh keluarga.
Catatan :
Ludah (air kiur) dari mulut bukan contoh yang baik.
Penderita dianjurkan supaya membersihkan mulutnya (kumur-kumur dan lain-lain) sesudah mengeluarkan dahak.
c. Peningkatan kesehatan lingkungan
Kuman Tb akan mati kalau terkena sinar matahari, sabun. Langkah-langkah dalam peningkatan kesehatan lingkungan yaitu dengan anjuran :
Membuat dan mengusahakan rumah sedemikian rupa sehingga sinar matahari dan udara segar masuk dengan leluasa ke dalam rumah dengan jalan membuka pintu dan jendela terutama pada pagi hari.
Menghindari tidur dalam satu kamar dengan penderita terutama bagi anak-anak, selam 4 minggu pertama pengobatan.
Meludah di tempat khusus yang tertutup, seperti kaleng yang diisi dengan air sabun.
Meningkatkan kebersihan perorangan yaitu:
Mencuci tangan dengan sabun sehabis melayani penderita.
Menutup mulut waktu batuk atau bersin.
G. Cara Membantu Keteraturan Dan Kepatuhan Penderita Dalam Berobat
Penyakit Tb adalah penyakit menahun yang penyembuhannya memerlukan waktu cukup lama. Seringkali karena terlalu lama penderita tidak meneruskan pengobatan lagi kalau merasa badannya sudah lebih baik. Selain itu pengobatan harus dilakukan secara teratur sesuai dengan petunjuk Puskesmas, hingga dinyatakan sembuh.
Langkah-langkah antara lain :
Membujuk penderita mau berobat ke Puskesmas secara teratur.
Membantu dan mengawasi penderita apakah obat-obat betul dimakan olah penderita.
Lampiran
TUBERKULOSIS
H. Pengertian
Tuberkulosis adalah suatu infeksi menular dan berpotensi untuk menyebabkan kematian yang disebabkan oleh bakteri yang terbang di udara yaitu Mycobacterium tuberculosis.
I. Etiologi
Penyakit tuberkulosis disebabkan oleh bakteri micobakterium tuberkulosis.
J. Tanda dan gejala
Biasanya orang yang mengidap penyakit tuberkulosis menunjukkan gejala-gejala atau tanda-tanda sebagai berikut :
8. Batuk-batuk berdahak lebih dari 4 minggu
9. Batuk mengeluarkan darah atau pernah mengeluarkan darah
10. Dada terasa sakit / nyeri
11. Terasa sesak waktu bernafas
12. Suhu badan meningkat
13. Nafsu makan berkurang
14. Badan mengurus
K. Mengapa perlu diberantas
6. Sering menyebabkan kematian
Penyakit Tb merupakan masalah yang harus mendapat perhatian dalam bidang kesehatan karena 2-3 diantara 1000 orang ditemui dalam masyarakat menderita penyakit Tb menular dan kurang menyadari bahwa mereka terserang atau menderita Tb.
7. Menular
Ludah atau dahak mengandung hasil Tb merupakan bahaya besar bagi lingkungan, karena butir-butir air ludah mengandung kuman berterbangan di udara dan dapat terhisap orang yang sehat kemudian masuk ke paru-parunya, dan akhirnya orang tersebut menderita Tb.
8. Menurunkan daya kerja
Membuat cepat lelah, tidak bersemangat bekerja sehingga hasil tidak memuaskan.
9. Penyakit dapat diobati
Penyakit Tb disebabkan oleh suatu basil yang disebut basil TB. Penyakit Tb bukan penyakit keturunan, bukan akibat kutukan atau guna-guna
10. Obat tersedia di puskesmas
Obat untuk mengbati penyakit ini telah tersedia, akan tetapi masyarakat belum mengetahui bahwa penyakit tersebut dapat disembuhkan.
L. Pengobatan Penderita
Ada dua cara pemberian pengobatan penderita Tb.
• Pengobatan jangka panjang selama satu tahun
• Pengobatan jangka pendek selama 6-9 bulan.
Dengan cara teratur yaitu :
Untuk jangka panjang : 4 minggu pertama disuntik tiap hari, kemudian 48 minggu berikutnya 2x seminggu ke Puskesmas.
Jangka pendek : 4 minggu pertama makan obat tiap hari, kemudian 22 minggu berikutnya makan obat 2x seminggu.
M. Upaya Pencegahan Tb Paru
a. Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan suntikan BCG (imunisasi) kepada bayi umur antara 3 s/d 14 bulan
Langkah-langkah dalam rangka memberikan kegiatan imunisasi.
Menganjurkan orang tua bayi agar mau membawa bayinya untuk divaksinasi, serta membantu mengumpulkan bayi-bayi pada hari yang telah ditetapkan di Puskesmas atau ditempat lain.
Menyampaikan daftar bayi-bayi tersebut ke Puskesmas dan meminta petugas imunisasi. Untuk datang melakukan vaksinasi di desa.
b. Peningkatan gizi keluarga
Makan bergizi dapat meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga tubuh kita tidak mudah terkena penyakit.
Langkah-langkah dalam peningkatan gizi ini yaitu dengan anjuran :
Memanfaatkan perkarangan (berternak, kolam ikan, bercocok tanam).
Memakan hasil pemanfaatan perkarangan.
Menyediakan makanan yang bergizi untuk dimakan oleh keluarga.
Catatan :
Ludah (air kiur) dari mulut bukan contoh yang baik.
Penderita dianjurkan supaya membersihkan mulutnya (kumur-kumur dan lain-lain) sesudah mengeluarkan dahak.
c. Peningkatan kesehatan lingkungan
Kuman Tb akan mati kalau terkena sinar matahari, sabun. Langkah-langkah dalam peningkatan kesehatan lingkungan yaitu dengan anjuran :
Membuat dan mengusahakan rumah sedemikian rupa sehingga sinar matahari dan udara segar masuk dengan leluasa ke dalam rumah dengan jalan membuka pintu dan jendela terutama pada pagi hari.
Menghindari tidur dalam satu kamar dengan penderita terutama bagi anak-anak, selam 4 minggu pertama pengobatan.
Meludah di tempat khusus yang tertutup, seperti kaleng yang diisi dengan air sabun.
Meningkatkan kebersihan perorangan yaitu:
Mencuci tangan dengan sabun sehabis melayani penderita.
Menutup mulut waktu batuk atau bersin.
N. Cara Membantu Keteraturan Dan Kepatuhan Penderita Dalam Berobat
Penyakit Tb adalah penyakit menahun yang penyembuhannya memerlukan waktu cukup lama. Seringkali karena terlalu lama penderita tidak meneruskan pengobatan lagi kalau merasa badannya sudah lebih baik. Selain itu pengobatan harus dilakukan secara teratur sesuai dengan petunjuk Puskesmas, hingga dinyatakan sembuh.
Langkah-langkah antara lain :
Membujuk penderita mau berobat ke Puskesmas secara teratur.
Membantu dan mengawasi penderita apakah obat-obat betul dimakan olah penderita.
Komentar
Posting Komentar
askep45.com