Langsung ke konten utama

22 Persen Perokok Pasti akan Mengalami Disfungsi Ereksi



Jakarta, Rokok sering dianggap suatu tren di dalam pergaulan. Bahkan laki-laki yang tidak merokok dianggap kurang gaul alias cupu. Padahal 22 persen dari perokok pasti akan mengalami disfungsi ereksi atau impotensi.

"Rokok termasuk hal yang tren, jadi orang-orang itu kalau dalam pergaulan yang lain merokok dia nggak merokok dianggap nggak gaul. Orang kalau tidak merasakan sakit dia nggak akan sadar atau nggak mau tahu kalau efek akan muncul. Sifat manusia kan cuek," jelas Dr. Johannes Soedjono, M.Kes., SpAnd, spesialis andrologi dari Unit Kesehatan Reproduksi/Andrologi RS AL Dr Ramelan, Surabaya, disela-sela acara National Symposium and Workshop on Sexology 2011 di Hotel Le Meridien, Jakarta, Jumat (28/10/2011)

Menurut Dr Johannes, meskipun sudah diberikan data bahwa merokok dapat menyebabkan disfungsi ereksi, tetap saja banyak masyarakat banyak yang merokok.

"Mungkin sekarang belum (disfungsi ereksi) tapi nanti pasti terasa. Sekitar 22 persen perokok pasti akan mengalami disfungsi ereksi. Jadi kalau ada 100.000 orang ya 22.000 akan mengalami gangguan ereksi nanti setelah 1 tahun," tegas Dr Johannes.

Dr Johannes menuturkan bahwa disfungsi ereksi terjadi lebih tergantung dari jumlah rokok yang dihisap per hari, bukan lama merokoknya.

"Jadi jumlah per batang per hari itu yang menentukan, kalau lamanya merokok itu tidak menentukan gangguan ereksinya tapi beratnya. Jadi kalau merokok 10 tahun peluang pulih (dari disfungsi ereksi) laginya semakin kecil. Karena pembuluh darahnya sudah kadung rusak. Tapi kalau dia merokok di bawah 5 tahun efek kerusakan belum besar, peluang pulihnya juga semakin besar," lanjut Dr Johannes.

Sasaran utama untuk target berhenti merokok menurut Dr Johannes adalah orang yang merokok antara 6-10 tahun, karena peluang untuk sembuhnya termasuk paling besar, yaitu 2,26 kali lebih besar dibandingkan orang yang sudah merokok diatas 10 tahun.

"Kerusakan belum parmanen, kasusnya sudah banyak, yang menderita sudah banyak, kemungkinan pulih cukup besar karena pembuluh darahnya belum rusak. Untuk perokok 5 tahun ke atas pasti merasa (gangguan ereksi). Yang 78 persen belum tentu, mungkin merokoknya tidak terlalu parah jadi belum merasakan, bukan lama merokoknya tapi jumlahnya," tutup Dr Johannes.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) OCCLUSIVE DRESSING

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) OCCLUSIVE DRESSING Pengertian :      Teknik perawatan lukadengan cara menutup lukan dan memberi cairan, nutrisi dan antiseptik dengan drip selama 24 jam terus menerus Tujuan : 1.       Untuk mencegah infeksi 2.       Mempertahankan kelembaban 3.       Merangsan pertumbuhan jaringan baru 4.       Mengurangi nyeri 5.       Mengurangi terjadinya jaringan parut Indikasi : 1.       Ulkus varikosus 2.       Ulkus strasis 3.       Ulkus kronis Perosedur pelaksanaan A.     Tahap pra interkasi 1.       Persiapan alat a.        Kain kasa steril b.       Verban gulung c.        Larutan untuk drip yang terdiri dari : Nacl 0,9%, 325 cc, glukosa 40%, 125 cc dan betadin10%, 50cc d.       Trofodermin cream e.        Antibiotika tropical f.        Ganti verban set g.       Infus set h.       Pengalas i.         Sarung tangan j.         Gunting k.       Bengkok l.         Hipavix atau plester m.     Pelastik penutup ( tipis, putih dan transparan ) n.       Standar

A STORY FROM INDONESIAN NURSE IN SAUDI ARABIA

We are just a group of nurses who are unable to face competition in their own country!   W e decided to reached Saudi Arabia with big dreams . I came here together with friends who unable to survive in the past. I have a story about sadness, care with communities that I lived and some friends survived with salary that I can not explain more. Sad.     Sadness is not the end of our story. We support each other that life must go on. I believe what Allah SWT says in the Qur’an, there is simplicity after trouble. We are a group of nurses, who always write our experiences and trips on social media and share to others. It called a story and our achievements not only be used as motivation but also spirit in the future.   Our fate was not as beautiful, what we have writ ing about our skills are not as good as what we have done. T he house flat where we live is not as beautiful as the house bird's , our dining flat there are no family photos, no relatives after work enjoyi

STANADAR OPRASIONAL PROSEDUR ( SOP ) Menyusui

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Menyusui A.    Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994). B.    Tujuan C.    Persiapan ASI Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan : 1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak menumpuk. 2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi. 3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi. D.    Prosedur Kerja 1.     Cuci tangan bersih dengan sabun. 2.     Atur posisi bayi. a.     Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi. b.     Lengan ibu pada belakang bahu bayi, tidak pada dasar kepala, leher tidak menengadah. c.     Hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, sedangkan