Langsung ke konten utama

STANDAR OPERASIONAL PEROSEDUR PEMBERIAN IMUNISASI PADA BAYI ATAU ANAK


STANDAR OPERASIONAL PEROSEDUR
PEMBERIAN IMUNISASI PADA BAYI ATAU ANAK
A.    Pengertian
Imunisasi adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja memberikan kekebalan atau vaksin (sustu obat yang digunakan untuk membantu mencegah suatu penyakit) pada bayi atau anak sehingga terhindar dari penyakit. Pemberian imunisasi biasanya dilakuakn dengan cara injeksi intra muskuler (pada area vastus lateralis paha luar) dan intra kutan

B.     Tujuan
Mencegah terjadinya suatu penyakit tertentu pada seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat (populasi) atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu di dunia

C.     Indikasi
Pada bayi atau anak sehat usia di bawah 5 tahun untuk imunisasi dasar atau sesuai pemberian imunisasi

D.    Kontra indikasi
1.      Pada bayi atau anak  sedang dalam keadaan sakit (demam)
2.      Pada bayi atau anak sedang dalam pengobatan jangka panjang (konsultasi dan sesuai dengan petunjuk dokter)

E.     Persiapan alat
1.      Sarung tangan satu pasang
2.      Spuit berikut jarumnya steril dengan ukuran sesuai kebutuhan
3.      Bak instrumen
4.      Kapas alkohol dalam kom
5.      Perlak dan pengalas
6.      Obat imunisasi sesuaidengan kebutuhan
7.      Bengkok buku injeksi atau daftar obat

F.      Perosedur kerja
1.      Tahap prainteraksi
a.       Melakukan verifikasi data tentang program pemberian yang akan dilakukan
b.      Mencuci tangan
c.       Menyiapkan obat imunisasi dengan mengecek jenis dan tanggal kadaluarsa obat imunisasi
d.      Menempatkan alat didekat pasien dengan benar
e.       Menjaga perivacy pasien
f.       Atur pencahayaan yang baik

2.      Tahap orientasi
a.       Memberikan salam kepada pasien dan keluarga
b.      Mengklarifikasi nama pasien yang akan diimunisasi
c.       Menjelaskan tujuan dan perosedur tindakan pada keluarga atau pasien
d.      Menamyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan
e.       Melibatkan keluarga dalam pembrian imunisasi

3.      Tahap kerja
a.       Menggunakan sarung tangan bersih
b.      Mengatur posisi pasien, sesuai tempat penyuntikan yaitu :

Umur
Jadwal imunisasi dan tempat
0 hari
Imunisasi Hepatitis B
(vastus lateralis kanan)
0 bulan
Imunisasi BCG
(area deltoit kanan)
2 bulan
Imunisasi Polio (IVP) 1            dan        DPT-Hepatitis B 1
(Imunisasi Lateralis Kanan)                   (vastus lateralis kiri)
3 bulan
Imunisasi Polio (IVP) 2            dan        DPT-Hepatitis B 2
(vastus lateralis kanan)                         (vastus lateralis kiri)
4 bulan
Imunisasi Polio (IVP) 3            dan        DPT-Hepatitis B 3
(Vastus laateralis kanan)                       (vastus lateralis kiri)
9 bulan
Imunisasi Polio (IVP) 4            dan        Campak
(vastus lateralis kanan)                         (area deltoit kiri)

c.       Memasang perlak dan pengalasnya
d.      Menentukan tempat penyuntikan dengan benar sesuai dengan jenis dan imunisasinya (lihat tabel diatas)
e.       Membebasakn daerah yang akan dinjeksi dari pakaian
f.       Membersihkan kulit dengan kapas alkohol, melingkar dari arah dalam ke luar dan kapas alkohol dibuang kebengkok
g.      Mengambil obat imunisasi dan membuka penutup sepuit
h.      Menggunakan ibu jari dan telunjuk untuk metenggangkan kulit
i.        Memasukan spuit berisi obat imunisasi :
a.       Sudut 90° dari permukaan kulit, kedalaman jarum 2/3 dari selutuh panjang jarum untuk imunisasi pada area vastus lateralis untuk imunisasi Hepatitis B, DPT dan IPV
b.      Sudut 45° dari permukaan kulit untuk imunisasi area deltoid (sub cutan) yaitu imunisasi Campak
c.       Sudut 15° dari permukaan kulit untuk imunisasi daerah deltoid yaitu BCG (intra kutan)
j.        Melakukan aspirasi untuk imunisasi lewat IM (vastus lateralis) dan SC (deltoid)
k.      Memasukkan obat imunisasi secara perlahan
l.        Mencabut jarum dari tempat penusukan
m.    Menekan daerah penusukan dengan kapas desinfektan untuk imunisasi kecuali imunisasi BCG cukup diisap secara perlahan
n.      Membuang spuit kedalam bengkok

4.      Tahap terminasi
a.       Melakukan evaluasi tindakan
b.      Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
c.       Mengakhiri kegiatan dengan mengembalikan bayi atau anak kepada orang tuanya
d.      Membereskan alat
e.       Mencuci tanga

5.      Dokumentasi
1.      Nama pasien
2.      Jenis imunisasi
3.      Pemberian ke
4.      Respon pasien
5.      Hari tanggal jam dan pemasanga
6.      Paraf perawat


S

Komentar

Postingan populer dari blog ini

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) OCCLUSIVE DRESSING

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) OCCLUSIVE DRESSING Pengertian :      Teknik perawatan lukadengan cara menutup lukan dan memberi cairan, nutrisi dan antiseptik dengan drip selama 24 jam terus menerus Tujuan : 1.       Untuk mencegah infeksi 2.       Mempertahankan kelembaban 3.       Merangsan pertumbuhan jaringan baru 4.       Mengurangi nyeri 5.       Mengurangi terjadinya jaringan parut Indikasi : 1.       Ulkus varikosus 2.       Ulkus strasis 3.       Ulkus kronis Perosedur pelaksanaan A.     Tahap pra interkasi 1.       Persiapan alat a.        Kain kasa steril b.       Verban gulung c.        Larutan untuk drip yang terdiri dari : Nacl 0,9%, 325 cc, glukosa 40%, 125 cc dan betadin10%, 50cc d.       Trofodermin cream e.        Antibiotika tropical f.        Ganti verban set g.       Infus set h.       Pengalas i.         Sarung tangan j.         Gunting k.       Bengkok l.         Hipavix atau plester m.     Pelastik penutup ( tipis, putih dan transparan ) n.       Standar

STANADAR OPRASIONAL PROSEDUR ( SOP ) Menyusui

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Menyusui A.    Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994). B.    Tujuan C.    Persiapan ASI Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan : 1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak menumpuk. 2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi. 3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi. D.    Prosedur Kerja 1.     Cuci tangan bersih dengan sabun. 2.     Atur posisi bayi. a.     Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi. b.     Lengan ibu pada belakang bahu bayi, tidak pada dasar kepala, leher tidak menengadah. c.     Hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, sedangkan

A STORY FROM INDONESIAN NURSE IN SAUDI ARABIA

We are just a group of nurses who are unable to face competition in their own country!   W e decided to reached Saudi Arabia with big dreams . I came here together with friends who unable to survive in the past. I have a story about sadness, care with communities that I lived and some friends survived with salary that I can not explain more. Sad.     Sadness is not the end of our story. We support each other that life must go on. I believe what Allah SWT says in the Qur’an, there is simplicity after trouble. We are a group of nurses, who always write our experiences and trips on social media and share to others. It called a story and our achievements not only be used as motivation but also spirit in the future.   Our fate was not as beautiful, what we have writ ing about our skills are not as good as what we have done. T he house flat where we live is not as beautiful as the house bird's , our dining flat there are no family photos, no relatives after work enjoyi