Langsung ke konten utama

HEPATITIS YANG DISEBABKAN OLEH OBAT


HEPATITIS YANG DISEBABKAN OLEH OBAT
Banyak obat-obatan dapat menimbulkan hepatitis meskipun lebih bersifat sensitisasi ketimbang toksik. Akibatnya yaitu hepatitis yang ditimbulkan oleh obat (drug-in-duced hepatitis), serupa dengan hepatitis virus yang akut, meskipun demikian, kerusakan parenkim hati cenderung lebih luas. Beberapapa contoh obat yang dapat menyebabkan hepatitis ini adalah isoniazid, halotan, asitaminofen ddan antibiotik tertentu, antimetabolit serta obat-obatan anestesi.
1.      Manifestasi dan penatalaksanaan
Hepatitis yang ditimbulkan oleh obat bertanggung jawab pada hingga 25% kasus-kasus gagal hati fulamin di Amerika Serikat. Manifestasi sensitivitas terhadap suatu obat dapat ditemukan pada hari pertama penggunaan obat tersebut atau baru terjadi setelah beberapa bulan kemudian, sesuai dengan jenis obatnya. Biasanya awitan hepatitis ini bersifat mendadak dengan gejala mengigil, panas, ruam, pruitus, artralgin, anoreksia dan mual. Belakangan terjadi gejala ikterus serta urin yang berwarna gelap dan hati yang membesar serta nyeri ketika ditekan. Apabila obat yang menyebabkan hepatitis ini dihentikan pemakaianya, gejala dapat mereda secara berangsur-angsur. Walapun begitu reaksi dapat berlangsung hebat dan bahkan fatal meskipun pemberian obatnya sudah dihentikan. Apabila gejala panas, ruam atau pruitus timbul karena obat apapun, maka pengunaanya harus dihentikan dengan segera.

Meskipun beberapa obat dapat mempengaruhi fungsi hati, namun pbat yang paling berkaitan dengan cedera hati tidak hanya terbatas pada obat-obatan anestesi tetapi juga mencakup obat-obatan yang dipakai untuk mengobati penyakit rematik serta muskulosekeletal, obat-obat antidepresan, pesikotropik, antikonvulsan dan antituberkulosis.

Halothan (fluothan) suatu preparat anestesi inhalasi noneksplosif yang sering digunakan, dapat menimbulkan kerusakan hati yang serius dan kadang-kadang fatal. Karena itu, pengunaan obat anestesi ini merupakan kontraindikasi pada :
1.      Pasien yang diketahui menderita penyakit hati
2.      Kasus yang berulang, khususnya pada pasien dengan panas yang tidak diketahui penyebabnya setelah pemberian halothan untuk pertama kalinya
3.      Pasien dengan bukti adanya riwayat sensitisasi, sensitiasi semacam ini akan tampak dalam minggu kedua pascaoperatif dengan manifestasi seperti panas, ruam, eosinfilia, artralgia atau ikterus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) OCCLUSIVE DRESSING

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) OCCLUSIVE DRESSING Pengertian :      Teknik perawatan lukadengan cara menutup lukan dan memberi cairan, nutrisi dan antiseptik dengan drip selama 24 jam terus menerus Tujuan : 1.       Untuk mencegah infeksi 2.       Mempertahankan kelembaban 3.       Merangsan pertumbuhan jaringan baru 4.       Mengurangi nyeri 5.       Mengurangi terjadinya jaringan parut Indikasi : 1.       Ulkus varikosus 2.       Ulkus strasis 3.       Ulkus kronis Perosedur pelaksanaan A.     Tahap pra interkasi 1.       Persiapan alat a.        Kain kasa steril b.       Verban gulung c.        Larutan untuk drip yang terdiri dari : Nacl 0,9%, 325 cc, glukosa 40%, 125 cc dan betadin10%, 50cc d.       Trofodermin cream e.        Antibiotika tropical f.        Ganti verban set g.       Infus set h.       Pengalas i.         Sarung tangan j.         Gunting k.       Bengkok l.         Hipavix atau plester m.     Pelastik penutup ( tipis, putih dan transparan ) n.       Standar

STANADAR OPRASIONAL PROSEDUR ( SOP ) Menyusui

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Menyusui A.    Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994). B.    Tujuan C.    Persiapan ASI Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan : 1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak menumpuk. 2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi. 3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi. D.    Prosedur Kerja 1.     Cuci tangan bersih dengan sabun. 2.     Atur posisi bayi. a.     Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi. b.     Lengan ibu pada belakang bahu bayi, tidak pada dasar kepala, leher tidak menengadah. c.     Hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, sedangkan

A STORY FROM INDONESIAN NURSE IN SAUDI ARABIA

We are just a group of nurses who are unable to face competition in their own country!   W e decided to reached Saudi Arabia with big dreams . I came here together with friends who unable to survive in the past. I have a story about sadness, care with communities that I lived and some friends survived with salary that I can not explain more. Sad.     Sadness is not the end of our story. We support each other that life must go on. I believe what Allah SWT says in the Qur’an, there is simplicity after trouble. We are a group of nurses, who always write our experiences and trips on social media and share to others. It called a story and our achievements not only be used as motivation but also spirit in the future.   Our fate was not as beautiful, what we have writ ing about our skills are not as good as what we have done. T he house flat where we live is not as beautiful as the house bird's , our dining flat there are no family photos, no relatives after work enjoyi