Langsung ke konten utama

9 Makanan yang Pantang Dimakan Ibu Hamil

9 Makanan yang Pantang Dimakan Ibu Hamil





KITA sering mendengar banyak pantangan makanan bagi wanita hamil. Ada yang bilang makanan itu dapat memengaruhi kesehatan bayi. Ada pula yang bilang dapat mengakibatkan keguguran.

Memang, tak semua informasi itu benar. Tak sedikit pula yang menyatakan pantangan itu sebagai mitos. Namun, banyak pantangan makanan yang telah diuji dan diperkuat secara medis.

American Pregnancy Association (APA) menyebutkan sembilan makanan yang tak boleh dikonsumsi saat hamil:

Daging atau Ikan Mentah
Hobby makan sushi tampaknya harus ditunda dulu ya. Daging atau ikan yang dimakan tanpa dimasak terlebih dahulu sangat beresiko mengandung bakteri berbahaya seperti toxoplasma dan salmonella.

Ikan Bermerkuri
Memang tidak mudah membedakan ikan dengan kandungan merkuri yang tinggi. Namun, Anda sebaiknya menghindari makanan-makanan kalengan atau tidak terlalu sering mengonsumsinya.

Telur mentah atau setengah matang
Sangat tidak dianjurkan untuk mengonsumsi telur mentah ataupun setengah matang. Bakteri Salmonella pada umumnya tinggal di sana sangat berbahaya bagi kandungan.

Aneka saus berbahan dasar telur mentah
Karena telur mentah atau setengah matang menjadi pantangan, maka salad dressing, mayonaise, ice cream homemade, custard, ataupun cream kue sebaiknya dihindari. Coret semua menu makanan yang mengandung telur mentah dari daftar menu makan Anda.

Soft Cheese
Keju-keju impor juga sebaiknya dihindari karena ditengarai bahwa keju impor mengandung bakteri yang disebut Listeria. Bakteri ini cukup berbahaya karena bisa menyebabkan pendarahan, hingga keguguran.

Susu non-pasteurisasi
Sama halnya dengan soft cheese, susu non-pasteurisasi juga ditengarai membawa bakteri Listeria.

Kafein
Beberapa studi mungkin memperbolehkan wanita hamil mengonsumsi kafein. Namun, menurut studi yang ditemukan APA mengatakan bahwa kafein sangat berpengaruh terhadap keguguran, terutama pada usia kehamilan trisemester.

Kafein merupakan zat yang memicu untuk berkemih. Sehingga tubuh menjadi lemah, mudah dehidrasi, dan kekurangan kalsium.

Saat ini, dunia medis membatasi pengonsumsian kafein tidak lebih dari 300mg per hari untuk mencegah keguguran tersebut.

Alkohol
Minuman ini sudah lama masuk dalam daftar TIDAK BOLEH DIKONSUMSI bagi wanita hamil. Seperti diketahui, alkohol sangat berbahaya bagi siapapun yang tidak hamil. Ancaman alkohol selain berbahaya bagi ginjal dan jantung, juga berbahaya bagi seluruh bagian tubuh lainnya.

Alkohol bisa dikatakan sebagai racun, yang akan mengacaukan sistem syaraf jika dikonsumsi secara terus menerus. Pada ibu hamil dan menyusui, alkohol dapat menyebabkan gangguan mental pada bayi, dan gangguan kehamilan lainnya.

Sayuran mentah
Tak hanya ikan dan daging, sayuran mentah juga sebaiknya dihindari. Selain ancaman toxoplasma, pestisida yang dibawa oleh sayuran akan mengganggu perkembangan bayi di dalam kandungan. Sehingga pastikan semua sayuran yang Anda konsumsi dalam keadaan matang.

Nah para ibu, berhati-hatilah menjaga kehamilan agar angka kematian ibu dan bayi bisa ditekan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) OCCLUSIVE DRESSING

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) OCCLUSIVE DRESSING Pengertian :      Teknik perawatan lukadengan cara menutup lukan dan memberi cairan, nutrisi dan antiseptik dengan drip selama 24 jam terus menerus Tujuan : 1.       Untuk mencegah infeksi 2.       Mempertahankan kelembaban 3.       Merangsan pertumbuhan jaringan baru 4.       Mengurangi nyeri 5.       Mengurangi terjadinya jaringan parut Indikasi : 1.       Ulkus varikosus 2.       Ulkus strasis 3.       Ulkus kronis Perosedur pelaksanaan A.     Tahap pra interkasi 1.       Persiapan alat a.        Kain kasa steril b.       Verban gulung c.        Larutan untuk drip yang terdiri dari : Nacl 0,9%, 325 cc, glukosa 40%, 125 cc dan betadin10%, 50cc d.       Trofodermin cream e.        Antibiotika tropical f.        Ganti verban set g.       Infus set h.       Pengalas i.         Sarung tangan j.         Gunting k.       Bengkok l.         Hipavix atau plester m.     Pelastik penutup ( tipis, putih dan transparan ) n.       Standar

A STORY FROM INDONESIAN NURSE IN SAUDI ARABIA

We are just a group of nurses who are unable to face competition in their own country!   W e decided to reached Saudi Arabia with big dreams . I came here together with friends who unable to survive in the past. I have a story about sadness, care with communities that I lived and some friends survived with salary that I can not explain more. Sad.     Sadness is not the end of our story. We support each other that life must go on. I believe what Allah SWT says in the Qur’an, there is simplicity after trouble. We are a group of nurses, who always write our experiences and trips on social media and share to others. It called a story and our achievements not only be used as motivation but also spirit in the future.   Our fate was not as beautiful, what we have writ ing about our skills are not as good as what we have done. T he house flat where we live is not as beautiful as the house bird's , our dining flat there are no family photos, no relatives after work enjoyi

STANADAR OPRASIONAL PROSEDUR ( SOP ) Menyusui

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Menyusui A.    Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994). B.    Tujuan C.    Persiapan ASI Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan : 1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak menumpuk. 2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi. 3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi. D.    Prosedur Kerja 1.     Cuci tangan bersih dengan sabun. 2.     Atur posisi bayi. a.     Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi. b.     Lengan ibu pada belakang bahu bayi, tidak pada dasar kepala, leher tidak menengadah. c.     Hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, sedangkan