Langsung ke konten utama

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SOP Pengukuran Tanda Vital ( Pernafasan, Nadi, Tekanan Darah Dan Suhu )


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SOP
Pengukuran Tanda Vital ( Pernafasan, Nadi, Tekanan Darah Dan Suhu )
Pengertian :
1.    Pernafasan
menghitung jumlah pernafasan ( inspirasi yang diikuti ekspresi selaman 1 menit.
2.    Nadi
menghitung frekuensi denyut nadi ( loncatan aliran darah yang dapt teraba yang terdapat di berbagai titik anggota tubuh melalui perabaan pada nadi, yang lazim diperiksa atau diraba pada radialis.
3.    Tekanan darah
melakukan pengukuran tekanan darah ( hasil dari curah jantung dan tekanan darah perifer )mdengan menggunakan spygnomanometer dan sttoskop.
4.    Suhu
mengukur suhu tubuh dengan mengguanakan termometer yang di pasangkan di mulut, aksila dan rektal.
Tujuan :
1.    Pernafasan
a)    Mengetahui kesdaan umum pasien
b)    Mengetahui jumlah dan sifat pernafasan dalam rentan 1 menit
c)    Mengikuti perkembangan penyakit
d)    Membantu menegakkan diagnosis

2.    Nadi
a)    Mengetahui denyut nadi selama rentan waktu 1 menit
b)    Mengetahui keadaan umum pasien
c)    Mengetahui intgritas  sistem kardiovaskulr
d)    Mengukuti perjalanan penyakit

3.    Suhu
a)    Mengetahui suhu tubuh pasien untuk menentukan tindakan keperawatan
b)    Membantu menegakkan diagnosis

4.    Tekanan darah
a)    Mengetahui keadaan hemodinamik pasien
b)    Mengetahui keadaan kesehatan pasien secara menyeluruh
Indikasi
1)    Pada pasien yang baru masuk dan untuk dirawat
2)    Secara rutin pada pasien yang dirawat
3)    Sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan pasien
a)    Persiapan alat :
1)    Pernafasan
Stop watch atau jam tangan, pena dan buku
2)    Nadi
Stop watch atau jam tangan, pena dan buku
3)    Tekanan darah
Stotoskop, spygnomanometer, pena dan buku
4)    Suhu
Termometer aksila, atau termometer mulut atau rektum, tissue, air bersih, air sabun, air desinfektan, savlon didalam bitol, pena dan buku.
Prosedur kerja :
A.   Tahap prainteraksi
1.    Baca status pasien
2.    Lakukan verifikasi order yang ada untuk pemeriksaan
3.    Mencuci tangan
4.    siapkan alat

B.   Tahap orientasi
1.    Menberi salam, pangil pasien dengan panggilan yang di senangi
2.    Memperkenalkan nama pasien
3.    Jelaskan prosedur dab tujuan tindakan pada pasien dan keluarga
4.    Berikan kesempatan pasien dan keluarga untuk bertanya
5.    Jaga privacy pasien

C.   Tahap kerja
1.    Memberikan kesempatan pada pasien dan keluarga untuk bertanya sebelum tindakan dimulai
2.    Menggunakan sarung tangan
3.    Menanyakan keluhan utama melakukan penilaian sesuai dengan prosedur
4.    Melakukan kegiatan sesuai perencanaan
a.    Penilaian pernafasan
1.    Menjelaskan prosedur kepada pasien bila hanya khusus menilai pernafasan
2.    Membuka baju pasien jika perlu untukmengobservasi gerakan dada
3.    Letakan tangan pada dada, mendobservasikeadaan dan kesimetrisan gerak pernafasan
4.    Menentukan irama pernafasan
5.    Menghitung pernafasan slama 1 menit atau 60 detik
6.    Mendengarkan bunyi pernafasan, kemungkinana ada bunyi abnormal
7.    Mencuci tangan

b.    Penilaian denyut nadi radialis
1.    Mengatur posisi pasien dengan nyaman dan rileks
2.    Menekan kulit pada area arteri radialis dengan menggunakan 3 jari yang kemudian meraba denyut nadi
3.    Menekan arteri radialis kuat dengan menggunakan jari-jari 1 menit atau 60 detik, jika tidakteraba denyutan, jari-jari digeser kekanan atau kekiri hingga denyut nadi dapat dirasakan
4.    Denyut pertama akan terasa atau teraba kuat, jika denyut hilang rabalah, tekanlah hinggadenyut terasa kuat kembali
5.    Mencuci tangan

c.    Penilaian tekanan darah
1.    Mnyiapkan posisi pasien
2.    Menyingsingkan lengan baju pasien
3.    Memasang manset 1 inchi ( 2,5 cm ) diatas nadi branchialis ( melakukan palpasi nadi branchialis )
4.    Mengatur tensi meter agar siapdipakai ( untuk tensi air raksa ) menghubungkan pipa tensi meter dengan pipa manset, menutup sekrup balon manset, membuka kunci resevoir
5.    Meletakan diafragma stotoskop diatas tempat denyut nadi tanpa menekan nadi branchialis
6.    Memompa balon manset ±180 mmHg
7.    Mengendorkan pompa dengan cara membuka skrup balon manset hingga melawati bunyi denyut nadi yang terdengar terakhir
8.    Pada saat mengendurkan pompa perahtikan bunyi denyut nadi pertama ( syistol ) sampai denyut nadi terakhir ( diastol ) jatuh diangka berapa sesuai dengan sekala yang ada di tensi meter
9.    Jika pengukuran belum yakin, tunggu 30 detik dan lalu lengan ditinggikan diatas jantung untuk mengalirkan darah dari lengan setelah itu ulangi lagi, hingga merasa yakin dan mendapat hasil yang akurat
10. Melepaskan manset
11. Mengembalikan posisi pasien dengan senyaman mungkin
12. Mencuci tangan

d.    Penilaian suhu pada aksila
1.    Mengamati angka yang di tunjuk air raksa dengan benar
2.    Menurunkan air raksa bila perlu
3.    Mengatur posisi pasien
4.    Meletakan termimeter di ketiak tangan kanan atau tangan kiri dengan posisi ujung termometer dibawah kemudian pasien disuruh menjepit termometer dengan cara tangan kanan atau tangan kiri memegang bahu secara bersilangan
5.    Menunggu sekitar 5 menit
6.    Mengambil termometer setelah 5 menit kemudian mengelap termometer dengan cara berputar dari urutan yang paling bersih keurutan yang paling kotor
7.    Menbaca hasil pengukuran suhu yang ditunjukan air raksa dengan segera
8.    Merapikan baju dan posisi pasien senyaman mungkin
9.    Mencelupkan termometer dengan urutan  air savlon, air sabun dan bilas dengan sir bersih
10. Mengeringkan termometer dengan menggunakan tissue
11. Mengembalikan atau menurunkan posisi air raksa
12. Mencuci tangan

D.   Tahap terminasi
1.    Menanyakan kepada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan tindakan
2.    Menyimpulkan prosedur yang telah dilakukan
3.    Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
4.    Berikan penghargaan sesuai dengan kemampuan pasien
5.    Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam

E.   Dokumentasi
1.    Catat seluruh hasil kegiatan tindakan dalam buku, beri waktu pelaksanaan kegiatan dan tanda tangan perawat jaga.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) OCCLUSIVE DRESSING

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) OCCLUSIVE DRESSING Pengertian :      Teknik perawatan lukadengan cara menutup lukan dan memberi cairan, nutrisi dan antiseptik dengan drip selama 24 jam terus menerus Tujuan : 1.       Untuk mencegah infeksi 2.       Mempertahankan kelembaban 3.       Merangsan pertumbuhan jaringan baru 4.       Mengurangi nyeri 5.       Mengurangi terjadinya jaringan parut Indikasi : 1.       Ulkus varikosus 2.       Ulkus strasis 3.       Ulkus kronis Perosedur pelaksanaan A.     Tahap pra interkasi 1.       Persiapan alat a.        Kain kasa steril b.       Verban gulung c.        Larutan untuk drip yang terdiri dari : Nacl 0,9%, 325 cc, glukosa 40%, 125 cc dan betadin10%, 50cc d.       Trofodermin cream e.        Antibiotika tropical f.        Ganti verban set g.       Infus set h.       Pengalas i.         Sarung tangan j.         Gunting k.       Bengkok l.         Hipavix atau plester m.     Pelastik penutup ( tipis, putih dan transparan ) n.       Standar

STANADAR OPRASIONAL PROSEDUR ( SOP ) Menyusui

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Menyusui A.    Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994). B.    Tujuan C.    Persiapan ASI Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan : 1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak menumpuk. 2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi. 3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi. D.    Prosedur Kerja 1.     Cuci tangan bersih dengan sabun. 2.     Atur posisi bayi. a.     Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi. b.     Lengan ibu pada belakang bahu bayi, tidak pada dasar kepala, leher tidak menengadah. c.     Hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, sedangkan

A STORY FROM INDONESIAN NURSE IN SAUDI ARABIA

We are just a group of nurses who are unable to face competition in their own country!   W e decided to reached Saudi Arabia with big dreams . I came here together with friends who unable to survive in the past. I have a story about sadness, care with communities that I lived and some friends survived with salary that I can not explain more. Sad.     Sadness is not the end of our story. We support each other that life must go on. I believe what Allah SWT says in the Qur’an, there is simplicity after trouble. We are a group of nurses, who always write our experiences and trips on social media and share to others. It called a story and our achievements not only be used as motivation but also spirit in the future.   Our fate was not as beautiful, what we have writ ing about our skills are not as good as what we have done. T he house flat where we live is not as beautiful as the house bird's , our dining flat there are no family photos, no relatives after work enjoyi