Langsung ke konten utama

PENGKAJIAN KASUS


PENGKAJIAN KASUS

  1. Pengkajian Faktor Presdiposisi
    1. Riwayat Keperawatan
Seorang perawat dan dokter daripuskesmas mengadakan kunjungan rumah satu keluarga di daerah binaannya , dari kunjungan tersebut di dapatkan data:
Ø  Sebuah keluarga 3orang anak yang masih kecil-kecil,
Ø   Kepala keluarga bernama Bp S. usia 40th ,
Ø  ibu bernama Ny A yang berusia 37th ,bisa berbahasa Indonesia, lulusan SD bisa membaca dan menulis
Ø  keluarga tinggal di dalam rumah yang memliki 2 kamar, dinding rumah tidak permanent, tidak mempunyai sarana MCK, MCK dilakukan di sungai .
Ø  Keluarga tidak memiliki sumur , untuk keperluan minum keluarga diambil dari mata air yang tidak dimasak karena menurut keluarga karena menurut keluarga air tersebut sudah bersih jadi tidak perlu dimasak.
Ø  Ny A dan Bp S tiap hari sibuk di pasar berjualan dengan sepeda onthel, penghasilan keluarga Rp 250.000/bulan  dan semua anaknya diasuh oleh anak tertuanya yang berusia 7th

    1. Keadaan Fisik
Anak O berusia 2th sedang sakit, dari hasilpengkajian didapatkan data dari anak O yaitu :
Ø  1 hari buang air besar lebih dari 3 kali, konsistensi cair, berlendir dan berbusa,
Ø  Turgor kulit anak sedang
Ø  Mata agak cekung
Ø  Bb 5kg , demam, suhu badan 37,5 derajat C , badan lemas selama sakit anak Ohanya diberi kunyit karena menurut tetangganya kunyit dapat menyembuhkan penyakit anaknya,
Ø  Dari hasil pemeriksaan dokter diketahui bahwa anak menderita diare
    1. Kesiapan Belajar
Keluarga bertanya tentang penyakit diare kepada perawat dan dokter yang berkunjung, keluarga bersedia menerima informasi setelah berjualan di pasar yaitu sekitar jam 16.00 WIB.
    1. Motivasi Belajar
(-)
    1. Kemampuan membaca
Bapak tidak sekolah tetapi dapat membaca dan menulis, krn sempat bersekolah Sd meskipun tidak lulus..  Ny A yang berusia 37th , bisa berbahasa Indonesia , lulusan SD , bisa membaca dan menulis.

  1. Faktor Enabling
Perawat berkunjung telah mempunyai ketrampilan melakukan penyuluhan, penyuluhan yang dilakukan perawat dilakukan di ruang tamu dengan ukuran 1x2 meter.

  1. Faktor Reinforcement
Anak O tinggal bersama keluarganya , yakni Bp S dan Ny A, dan kedua saudaranya. Keluarga anak O memiliki pandangan bahwa hanya dengan kunyit bisa menyembuhkan penyakit yang di derita anak O, hal ini mereka dapat dari tetangganya. Menurut keluarganya air yang diambil dari mata air tidak perlu dimasak , karena menurut keluarganya air itu bersih.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

  1. Kurang pengetahuan keluarga anak O tentang penyakit diare berhubungan dengan kurangnya informasi.
  2. Adanya resiko kehilangan cairan melalui rute normal ( missal diare) berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit diare.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Diagnosa Keperawatan                    : Kurang pengetahuan keluarga anak O tentang penyakit diare berhubungan dengan kurangnya informasi.

Bidang Study                                     : Keperawatan Anak
Pokok Bahasan                                 : Penyakit Diare
Sub Pokok bahasan                          : Pecegaham dan penyebab diare
Sasaran didik                                     ; Ny A dan Bp S
Waktu                                                            ; 3x60 menit

I. Analisis belajar
A. Sasaran didik
1. Ny A ,37th
2. Bp S, 40th , suami Ny A
3. Penghasilan keluarga Rp 250.000/bulan
4. Ny A lulusan SD
5. Ny A mampu membaca dan menulis
6. Ny A mampu berbahasa Indonesia

B. Ruangan
            Penyuluhan dilakukan oleh perawat di ruang tamu 1x2meter, dengan alat peraga leaflet dan flipchart.
II Tujuan Belajar
            A. Tujuan Intruksional Umum
            Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan , Ny A dan Bp S diharapkan mampu melakukan perawatan kebersihan lingkungan ,dan kesehatan limhkungan serta mampu mencegah terjadinya diare .
            B. Tujuan Insruksional Khusus
            Setelah mengikuti penyuluhan selama 3x60 Ny S dan Bp S akan mampu :
  1. Menjelaskan tentang penyakit diare dan pencegahanya.
  2. Meyakini bahwa kebersihan diri dan lingkungan itu sangat mempengaruhi kesehatan, berpengaruh pula pada terjadinya diare
  3. Memperbaiki pola hidupnya supaya sehat dan bebas diare
  4. Meyakini bahwa nutrisi berpengaruh pada terjadinya diare
  5. Menjelaskan tanda dan gejala tentang diare

III. Materi Belajar
  1. tanda dan gejala penyakit diare
  2. Penyebab penyakit diare
  3. Hubungan antara kebersihan diri, pola hidup dengan penyakit diare
  4. pengaruh nutrisi terhadap diare
  5. Pencegahan diare
IV. Metode Belajar
  1. Metode Instruksi perorangan
Metode ini digunakan untuk penyampaian materi di atas.
  1. Metode diskusi
Metode ini digunakan untuk mencapai tujuan penyuluhan diatas
V. Media / alat Bantu
a. Flipchart berisi tentang penyakit diare, nutrisi sehat, pola hidup sehat, kebersihan lingkungan, beserta penjelasannya.
b. Leaflet tentang gambar tanda dan gejala diare, berikut penjelasannya
c. Leaflet tentang nutrisi sehat beserta gambar dan penjelasannya
d. Leaflet gambar mengenai Rumah sehat, lingkungan sehat dan pola hidup sehat beserta penjelasannya.

VI. Kegiatan Penyuluhan
NO
TAHAP
WAKTU
Kegiatan Penyuluh
Kegiatan sasaran didik
1.



2.

















3.

Pembukaan



Pengembangan

















Penutup
3x@10menit



3x@40menit

















3x@10 menit
1.1 Mengucap salam
1.2 Menginformasikan TIK yang akan dicapai

2.1 Menjelaskan tanda dan gejala penyakit diare
2.2    Menjelaskan Penyebab penyakit diare
2.3    Menjelaskan Hubungan antara kebersihan diri, pola hidup dengan penyakit diare
2.4    Menjelaskan pengaruh nutrisi terhadap diare
2.5    Menjelaskan Pencegahan diare
3.1 Petugas penyuluh menanyakan hal yang telah dipelajari
1.1 )Menjawab salam
1.2) Mendengarkan dan memperhatikan informasi

2.1)Memperhatikan,mendengarkan dan bertanya.
2.2)Memperhatikan,mendengarkan dan bertanya.

2.3)Memperhatikan,mendengarkan dan bertanya.




 2.4)Memperhatikan,mendengarkan dan bertanya.

2.5)Memperhatikan,mendengarkan dan bertanya.

3.2) Bersama petugas penyuluh merangkum materi yang telah dipelajari


VII. Sumber
  1. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga ; cetakan II; Depkes;1992;Jakarta.
  2. Buku Ajar Diare ;Depkes RI; Direktorat Jenderal Pemeberantasan Penyakit Menukar dan Penyakahgunaan Lingkungan Pemukiman;1999

VIII . Evaluasi Belajar
            Evaluasi belajar akan dilakukan selama proses proses belajar dan pada akhir proses pendidikan kesehatan. Cara evaluasi yang akan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan lisan.
a. waktu          ; 15 menit
b. bentuk test  : Essay
c. Cara             : Pertanyaan Lisan

  1. Pertanyaan Lisan
Ø  Jelaskan mengenai penyakit diare
Ø  Bagaimana tanda dan gejala diare
Ø  Apa saja penyebab diare
Ø  Bagaimana cara pencegahan diare
Ø  Bagaimana hidup sehat bebas diare
Ø  Bagaimana nutrisi yang baik untuk kesehatan
  1. Peragaan Tindakan
Ø  Tinggal menyesuaikan penyuluhan yang diberikan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) OCCLUSIVE DRESSING

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) OCCLUSIVE DRESSING Pengertian :      Teknik perawatan lukadengan cara menutup lukan dan memberi cairan, nutrisi dan antiseptik dengan drip selama 24 jam terus menerus Tujuan : 1.       Untuk mencegah infeksi 2.       Mempertahankan kelembaban 3.       Merangsan pertumbuhan jaringan baru 4.       Mengurangi nyeri 5.       Mengurangi terjadinya jaringan parut Indikasi : 1.       Ulkus varikosus 2.       Ulkus strasis 3.       Ulkus kronis Perosedur pelaksanaan A.     Tahap pra interkasi 1.       Persiapan alat a.        Kain kasa steril b.       Verban gulung c.        Larutan untuk drip yang terdiri dari : Nacl 0,9%, 325 cc, glukosa 40%, 125 cc dan betadin10%, 50cc d.       Trofodermin cream e.        Antibiotika tropical f.        Ganti verban set g.       Infus set h.       Pengalas i.         Sarung tangan j.         Gunting k.       Bengkok l.         Hipavix atau plester m.     Pelastik penutup ( tipis, putih dan transparan ) n.       Standar

STANADAR OPRASIONAL PROSEDUR ( SOP ) Menyusui

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Menyusui A.    Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994). B.    Tujuan C.    Persiapan ASI Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan : 1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak menumpuk. 2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi. 3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi. D.    Prosedur Kerja 1.     Cuci tangan bersih dengan sabun. 2.     Atur posisi bayi. a.     Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi. b.     Lengan ibu pada belakang bahu bayi, tidak pada dasar kepala, leher tidak menengadah. c.     Hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, sedangkan

A STORY FROM INDONESIAN NURSE IN SAUDI ARABIA

We are just a group of nurses who are unable to face competition in their own country!   W e decided to reached Saudi Arabia with big dreams . I came here together with friends who unable to survive in the past. I have a story about sadness, care with communities that I lived and some friends survived with salary that I can not explain more. Sad.     Sadness is not the end of our story. We support each other that life must go on. I believe what Allah SWT says in the Qur’an, there is simplicity after trouble. We are a group of nurses, who always write our experiences and trips on social media and share to others. It called a story and our achievements not only be used as motivation but also spirit in the future.   Our fate was not as beautiful, what we have writ ing about our skills are not as good as what we have done. T he house flat where we live is not as beautiful as the house bird's , our dining flat there are no family photos, no relatives after work enjoyi