Langsung ke konten utama

MAKALAH INFEKSI SALURAN KEMIH

MAKALAH
INFEKSI SALURAN KEMIH
A.   Pengertian
Infeksi saluran kemih adalah satu istilah umum yang dipakai untuk mengatakan adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih ( Agus Tessy, Ardaya, Suwanto, 2001 ). Infeksi saluran kemih dapat mengenai baik laki-laki maupun perempuan sari semua umur baik anak-anak,remaja, dewasa dan usia lanjut. Akan tetapi, dari kedua jenis kelamin ternyata wanitalebih sering dari pada pria dengan angka populasi umum ± 5-15 %. Infeksi saluran kemih pada bagian tertentu dari saluran perkemihan disebabkan oleh bakteri tertentu terutema escherchia colli. Resiko dan beratnya meningkat seperti refluksi vesikouretral, obstruksi saluran perkemihan, statis perkemihan, pemakaian instrumen uretral baru dan septikemia. ( Susan Martintucker, Dkk, 1998 )

B.   Etiologi
1.    Bakteri eschericia colli
2.    Jamur dan virus
3.    Infeksi ginjal
4.    Prostat hipertropi ( urine sisa )

C.   Patofisiologi
Masuknya mikroorganisme kedalam saluran kemih dapat melalui :
1.    Penyebaran endogenyaitu kontak langsung dari tempat terdekat.
2.    Hematogen.
3.    Limfogen.
4.    Eksogen sebagai akibat pemakaian alat berpitar kateter atau sistoskop.
Faktor-faktor yang mempermudah terjadinya infeksi saluran kemih yaitu :
1.    Bendungan aliran urine
a.    Anatomi konginetal
b.    Batu saluran kemih
c.    Oklusi ureter ( sebagian atau total )
2.    Refluksi vesi keureter
3.    Urine sisa dalam buli-buli karean :
a.    Neurogenik bladder
b.    Striktur uretra
c.    Hipertropi prostat
4.    Gangguan metabilik
5.    Instrumentasi
6.    kehamilan
infeksi tractus urinarius terutama berasal dari mikroorganisme pada feses yang naik dari perinium keuretra dan kandung kemih serta menempel pada permukaan mukosa. Agar infeksi terjadi bakteri harus mencapai kandung kemih, melekat pada mengkolonisasi epitelium traktus urinarius untuk menghindari pembilasan melalui berkemih, mekanisme pertahanan penjamu dan cetusan inflamansi.
Inflamasi, abrasi mukosa uretral pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap, gangguan status metabilisme ( diabetes, kehamilan dan gout ) dan imunosupresi meningkatkan resiko infeksi saluran kemih dengan cara mengganggu mekanisme normal. Infeksi saluran kemih dapat dibagi menjadi sistisis dan pielonefritis. Pielonefritis aut biasanya terjadi akibat infeksi kandung kemih asenden. Pielonefritis akut juga dapat terjadi melalui infeksi hematogen. Infeksi dapat terjadi di satu atau di kedua ginjal. Pielonefritis kronik dapat terjadi akibat infeksi berulang, dan biasanya dijumpai pada individu yang mengidap batu, obstruksi lain, atau revluks vesikoureter. Sistisis ( inflamansi kandung kemih ) yang paling sering disebabkan oleh menyebarnya infeksi dari uretra. Hal ini dapat disebabkan oleh aliran balik urine dari uretra ke dalam kandung kemih ( revkuks utrovesikal ), kontaminasi fekal, pemakaian kateter atau sistoskop. Uretritis suatu inflamasi biasanya adalah suatu infeksi yang menyebar naik yang digolungkan sebagai general atau mongonoreal. Uretritis gnoreal di sebabkan oleh niesseria gonorhoeae danditularkan melalui seksual. Uretritis nongonoreal uretritis yang tidak berhubungan dengan niesseria gonorhoae biasanya disebabkan oleh klamedia frakomatik atau urea plasma urelytikum. Pielonefritis ( infeksi traktus urinarius atas ) merupakan infeksi bakteri piala ginjal, tobulus dan jaringanintertisial dari salah satu atau kedua ginjal. Bakteri mencapai kandung kemih melalui uretra dan naik keginjal meskipun ginjal 20% sampai 25% curah jantung, bakteri jarang mencapai ginjal melalui aliran darah, kasus penyebaran secara hematogen kurang dari 3%.
Macam-macam ISK ( infeksi saluran kemih )
1.    uretritis ( uretra )
2.    sistisis ( kandung kemih )
3.    pielonefritis ( ginjal )

D.   Gambaran klinis
1.    Uretritis biasanya memperlihatkan gejala :
a.    Mukosa memerah dan oedema
b.    Terdapat cairan eksudat yang purulent
c.    Adanya ulserasi pada uretra
d.    Adanya rasa gatal yang menggelitik
e.    Morning sign
f.     Adanya nanah saat miksi
g.    Nyeri pada saat miksi
h.    Kesulitan untuk memulai miksi
i.      Nyeri pada abdomen bagian bawah
2.    Sistisis biasanya memperlihatkan gejala :
a.    Disuria ( nyeri pada waktu berkemih )
b.    Peningkatan frekuensi padasaat berkemih, karena kapasitas vesikel urinaria menurun.
c.    Perasaan ingi berkemih
d.    Adanya sel-sel darah putih dalam urine
e.    Nyeri puggung bawah atau suprapublic
f.     Demam yang disertai adanya darah dalam urine pada kasus yang parah

3.    Pielonefritis akut biasanya memperlihatkan gejala :
a.    Demam
b.    Menggigil
c.    Nyeri pinggang
d.    Disuria
Pielonefritis kronik mungkin memperlihatkan gambaran mirip dengan pielonefritis akut, tetapi dapat juga menimbulkan hipertensi dan akhirnya dapat menyebarkan gagal ginjal.
E.   Komplikasi
1.    Pembentukan abses ginjal atau perirenal
2.    Gagal ginjal

F.    Pemeriksaan diagnostik
Urinalisis
a.    Leukosirea atau piuria terdapat kurang dari 5/lpb sedimen air kemih
b.    Hematuria 5 samapi 10 eritrosit/lpb sendimen air kemih
Bakteriologis
a.    Mikroskopis satu bakteri lapangan padang minyak emersi
b.    Biakan bakteri □ 102-103 organisme koliform/mL urine plus piueia.
c.    Tes kimiawi tes reduksi griess nitrate berupa perubahan warna pada uji carik

G.   Terapi penyakit infeksi saluran kemih
1.    Terapi antibiotik untuk membunuh bakteri gram positif maupun gram negatif.
2.    Apabila pielonefritis kroniknya disebabkan oleh obstruksi atau refluksi, maka diperlukan penatalaksanaan spesifik untuk mengatasi masalah-masalh tersebut menjadi operatif.
3.    Di anjurkan untuk sering minum dan buang air kecil sesuai kebutuhan untuk membilas mikroorganisme yang mungkin naik ke uretra, untuk wanita harus membilas dari depan kebelakang untuk menghindari kontaminasi lubang uretra oleh bakteri dari feces.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) OCCLUSIVE DRESSING

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) OCCLUSIVE DRESSING Pengertian :      Teknik perawatan lukadengan cara menutup lukan dan memberi cairan, nutrisi dan antiseptik dengan drip selama 24 jam terus menerus Tujuan : 1.       Untuk mencegah infeksi 2.       Mempertahankan kelembaban 3.       Merangsan pertumbuhan jaringan baru 4.       Mengurangi nyeri 5.       Mengurangi terjadinya jaringan parut Indikasi : 1.       Ulkus varikosus 2.       Ulkus strasis 3.       Ulkus kronis Perosedur pelaksanaan A.     Tahap pra interkasi 1.       Persiapan alat a.        Kain kasa steril b.       Verban gulung c.        Larutan untuk drip yang terdiri dari : Nacl 0,9%, 325 cc, glukosa 40%, 125 cc dan betadin10%, 50cc d.       Trofodermin cream e.        Antibiotika tropical f.        Ganti verban set g.       Infus set h.       Pengalas i.         Sarung tangan j.         Gunting k.       Bengkok l.         Hipavix atau plester m.     Pelastik penutup ( tipis, putih dan transparan ) n.       Standar

STANADAR OPRASIONAL PROSEDUR ( SOP ) Menyusui

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Menyusui A.    Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994). B.    Tujuan C.    Persiapan ASI Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan : 1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak menumpuk. 2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi. 3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi. D.    Prosedur Kerja 1.     Cuci tangan bersih dengan sabun. 2.     Atur posisi bayi. a.     Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi. b.     Lengan ibu pada belakang bahu bayi, tidak pada dasar kepala, leher tidak menengadah. c.     Hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, sedangkan

A STORY FROM INDONESIAN NURSE IN SAUDI ARABIA

We are just a group of nurses who are unable to face competition in their own country!   W e decided to reached Saudi Arabia with big dreams . I came here together with friends who unable to survive in the past. I have a story about sadness, care with communities that I lived and some friends survived with salary that I can not explain more. Sad.     Sadness is not the end of our story. We support each other that life must go on. I believe what Allah SWT says in the Qur’an, there is simplicity after trouble. We are a group of nurses, who always write our experiences and trips on social media and share to others. It called a story and our achievements not only be used as motivation but also spirit in the future.   Our fate was not as beautiful, what we have writ ing about our skills are not as good as what we have done. T he house flat where we live is not as beautiful as the house bird's , our dining flat there are no family photos, no relatives after work enjoyi