|
|
|
DIET JANTUNG KORONER
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Gizi
| |||||
| |||||
| |||||
|
|
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit jantung koroner adalah suatu kelainan yang disebabkan oleh penyempitan atau penghambatan pembuluh arteri koronaria. Pembicaraan mengenai penyakit jantung sering kali terkaitkan dengan substansi yang dikenal sebagai kolesterol dan lemak yang merupakan penyebab utama dari penyempitan atau pengapuran pada pembuluh darah arteri. Penyempitan atau pengapuran oleh timbunan lemak dan kolesterol berlangsung secara perlahan-lahan selama bertahun-tahun dan mungkin sekali berawal semenjak usia remaja. Bila tidak mendapat perhatian dan perawatan yang benar peristiwa di atas dapat memuncak menjadi penyakit jantung koroner.
Menyadari keadaan di atas, di negara-negara maju telah dilakukan peneliyian yang intensif dan luas mengenai berbagai aspek yang berkaitan dengan lemak dan kolesterol dalam hubungannya dengan timbulnya penyakit tersebut.
|
|
- Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian nutrisi parenteral.
2. Dapat mengetahui indikasi nutrisi parenteral.
3. Dapat mengetahui nilai-nilai kalori (energi) nutrisi parenteral.
4. Dapat mengetahui komplikasi nutrisi parenteral.
5. Dapat mengetahui pencegahan komplikasi nutrisi parenteral.
6. Dapat mengetahui cara memenuhi kebutuhan nutrisi parenteral pada klien post operasi saluran pencernaan
- Manfaat
1. Bagi mahasiswa :
a. Dapat mengetahui pengertian nutrisi parenteral.
b. Dapat mengetahui indikasi nitrisi parenteral.
c. Dapat mengetahui nilai-nilai kalori (energi) nutrisi parenteral.
d. Dapat mengetahui komplikasi nutrisi parenteral.
e. Dapat mengetahui pencegahan komplikasi nutrisi parenteral.
f. Dapat mengetahui cara memenuhi kebutuhan nutrisi parenteral pada klien post operasi saluran pencernaan.
g. Dapat memberikan inspirasi untuk membuat makalah lain
2. Bagi masyarakat umum:
a. Dapat menambah ilmu pengetahuan.
b. Dapat mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan hipertensi.
|
|
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Jantung Koroner
Jantung koroner adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh penyempitan atau penghambatan pembuluh arteri yang mengalirkan darah ke otot jantung ( Soeharto, 2004 ).
Penyakit Arteri Koroner / penyakit jantung koroner (Coronary Artery Disease) ditandai dengan adanya endapan lemak yang berkumpul di dalam sel yang melapisi dinding suatu arteri koroner dan menyumbat aliran darah ( www.medicastore.com ).
Penyakit Jantung Koroner adalah penyempitan/penyumbatan (arteriosclerosis) pembuluh arteri koroner yang disebabkan oleh penumpukan dari zat-zat lemak (kolesterol, trigliserida) yang makin lama makin banyak dan menumpuk di bawah lapisan terdalam (endotelium) dari dinding pembuluh nadi ( Suherman, 2010 ).
B. Gejala-Gejala Jantung Koroner
Setiap orang memiliki sifat yang berbeda-beda, tanggapan terhadap gejala jantung koroner pun berbeda-beda juga. Tidak semua orang dengan penyakit jantung koroner memiliki gejala tertentu. Tetapi gejala yang umum adalah :
1. Tidak gejala tidak ada gejala. Banyak dari mereka yang mengalami jantung koroner tapi tidak merasakan ada sesuatu yang tidak enak atau tanda-tanda penyakit.
2.
|
3.
|
4. Serangan jantung. Bila aliran darah ke pembuluh arteri korner terhalang sepenuhnya, terjadilah serangan jantung atau myocardiac infarction (MI).
5. Kematian mendadak. Penyebab kematian mendadak pada pasien jantung koroner sering kali adalah iram ajantung yang tidak teratur yang mengiringi serangan jantung.
6. Nafas pendek.
7. Berkeringat dingin (Soeharto, 2004).
C. Penyebab Jantung Koroner
Ada tiga faktor risiko penyakit jantung koroner, yaitu :
a. Faktor risiko utama
Yaitu faktor risiko yang diyakinkan secara langsung meningkatkan risiko timbulnya penyakit jantung koroner, misalnya kadar kolesterol yang abnormal, hipertensi, dan merokok.
b. Faktor risiko tidak langsung
Yaitu factor risiko yang dapat diasosiasikan dengan timbulnya penyakit jantung koroner, misalnya DM, kegemukan, tidak aktif, dan stes.
c. Faktor risiko alami
Jenis ini terdiri dari keturunan, gender, dan usia(American heart association, 1995).
D.
|
Pencegahan penyakit jantung koroner dapat di bagi dua macam yaitu pencegahan primer dan pencegahan sekunder.
1. Pencegahan primer
|
a. Penyuluhan pencegahan penyakit jantung koroner.
b. Memeriksakan diri pada pelayanan kesehatan setiap 4-5 tahun sekali.
c. Upayakan gaya hidup sehat dan berimbang.
2. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder adalah pencegahan serangan jantung kembali pada orang yang telah mengidap penyakit jantung koroner.
a. Hindari makanan berlemak dan berkolesterol tinggi.
b. Hindari merokok.
c. Berolahraga cukup.
d. Minimalisir stress.
e. Melakukan terapi diet untuk penyakit jantung koroner.
f. Lakukan pemeriksaan rutin di pelayanan kesehatan setiap 1 tahun sekali.
E. Pengobatan Penyakit Jantung Koroner
|
|
Jika dengan pengobatan tidak dapat mengurangi keluhan sakit dada, maka harus dilakukan tindakan untuk membuka pembuluh koroner yang menyempit secara intervensi perkutan atau tindakan bedah pintas koroner. Intervensi perkutan yaitu tindakan intervensi penggunaan kateter halus yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah untuk dilakukan balonisasi yang dilanjutkan pemasangan ring (stent) intrakoroner.
F. Tujuan Diet Penyakit Jantung Koroner
Tujuan Diet Penyakit Jantung Koroner adalah :
1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung.
2. Menurunkan berat badan bila terlalu gemuk.
3. Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air.
Syarat-syarat Diet Penyakit Jantung Koroner adalah:
1. Energi cukup, untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal.
2. Protein cukup yaitu 0,8 g/kg BB.
3.
|
4. Kolesterol rendah.
5.
|
6. Garam rendah, 2-3 g/hari, jika disertai hipertensi dan edema.
7. Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas.
8. Serat cukup untuk menghindari konstipasi.
9. Cairan cukup, ±2 liter/hari sesuai dengan kebutuhan.
10. Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit, diberikan dalam porsi kecil.
11. Bila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan dapat diberikan tambahan berupa makanan enteral, parenteral, atau suplemen gizi.
G. Jenis Diet dan Indikasi Pemberian
1. Menurut American heart association (AHA) dan National Cholesterol Education Program (NCEP)
Dalam masalah kesehatan kardiovaskuler, salah satu panduan diet yang telah diikuti secara luas adalah dari AHA dan NCEP. Diet ini secara khusus bertujuan untuk memperbaiki profil lemak darah pada batas-batas normal dan juga faktor risiko lain.
Panduan diet terdiri dari Tingkat 1 yaitu bertujuan untuk mencapi kadar profil darah yang normal. Namun, jika diet Tingkat 1 belum berhasil harus dilakukan diet Tingkat 2 yaitu tidak semua individu merespon diet dalam tingkat yang sama.
|
a.
|
Tabel 1. Batasan Diet Tingkat 1 Rata-Rata Setiapi Menurut AHA dan NCEP
No | Batasan |
1 | Tidak merokok |
2 | Tingkat masukan kalori dan aktivitas fisik yang sesuai untuk mencegah kegemukan dan mengurangi berat badan bagi mereka yang sudah terlanjur gemuk |
3 | Konsumsi lemak sebesar 3% atau kurang dari kalori setiap harinya |
4 | Konsumsi maksimal 8-1% kalori dari asam lemak jenuh |
5 | Konsumsi maksimal 10% dari total kalori berasal dari asam lemak tidak jenuh majemuk (poly-unsaturated faty acid |
6 | Konsumsi maksimal 15% total kalori dari asam lemak tidak jenuh tunggal (mono-unsaturated faty acid |
7 | Konsumsi maksimal 300mg/hari kolesterol |
8 | Konsumsi tidak lebih dari 2,4 gram sodium (garam |
9 | Konsumsi 55-60% dari kalori yang berbentuk korbohidrat kompleks |
10 | Protein berjumlah 15-20% dari total kalori |
11 | Serat yang larut = 20-30gram/hari |
12 | Stanol/sterol asal tumbuh-tumbuhan = 2 gram/hari |
Sumber : Soeharto, 2004
|
b. Diet Tingkat 2
|
No | Batasan |
1 | Konsumsi maksimal 7% kalori dari asam lemak jenuh |
2 | Konsumsi maksimal 200mg/hari kolesterol |
Sumber : Soeharto, 2004
Diet berdasarkan AHA dab NCEP, masih terasa kurang praktis. Yang paling penting ialah bahwa kita memiliki gambaran mengenai kandungan yang ada dalam bahan makanan tertentu, dan kemudian memilih makanan yang di hidangkan. Untuk itu , diadakan penggolongan seperti berikut :
a. Golongan 1 : padi, gandum, sagu, dan umbi-umbian
Besarnya setiap penyajian dapat berbeda, rata-rata sebesar ½ mangkokatau beberapa iris roti.
b. Golongan 2 : sayuran dan buah-buahan
Makan buah-buahan dua kali atau lebih sehari dan tiga kali sehari sayuran ±1/2 mangkok
c. Golongan 3 : susu dan keju
Susu dan keju asli mengandung lemak dan kolesterol yang tinggi. Untuk itu perlu pemilihan susu dan keju yang diproduksi dengan rendah lemak dan nonlemak.
d. Golongan 4 : daging nonlemak, hasil unggas, ikan, dan telur
|
e. Lebih tinggi.5. golongan lemak dan minyak
|
f. Golongan 6 : gula sederhana
Sebaiknya gunakan karbohidrat kompleks seperti golongan 1, karena gula sederhana akan diubah dalam tubuk menjadi trigliserida.
2. Diet Reversal
Diet Reversal yaitu diet untuk mereka yang sudah mempunyai tanda-tanda penyumbatan pada arteri dan ingin mendapatkan reversal yaitu memperkecil ukuran plak yang telah terlanjur mengendap pada arteri. Menurut Dr. Ornish komposisi diet reversal yaitu :
a. 10% kalori lemak. Sebagian besar lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh majemuk.
b. 70-75% kalori karbohidrat.
c. 10-15% kalori protein.
d. 5 mg kolesterol per hari.
e. Tidak termasuk makanan yang mengandung lemak jenuh yang tinggi seperti durian.
f. Mengandung kadar serat yang tinggi. Tidak mengandung semua macam minyak dan semua macam produk peternakan kecuali susu non-fat dan yoghurt. Putih telur diperbolehkan.
g. Tidak mengandung kafein, MSG, dan stimulan yang lain.
h.
|
3.
|
Tabel 3. Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan
Bahan Makanan | Dianjurkan | Tidak Dianjurkan | ||||
Sumber Karbohidrat | Beras di tim atau disaring; roti, mie, kentang, makaroni, biskuit, tepung beras/terigu/sagu aren/sagu ambon, gula pasir, gula merah, madu, dan sirup. | Makanan yang mengandung gas atau alkohol, seperti : ubi, singkong, tape singkong, dan tape ketan. | ||||
Sumber Protein Hewani | Daging sapi, ayam dengan lemak rendah, ikan, telur, susu rendah lemak dalam jumlah yang telah ditentukan. | Daging sapi dan ayam yang berlemak, gajih, sosis, hati, limpa, babat, otak, kepiting dan kerang-kerangan, keju, dan susu penuh. | ||||
Sumber Protein Nabati | Kacang-kacangan kering, seperti : kacang kedelai dan hasil olahnya, seperti tahu dan tempe. | Kacang-kacangan kering yang mengandung lemak cukup tinggi seperti kacang tanah, kacang mete, dan kacang bogor. | ||||
Sayuran | Sayuran yang tidak mengandung gas, seperti: bayam, kangkung, kacang buncis, kacang panjang, wortel, tomat, labu siam, dan tauge. |
| ||||
Buah-Buahan | Semua buah-buahan segar, seperti : pisang, pepaya, jeruk, apel, melon, semangka, dan sawo. | Buah-buahan segar yang mengandung alkohol atau gas, seperti : durian dan nangka matang. | ||||
Lemak | Minyak jagung, minyak kedelai, margarin, mentega dalam jumlah terbatas dan tidak untuk menggoreng tetapi untuk menumis, kelapa atau santan encer dalam jumlah terbatas. | Minyak kelapa dan minyak kelapa sawit; santan kental. | ||||
Minuman | Teh encer, coklat, sirup. | Teh/kopi kental, minuman yang mengandung soda dan alkohol seperti bir dan wiski. | ||||
Bumbu | Semua bumbu selain bumbu tajam dalam jumlah terbatas. | Lombok, cabe rawit, dan bumbu-bumbu lain yang tajam. |
Sumber :
4. Contoh Menu Sehari
Pagi Siang Malam
Bubur nasi bubur nasi bubur nasi
Telur dadar daging bb semur ayam panggang
|
Susu skim jeruk pepaya
Pukul 10.00 pukul 16.00
Selada buah apel
|
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Penyakit jantung koroner adalah suatu kelainan yang disebabkan oleh penyempitan atau penghambatan pembuluh arteri koronaria. Gejala yang umum adalah kadang-kadang tidak gejala tidak ada gejala, angina, angina tidak stabil, serangan jantung, kematian mendadak, berkeringat dingin, atau nafas pendek. Ada tiga faktor risiko penyakit jantung koroner, yaitu faktor risiko utama, misalnya kadar kolesterol yang abnormal, hipertensi, dan merokok, faktor risiko tidak langsung, misalnya DM, kegemukan, tidak aktif, dan stes, dan faktor risiko alami, misalnya keturunan, gender, dan usia
Pencegahan penyakit jantung koroner dapat di bagi dua macam yaitu pencegahan primer yaitu pencegahan penyakit jantung koroner baru pada orang yang belum pernah mengidap penyakit jantung koroner dan pencegahan sekunder yaitu pencegahan serangan jantung kembali pada orang yang telah mengidap penyakit jantung koroner. Pengobatan awal biasanya segera diberikan tablet Aspirin yang harus dikunyah kemudian pemberian obat untuk meningkatkan suplai (pemberian obat-obatan nitrat, antagonis kalsium) dan mengurangi demand (pemberian beta bloker), dan yang penting mengendalikan risiko utama. Atau bila kondisi akut dengan intervensi perkutan atau tindakan bedah pintas koroner.
|
|
- Saran
1. Penyuluhan pencegahan penyakit jantung koroner.
2. Memeriksakan diri pada pelayanan kesehatan setiap 4-5 tahun sekali.
3. Upayakan gaya hidup sehat dan berimbang
4. Hindari makanan berlemak dan berkolesterol tinggi.
5. Hindari merokok.
6. Berolahraga cukup.
7. Minimalisir stress.
8. Melakukan terapi diet untuk penyakit jantung koroner.
9. Lakukan pemeriksaan rutin di pelayanan kesehatan setiap 1 tahun sekali.
|
American Heart Association. 1995. The Healthy Heart Walking Book.Inc
Soeharto, Iman. 2004. Serangan Jantung dan Stroke. Gramedia : Jakarta
Suherman. 2010 .
![]() |
Komentar
Posting Komentar
askep45.com