Langsung ke konten utama

SOP ( standar oprasional prosedur )


STANDAR ORERASIONAL PROSEDUR
( SOP )


Kompetensi 6          :  Melaksanakan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Pemenuhan       Kebutuhan Oksigen
Unit kompetensi       :  Memberikan Oksigen Dengan Kanul Binasal                                                             



A.      Persiapan pasien
1.       Pasien di beritahu mengenai tujuan dan perosedur dari tindakan yang akan di lakukan
2.       Pasien di atur aman dan nyaman

B.      Persiapan perawat
1.       Mengkaji data-data mengenai kekurangan oksigen ( sesak nafas, nafas cuping hidung, penggunaan otot pernafasan tambahan, takikardi, gelisa, bingung dan sianosia )
2.       Perawat cuci tangan

C.      Persiapan lingkungan
Pintu, jendela, sampiran dan pencahayaan di atur.

D.      Perosedur kerja
1.       Siapakan kanul binasal dan 1 set  tabung oksigen ( oksigen central )
2.       Hubungkan kanul binasal dengan flowmeter pada tabung oksigen atau oksigen dinding
3.       Bersihkan libang hidung pasien menggunakan cotten budd atau tisue
4.       Cek fungsi flowmeter dan humidifier dengan memutar pengatur konsentrasi oksogendan mengamati adanya gelembung udara dalam humidifier
5.       Cek aliran oksigen dengan cara mengalirkan oksigen melalui kanul binasal kepunggung tangan perawat
6.       Pasang kanul kelubang hidung pasien dengan tepat
7.       Atur pengikat kanul dengan benar, tanyakan kenyamanan pada pasien ( tidak terlalu kuat atau tidak terlalu longgar
8.       Pastikan kanul nasal terpasang dengan benar
9.       Aturan oksigen sesuai dengan program
10.   Alat-alat dirapikan dan di kembalikan ketempat yang sesuai
11.   Perawat mencuci tangan setelah melakukan tindakan
12.   Menyampaikan salam untuk mengakhiri tindakan

E.       Evaluasi
Respon pasien 15 menit setelah dilakukan tindakan : kesadaran, nadi, respirasi, dan suara nafas

F.       Dokumentasi
Tindakan yang dilakukan didokumentasi dalam status klien secara benar ( hari, tanggal dan jam pelaksanaan tindakan ), evaluasi kondisi dan respon pasien, paraf dan nama perawat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) OCCLUSIVE DRESSING

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) OCCLUSIVE DRESSING Pengertian :      Teknik perawatan lukadengan cara menutup lukan dan memberi cairan, nutrisi dan antiseptik dengan drip selama 24 jam terus menerus Tujuan : 1.       Untuk mencegah infeksi 2.       Mempertahankan kelembaban 3.       Merangsan pertumbuhan jaringan baru 4.       Mengurangi nyeri 5.       Mengurangi terjadinya jaringan parut Indikasi : 1.       Ulkus varikosus 2.       Ulkus strasis 3.       Ulkus kronis Perosedur pelaksanaan A.     Tahap pra interkasi 1.       Persiapan alat a.        Kain kasa steril b.       Verban gulung c.        Larutan untuk drip yang terdiri dari : Nacl 0,9%, 325 cc, glukosa 40%, 125 cc dan betadin10%, 50cc d.       Trofodermin cream e.        Antibiotika tropical f.        Ganti verban set g.       Infus set h.       Pengalas i.         Sarung tangan j.         Gunting k.       Bengkok l.         Hipavix atau plester m.     Pelastik penutup ( tipis, putih dan transparan ) n.       Standar

STANADAR OPRASIONAL PROSEDUR ( SOP ) Menyusui

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Menyusui A.    Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994). B.    Tujuan C.    Persiapan ASI Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan : 1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak menumpuk. 2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi. 3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi. D.    Prosedur Kerja 1.     Cuci tangan bersih dengan sabun. 2.     Atur posisi bayi. a.     Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi. b.     Lengan ibu pada belakang bahu bayi, tidak pada dasar kepala, leher tidak menengadah. c.     Hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, sedangkan

A STORY FROM INDONESIAN NURSE IN SAUDI ARABIA

We are just a group of nurses who are unable to face competition in their own country!   W e decided to reached Saudi Arabia with big dreams . I came here together with friends who unable to survive in the past. I have a story about sadness, care with communities that I lived and some friends survived with salary that I can not explain more. Sad.     Sadness is not the end of our story. We support each other that life must go on. I believe what Allah SWT says in the Qur’an, there is simplicity after trouble. We are a group of nurses, who always write our experiences and trips on social media and share to others. It called a story and our achievements not only be used as motivation but also spirit in the future.   Our fate was not as beautiful, what we have writ ing about our skills are not as good as what we have done. T he house flat where we live is not as beautiful as the house bird's , our dining flat there are no family photos, no relatives after work enjoyi