Langsung ke konten utama

MAKALAH PEMBUKUH NADI




DAFTAR ISI


Halaman Judul ........................................................................................       i
Daftar Isi .................................................................................................       ii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................       1
BAB II PEMBAHASAN
  1. .....................................................................................................       2
  2. Bagian – bagian Pembuluh Nadi ................................................       2
  3. Jenis Pembuluh Nadi pada Tubuh ..............................................       2
  4. Penyakit pada Pembuluh Nadi ...................................................       3
  5. Alasan Nadi Harus diperiksa ......................................................       6
BAB III PENUTUP
  1. Kesimpulan .................................................................................       7
Daftar Pustaka ........................................................................................       8










BAB 1
PENDAHULUAN

            Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
            Makalah ini kami susun berdasarkan atas tugas dalam mata kuliah Konsep Dasar Manusia 1, kami berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi mahasiswa perawat khususnya dan masyarakat pembaca pada umumnya. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini.
            Makalah ini kiranya masih jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga dalam penyususunan yang akan datang lebih baik dan dapat memenuhi harapan semua pihak. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
            Terima kasih

Yogyakarta,  April 2011

     Penyusun




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pembuluh Nadi atau Arteri
Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah dari jantung. Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah yang berasal dari bilik jantung yang berdinding tebal dan kaku. Pembuluh arteri yang datang dari bilik sebelah kiri dinamakan aorta yang tugasnya mengangkut oksigen untuk disebar ke seluruh tubuh. Pembuluh arteri yang asalnya dari bilik kanan disebut sebagai pembuluh pulmonalis yang bertugas membawa darah yang terkontaminasi karbon dioksida dari setiap bagian menuju paru – paru. Sistem sirkulasi sangat penting dalam mempertahankan hidup. Fungsi utamanya adalah menghantarkan oksigen dan nutrisi ke semua sel, serta mengangkut zat buangan seperti karbon dioksida.

B.     Bagian – bagian Pembuluh Nadi
Lapisan terluar disebut tunika adventitia yang tersusun dari jaringan penyambung. Di lapisan selanjutnya terdapat selanjutnya terdapat tunika medika yang tersusun atas otot polos dan jaringan elastic. Lapisan terdalam adalah tunika intimia yang tersusun atas sel endothelial. Darah mengalir di dalam pada lumen.

C.     Jenis Pembuluh Nadi pada Tubuh
Terdapat beberapa jenis pembuluh nadi pada tubuh:
1.      Arteri Pulmonalis
Pembuluh ini membawa darah yang telah dideoksigenasi yang baru saja dialirkan dari paru-paru.

2.      Arteri Sistemik
Areteri sistemik membawa darah menuju arteriol dan kemudian ke pembuluh kapiler dimana zat nutrisi dan gas dikeluarkan.
3.      Aorta
Aorta adalah pembuluh nadi terbesar dalam tubuh yang keluar dari ventrikel jantung dan membawa banyak oksigen.
4.      Arteriol
Arteriol adalah pembuluh nadi terkecil yang berhubungan dengan pembuluh kapiler.
5.      Pembuluh kapiler
Pembuluh ini bukan pembuluh nadi sesungguhnya. Di sinilah terjadinya pertukaran zat yang menjadi fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan cabang-cabang pembuluh balik yang terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh nadi dan pembuluh balik itu bercabang-cabang, dan ukuran cabang-cabang pembuluh itu semakin jauh dari jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler sangat halus dan berdinding tipis.

D.    Penyakit pada Pembuluh Nadi
1.      Takikardi ventrikular (Ventricular tachycardia)
adalah kecepatan ventrikular sekurangnya 120 detak permenit yang terjadi di ventrikel. Takikardi ventrikular yang berlanjut (Takikardi ventrikular bertahan setidaknya 30 detik) terjadi pada penyakit jantung yang bervariasi yang merusak ventrikel. Seringkali hal itu terjadi seminggu atau beberapa bulan setelah serangan jantung.
Pengobatan diberikan pada setiap episode takikardi ventrikuler yang menimbulkan gejala dan untuk yang terjadi lebih dari 30 detik bahkan tanpa gejala. Jika masa serangan menyebabkan tekanan darah turun di bawah normal, kardoversi dibutuhkan secepatnya.
Takikardi berkepanjangan biasanya disebabkan oleh area kecil abnormal pada ventrikel dan area penyebab ini kadang – kadang dapat dihilangkan dengan cara operasi. Pada beberapa penderita takikardi ventricular yang tidak dapat merespon terapi obat, alat yang disebut automatic cardio verter – defribillator dapat diimplitasikan.
2.      Bradikardi sinus
Bradikardi sinus bisa terjadi karena stimulasi vagal, intoksikasi digitalis, peningkatan tekanan intrakanial, atau infrakniokard ( MI ). Bradikardi sinus juga dijumpai pada olahragawan berat, orang yang sangat kesakitan, atau orang yang mendapat pengobatan ( propanolol, reserpin, metidopa), pada keadaan hipoendokrin ( miksedema, penyakit adison, panhipopituitarisme ), pada anoreksia nervousa, pada hipotermia, dan setelah kerusakan bedah nodus SA.
Berikut adalah karakteristik disritmia :
-          Frekuensi 40 – 60 denyut per menit
-          Gelombang P : mendahului setiap komplek QRS; interval PR normal
-          Komplek QRS : biasanya normal
-          Hantaran : biasanya normal
-          Irama : regular
Semua karakteristik bradikardi sinus sama dengan irama sinus normal, kecuali frekuensinya. Bila frekuensinya jantung yang lambat mengakibatkan perubahan hemodinamika yang bermakna, sehingga menimbulkan sinkop, pingsan, angina, atau disritmia ektopik, maka penatalaksanaan ditujukan untuk meningkatkan frekuensi jantung. Bila penurunan frekuensi jantung diakibatkan stimulasi vagal ( stimulasi saraf vagul ) seperti jongkok saat buang air besar atau buang air kecil, penatalaksanaan harus diusahakan untuk mencegah stimulasi vagal lebih lanjut. Bila pasien mengalami entoksikasi digitalis, maka digitalis harus dihentikan. Obat pilihan untuk menangani bradikardia adalah atropine. Atropine akan menghambat stimulasi vagal, sehingga memungkinkan untuk terjadinya frekuensi normal.
Penyebab utama bradikardi
a.       Fisiologik (contoh: atlet, tidur)
b.      Respon parasimpatik :
-          Pingsan vasovagal (contoh: sinkop situasional)
-          Malignant vasovagal syndrome
-          Respon vagal lain (contoh: muntah, instrumentation of viscera)
-          Hipersensitivitas sinus karotis
c.       Penyakit nodus sinus (sindrom sinus sakit)
d.      Iskhemi miokard/ infark (dapat menyebabkan iskhemi sinus atau nodus AV, atau respon vagal)
e.       Drugs (B-bloker, terutama dengan verapamil atau diltiazem, digoxin, terutama obat anti aritmia. Juga obat tetes mata yang bersifat B-bloker.
f.       Peningkatan tekanan intracranial (contohnya perdarahan subarachnoid).
g.      Hipotiroidisme
h.      Hipotermi
i.        Jaundice colesistitik.

E.     Alasan Nadi Harus diperiksa
Karena merupakan salah satu tanda – tanda vital dan untuk mengetahui kesadaran pasien.















                                                                                                                          



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Melakukan pemeriksaan pada pasien sebelum memberikan pengobatan adalah penting sekali.
2.      Untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan benar harus didahului dengan pemeriksaan.
3.      Dengan melakukan diagnosis penyakit dapat dilakukan terapi yang tepat.















Komentar

Postingan populer dari blog ini

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) OCCLUSIVE DRESSING

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) OCCLUSIVE DRESSING Pengertian :      Teknik perawatan lukadengan cara menutup lukan dan memberi cairan, nutrisi dan antiseptik dengan drip selama 24 jam terus menerus Tujuan : 1.       Untuk mencegah infeksi 2.       Mempertahankan kelembaban 3.       Merangsan pertumbuhan jaringan baru 4.       Mengurangi nyeri 5.       Mengurangi terjadinya jaringan parut Indikasi : 1.       Ulkus varikosus 2.       Ulkus strasis 3.       Ulkus kronis Perosedur pelaksanaan A.     Tahap pra interkasi 1.       Persiapan alat a.        Kain kasa steril b.       Verban gulung c.        Larutan untuk drip yang terdiri dari : Nacl 0,9%, 325 cc, glukosa 40%, 125 cc dan betadin10%, 50cc d.       Trofodermin cream e.        Antibiotika tropical f.        Ganti verban set g.       Infus set h.       Pengalas i.         Sarung tangan j.         Gunting k.       Bengkok l.         Hipavix atau plester m.     Pelastik penutup ( tipis, putih dan transparan ) n.       Standar

A STORY FROM INDONESIAN NURSE IN SAUDI ARABIA

We are just a group of nurses who are unable to face competition in their own country!   W e decided to reached Saudi Arabia with big dreams . I came here together with friends who unable to survive in the past. I have a story about sadness, care with communities that I lived and some friends survived with salary that I can not explain more. Sad.     Sadness is not the end of our story. We support each other that life must go on. I believe what Allah SWT says in the Qur’an, there is simplicity after trouble. We are a group of nurses, who always write our experiences and trips on social media and share to others. It called a story and our achievements not only be used as motivation but also spirit in the future.   Our fate was not as beautiful, what we have writ ing about our skills are not as good as what we have done. T he house flat where we live is not as beautiful as the house bird's , our dining flat there are no family photos, no relatives after work enjoyi

STANADAR OPRASIONAL PROSEDUR ( SOP ) Menyusui

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Menyusui A.    Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994). B.    Tujuan C.    Persiapan ASI Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan : 1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak menumpuk. 2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi. 3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi. D.    Prosedur Kerja 1.     Cuci tangan bersih dengan sabun. 2.     Atur posisi bayi. a.     Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi. b.     Lengan ibu pada belakang bahu bayi, tidak pada dasar kepala, leher tidak menengadah. c.     Hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, sedangkan